METODE ANALISIS DATA METODE PENELITIAN

C. HASIL PENELITIAN

Sebelum melakukan uji hipotesis regresi, dilakuakan uji asumsi yang meliputi uji nornalitas, uji lienearitas, uji multikolinieritas, dan uji heterokedastisitas Priyatno, 2012 1. Uji Asumsi a. Uji Normalitas Uji Normalitas dilakukan untuk melihat apakah data penelitian berasal dari populasi yang sebenarnya normal Santoso, 2010. Dalam uji normalitas regresi, yang diuji normalitsanya adalah error atau residunya. Dalam penelitian ini, uji normalitas menggunakan metode Kolmogorov-smirnov pada program SPSS versi 21 for Windows. Data normal apabila signifikansi lebih besar daripada 0.05 p0.05. Uji normalitas mendapatkan nilai signifikansi lebih dari 0.05 p=0.553 menunjukkan bahwa residual telah berdistribusi normal. Tabel 16 Hasil Uji Normalitas Residu Signifikansi Keterangan Residu 0.553 Normal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

b. Uji Linieritas

Uji linieritas adalah uji yang digunakan untuk menyatakan bahwa hubungan antar variabel yang hendak diukur akan mengikuti garis lurus Santoso, 2010. Tabel 17 Hasil Uji Linieritas Variabel Signifikansi Pengambilan Keputusan Keterangan Pola Asuh Authoritative 0.000 p0.05 pada baris linearity Linier Pola Asuh Authoritarian 0.000 p0.05 pada baris linearity Linier Pola Asuh Permissive 0.218 p0.05 Deviation from linearity Linear Pola Asuh Uninvolved 0.002 p0.05 pada baris linearity Linier Hubungan dinyatakan linier apabila nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05 p0.05 pada baris linearity, atau p0.05 pada baris Deviation from linearity Santoso, 2010. c. Uji Multikolinieritas Asumsi multikolinieritas harus terpenuhi jika menggunakan analisis regresi lebih dari satu variabel prediktor. Uji Multikolinieritas dilakukan untuk melihat variabel-variabel prediktor tidak berkorelasi satu sama lain Santoso, 2010. Jika ada dua variabel bebas di mana kedua variabel tersebut berkorelasi sangat kuat, maka secara logika persamaan regresinya cukup diwaliki oleh salah satu variabel saja PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Yudiaatmaja, 2013. Multikolinieritas dapat diketahui dari nilai Variance Inflation Factor VIF dan Tolerance TOL. Syarat satu variabel tidak berkorelasi satu sama lain adalah jika nilai Tolerance lebih dari 0.10 dan nilai VIF kurang dari 10 Priyatno, 2012. Tabel 18 Hasil Uji Multikolinieritas

d. Uji Heterokedastisitas

Heterokedastisitas adalah kondisi dimana variasi dari residu untuk setiap nilai dari variabel independen bersifat konstan Santoso, 2010. Uji heterokedastisitas menggunakan Uji Glejster. Apabila nilai signifikansi antara variabel independen lebih dari 0.05 p.05 maka tidak terjadi masalah heterokedastisitas Priyatno, 2012. Variabel Colinierity Statistics Tolerance VIF Pola asuh authoritative 0.850 1.176 Pola asuh authoritarian 0.760 1.315 Pola asuh permissive 0.866 1.155 Pola asuh uninvolved 0.854 1.172 Tabel 19 Hasil Uji Hetetokedastisitas Variabel Signifikansi Pola Asuh Authoritative 0.087 Pola Asuh Authoritarian 0.285 Pola Asuh Permissive 0.736 Pola Asuh Uninvolved 0.613 Dari tabel 19 didapatkan hasil bahwa nilai signifikansi variabel independen lebih dari 0,05 p0.05, maka tidak terjadi masalah heterokedaktisitas pada data penelitian ini. 2. Uji Hipotesis Uji hipotesis menggunakan uji regresi linier dengan program SPSS versi 21 for Windows. Hasil analisis pola asuh orang tua sebagai prediktor kecerdasan emosional dapat dilihat pada tabel 20, 21, dan 22. Tabel 20 Uji F ANOVA a Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 8503.354 4 2125.838 10.372 .000 b Residual 30948.954 151 204.960 Total 39452.308 155 a. Dependent Variable: Kecerdasan Emosional b. Predictors: Constant, Uninvolved, Authoritative, PERMISSIVE, Authoritarian