2.2 Penelitian yang Relevan
Penelitian tentang penggunaan pendekatan Problem Based Learning PBL untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar Matematika siswa sekolah dasar
sudah pernah dilakukan oleh beberapa pihak. Peneliti menuliskan empat penelitian yang relevan dengan penelitian ini. Pertama penelitian dari Pratiwi,
kedua penelitian dari Sujilah, ketiga penelitian dari Latifah dan yang keempat
penelitian dari Gunantara.
Penelitian yang pertama yaitu mulik Pratiwi 2013 dengan judul “Peningkatan Minat dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Pecahan melalui Model
Problem Based Learning di Kelas V Sekolah Dasar Negeri Randugunting 4 Kota Tegal”. Penelitian ini relevan dengan variabel minat yang dilakukan oleh peneliti.
Hasil penelitian ini telah mencapai indikator keberhasilan sesuai yang ditentukan. Keberhasilan penelitian tersebut ditunjukkan dengan adanya perbedaan minat
belajar siswa sebelum dilakukan tindakan menggunakan pendekatan Problem
Based Learning dengan sesudah menggunakan tindakan Problem Based Learning.
Minat belajar siswa sebelum dilakukan tindakan Problem Based Learning dilakukan dengan pengisian angket minat belajar siswa pra tindakan terlebih
dahulu dan menunjukkan adanya minat dengan kriteria sedang pada keempat aspek. Persentase secara keseluruhan untuk minat belajar siswa terhadap
pembelajaran matematika materi pecahan sebelum pendekatan Problem Based Learning diterapkan mencapai 43,06 dengan kriteria sedang. Persentase minat
belajar siswa paska siklus I mencapai 62,89 dengan kriteria tinggi, kemudian paska siklus II meningkat menjadi 83,47 dengan kriteria sangat tinggi. Dengan
demikian, hasil pengisian angket minat belajar siswa telah memenuhi indikator keberhasilan yang ditetapkan, yakni persentase lebih dari atau sama dengan 75
dengan kriteria sangat tinggi.
Penelitian yang kedua yaitu penelitian milik Sujilah 2009 dengan judul “Upaya Meningkatkan Minat dan Prestasi Belajar Matematika melalui Metode
Bermain pada Siswa Kelas I MI Sultan Agung Depok Sleman”. Penelitian ini relevan dengan yang peneliti lakukan yaitu prestasi belajar siswa. Hasil dari
penelitian tersebut adalah adanya peningkatan prestasi belajar matematika siswa kelas IA MI Sultan Agung. Peningkatan prestasi belajar matematika tersebut
dibuktikan dengan adanya peningkatan skor rata-rata kelas pada siklus I yaitu
60,00 dan pada siklus II meningkat menjadi 80,00.
Ketiga yaitu penelitian dari Latifah 2009 dengan judul “Upaya
Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika dengan Penerapan Mastery Learning pada siswa kelas IV MI Al Ittihaad Citosono Kec Grabag Kab Magelang Tahun
Ajaran 20092010 ”. Penelitian ini relevan dengan mata pelajaran matematika yang
juga dilakukan oleh peneliti. Hasil dari penelitian dari Latifah yaitu adanya peningkatan siswa tentang pemahaman pelajaran matematika materi jajar genjang
dan segitiga dengan penerapan Mastery Learning yang dilakukan sebanyak III siklus. Siklus I hanya ada 3 siswa 7,5 yang mampu menguasai materi dengan
sempurna dan masih ada 92,5 siswa yang belum menguasai materi dengan baik, pada siklus II meningkat menjadi 25 siswa atau sebesar 62,5 yang telah
menguasai materi dengan sempurna dan pada sikus III meningkat lagi menjadi 35 siswa 87,5 yang telah menguasai materi dengan baik dan hanya ada 5 siswa
12,5 saja siswa yang belum menguasai materi, walaupun penguasaan materi
belum 100 tetapi sudah ada peningkatan dari siklus I sampai siklus III.
Penelitian yang keempat yaitu penelitian dari Gunantara 2012 dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk
Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas V ”.
Penelitian ini relevan dengan penerapan PBL yang juga dilakukan oleh peneliti. Hasil dari penelitian ini yaitu penerapan Problem Based Learning PBL dapat
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa kelas V di SD Negeri 2 Sepang dengan tindakan sebanyak II siklus. Hasil ini dapat silihat secara klasikal,
bahwa pada siklus I kemampuan pemecahan masalah siswa sebesar 70 berada pada kriteria sedang, sedangkan pada siklus II rata-rata kemampuan pemecahan
masalah sebesar 86,42 berada pada kriteria tinggi.
Data dari siklus I ke siklus II membuktikan adanya kemampuan pemecahan masalah yang mengalami peningkatan sebanyak 16,42. Gunantara, dalam
penelitiannya menjelaskan bahwa adanya peningkatan kemampuan pemecahan masalah pada siswa disebabkan karena model PBL memungkinkan siswa dapat
meningkatkan kemandirian
dalam berpikir
menganalisa permasalahan.
Kemampuan menganlisa permasalahan menyebabkan siswa mampu memecahkan masalah. PBL Problem Based Learning juga dapat membantu siswa dapat
belajar dengan lebih disiplin dan bekerjasama dengan siswa lain dalam kelompok. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berikut ini Literatur map yang diambil oleh peneliti :
Gambar 2.1 Literatur map Penelitian yang Relevan
2.3 Kerangka Berpikir