penelitian atau tidak dan menyusun perbaikan berdasarkan hasil minat dan prestasi belajar siswa pada siklus 2.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan wawancara, observasi, kuesioner, tes, dan dokumentasi.
3.4.1 Wawancara
Penelitian ini menggunakan teknik wawancara untuk memperoleh data tentang minat dan prestasi belajar siswa berdasarkan pendapat guru. Kusumah
2010: 77 berpendapat bahwa “wawancara adalah metode pengumpulan data
dengan mengajukan pertanyaan secara lisan kepada subjek yang diteliti. Wawancara memiliki sifat yang luwes, pertanyaan yang diberikan dapat
disesuaikan dengan subjek, sehingga segala sesuatu yang ingin diungkapkan dapat digali dengan baik”.
Kunandar 2008: 159 mengungkapkan bahwa “bentuk pertanyaan
wawancara dibagi menjadi tiga yaitu bentuk pertanyaan terstruktur, tak terstruktur, dan setengah terstruktur atau semiterstruktur”. Dalam penelitian ini
peneliti menggunakan bentuk pertanyaan setengah terstruktur atau semi terstruktur karena peneliti mengajukan pertanyaan sesuai dengan pedoman
wawancara yang telah disusun, namun pertanyaan juga dapat dikembang oleh peneliti sesuai dengan kedalaman informasi yang ingin diperoleh.
3.4.2 Observasi
Peneliti menggunakan teknik observasi untuk mengumpulkan data deskriptif selama proses pembelajaran di kelas. Sanjaya 2011: 86
mengemukakan bahwa observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan
alat observasi tentang hal-hal yang akan diamati atau diteliti.
Sugiyono 2010: 204 mengatakan bahwa dalam proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi dibedakan menjadi 2 yaitu observasi berperan serta
dan observasi nonpartisipan. Observasi non partisipan terdiri dari observasi terstruktur yang berarti observasi dirancang secara sistematis, tentang variabel
yang akan diamati, dan observasi tidak terstruktur yaitu obsevasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis tetapi hanya menggunakan rambu-rambu
pengamatan.
Pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik observasi terstruktur yang alat observasinya telah diracang peneliti sesuai dengan hal yang akan diamati.
Observasi dilakukan peneliti untuk mendapatkan data tentang minat belajar siswa. Data hasil observasi dalam penelitan ini digunakan oleh peneliti sebagai
pendukung saat melakukan pembahasan pada hasil penelitian. Observasi terstruktur dilakukan oleh peneliti selama pembelajaran berlangsung dengan
bantuan dari teman sejawat.
3.4.3 Kuesioner
Kuesioner menurut Kunandar 2008: 173 merupakan instrumen di dalam teknik komunikasi tidak langsung yang harus dijawab secara tertulis oleh
responden. Dengan kuesioner data yang diperoleh bersifat informatif berupa pendapat, buah pikiran, penilaian, ungkapan perasaan dan sebagainya. Indikator
untuk menyusun kuesioner disesuaikan dan dikembangkan dari permasalahan yang ingin digali.
Arikunto 2012: 20-21 mengemukakan bahwa kuesioner terdiri atas dua bentuk yaitu bentuk kuesioner terstruktur dan bentuk kuesioner tidak terstruktur.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan bentuk kuesioner terstruktur. Arifin 2009: 166 menjelaskan bahwa bentuk kuesioner terstruktrur terdiri dari bentuk
jawaban tertutup, bentuk jawaban terbuka dan bentuk jawaban bergambar. Kuesioner yang digunakan oleh peneliti adalah kuesioner tertutup yaitu kuesioner
yang setiap pertanyaannya sudah tersedia berbagai alternatif jawaban. Kuesioner yang digunakan peneliti berupa 20 pernyataan yang dijabarkan dari 4 indikator
minat belajar. Kuesioner diberikan kepada siswa sebanyak tiga kali yaitu sebelum
dilakukan pembelajaran menggunakan pendekatan PBL untuk mendapatkan kondisi awal minat belajar siswa dan pada akhir setiap siklus setelah pelaksanaan
pembelajaran dengan pendekatan PBL untuk mendapatkan data tentang minat belajar siswa pada mata pelajaran matematika.
3.4.4 Tes
Sanjaya 2009: 99 berpendapat bahwa tes merupakan instrumen pengumpulan data yang digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif siswa
atau tingkat penguasaan materi pembelajaran. Menurut Mardapi 2008: 70 tes dibedakan menjadi dua bentuk yaitu tes obyektif dan non obyektif. Tes obyektif
adalah tes yang apabila dilihat dari sistem penskorannya dan siapa saja yang lembar jawaban tes akan menghasilkan skor yang sama. Bentuk tes objektif yang
sering digunakan adalah tes objektif dalam bentuk pilihan ganda, benar salah,menjodohkan dan uraian objektif. Sedangkan tes non obyektif adalah tes
yang sistem penskorannya dipengaruhi oleh pemberi skor. Pada penelitin ini jenis tes yang digunakan oleh peneliti adalah tes objektif
dalam bentuk pilihan ganda yang diberikan pada setiap akhir siklus 1 dan siklus 2. Tes yang diberikan pada setiap akhir siklus digunakan oleh peneliti untuk
mengukur prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan PBL.
3.4.5 Dokumentasi
Teknik dokumentasi menurut Sukardi 2012: 81 merupakan cara yang digunakan untuk memperoleh data langsung dari responden yang dapat melipui
tempat penelitian, buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan,
foto-foto, film dokumenter, dan data lainnya yang relevan dengan penelitian.
Pada penelitin ini, peneliti menggunakan teknik dokumentasi untuk memperoleh data tentang prestasi belajar siswa. Dokumentasi diambil dari data
hasil tes objektif, silabus, RPP, LKS, dan daftar nilai UTS matematika siswa kelas
VB tahun ajaran 20152016.
3.5 Instrumen Penelitian