Manfaat Teoritis Manfaat Praktis
tumbuh dan berkembang juga akan mulai mengenali adanya emosi yang kompleks dan kontradiktif yang mungkin muncul pada situasi
dan kondisi tertentu. Misalnya individu akan belajar bahwa mungkin untuk mempersepsi cinta dan benci terhadap orang yang sama Mayer
Salovey, 1997. Pada tahap perkembangan ini, individu juga akan belajar
mengenai kombinasi emosi. Misalnya, takjub terkadang dilihat sebagai kombinasi dari rasa takut dan terkejut, harapan dianggap sebagai
kombinasi kepercayaan dan optimisme Mayer Salovey, 1997. Panalaran tentang perkembangan emosi dalam relasi interpersonal
inilah yang merupakan pusat dari kecerdasan emosi Mayer Salovey, 1997.
d. Mengatur atau meregulasi emosi
Kemampuan ini adalah kemampuan dalam area yang paling tinggi dalam kecerdasan emosional. Kemampuan ini terkait kemampuan
meregulasi emosi secara sadar, baik dalam diri sendiri ataupun orang lain untuk meningkatkan perkembangan emosi dan kecerdasan
individu. Reaksi emosi harus ditoleransi, bahkan diterima ketika terjadi, terlepas dari apabila reaksi tersebut menyenangkan atau tidak.
Hanya orang yang mau memperhatikan perasaan yang ada yang dapat belajar tentang suatu hal terkait perasaan mereka. Oleh karena itu, area
ini dimulai dengan kemampuan untuk terbuka terhadap perasaan Mayer Salovey, 1997.
Dalam perkembangannya, individu akan belajar mengenai emosi- emosi yang pantas dan tidak pantas untuk diekspresikan pada publik.
Oleh karena itu, individu belajar bahwa emosi dapat dipisahkan dari perilaku. Sebagai konsenuensi, individu belajar untuk mengikuti atau
tidak mengikuti emosi pada waktu-waktu yang tepat. Merasa marah pada seseorang karena ketidakadilan dapat berguna bagi penalaran
terkait situasi yang ada, tetapi menjadi berkurang kegunaannya ketika rasa marah mencapai titik yang klimaks. Individu yang cerdas secara
emosi akan mengetahui bahwa ia harus menahan dirinya dan mendiskusikan permasalahan dengan orang kepercayaan yang lebih
tenang cool-headed. Selanjutnya, pengalaman dari emosi tersebut digunakan
untuk proses
penalaran, yaitu
memotivasi dan
memfasilitasi, misalnya memicu kemarahan seseorang untuk melawan ketidakadilan Mayer Salovey, 1997. Dengan demikian, individu
yang cerdas secara emosi mampu memanfaatkan emosi, termasuk yang negatif, dan mengelolanya untuk mencapai tujuan tertentu.
Berikut tabel mengenai kemampuan-kemampuan dalam area kecerdasan emosional :