keberlanjutan mampu mencerminkan informasi yang terakomodir dalam unsur ekonomi, sosial, dan lingkungan, yang sebagaimana unsur tersebut merupakan
bentuk dari kemampuan perusahaan dalam mewujudkan konsep keberlanjutan. “Yang menyusun dari corporate, karena kan banyak unit bisnis yang kita miliki
untuk menjadi laporan ini kan, jadi unit bisnis-unit bisnis kirim data, kita punya namanya forum CSR. Forum CSR kirim datanya juga bisa lewat email dimana
ada mailistnya, misalnya sampe sekarang yang CSRnya laporannya kurang ini ini ini maka unit yang terkait langsung mengirimkan data-datanya, yang menjahit
teman-tema corpotrate. “divisinya ada sendiri” CDC pusat corporate ini kan CDC regional jadi isinya untuk supply data, realisasi.”
Pernyataan Kepala CD Area JATIM
Berdasarkan hasil dari kutipan wawancara di atas, dapat diketahui bahwa, dalam proses pelaksanaan pebuatan laporan keberlanjutan, unit bisnis CDC yang
berada pada sub regional, khususnya regioanal V Jawa Timur, merupakan unit bisnis yang memiliki tanggung jawab dalam men-supply data sebagaimana data
tersebut merupakan data dari hasil realisasi program PKBL yang sudah ditetapkan. Data yang dikumpulkan kemudian dikirimkan dan nantinya data
tersebut menjadi tanggung jawab unit bisnis CDC TELKOM pusat guna dikelola kembali.
5.1.2.1.2 Penyajian Laporan CSR
Sebagaimana dalam ulasan pembahasan sebelumnya, penyajian laporan keberlanjutan yang berawal pada tahun 2006 merupakan bentuk penyajian yang
terpisah dari laporan keuangan perusahaan. Seperti halnya pernyataan oleh Ibu Nur Endah Rini selaku Kepala PKBL CD Area JATIM dalam kutipan wawancara
berikut ini:
“Laporan keuangan ada sendiri, laporan susutainability ada sendiri, dimana komponen laporan sustainability ada aspek keuangan juga, tapi mungkin tidak
terlalu detail sampe kepada neraca, tapi laporan keuangan tetep dimana sumber datanya sama cuman kan disini tidak terlalu detail sampe ke yang kecil-kecil,
cuman kan global, orang.. apa ya.. penilaian suatu perusahaan.”
Pernyataan Kepala CD Area JATIM Kondisi yang seperti ini mengindikasikan bahwa penyajian laporan
keberlanjutan merupakan sesuatu yang penting yang turut disajikan disamping penyajian laporan keuangan perusahaan. Selain dari sisi mandatory, sebagaimana
disebutkan pada PER-05MBU 2007 bahwa Laporan pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat 1
disampaikan secara terpisah dari Laporan Berkala dan Laporan Tahunan BUMN Pembina[pasal 21 3], penyajian laporan yang disajikan secara terpisah ini bukan
merupakan bentuk wujud penyajian mengenai informasi keberlanjutan dan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan saja, melainkan hal ini juga
merupakan suatu usaha perusahaan dalam mengembangkan rencana kerja dan sasaran strategis jangka panjang. Wibisono, 2007 mengungkapkan bahwa
program CSR merupakan investasi jangka panjang, artinya CSR bukan lagi dilihat sebagai sentra biaya cost center melainkan sebagai senta laba profit center di
masa mendatang.
5.1.2.1.3 Kebijakan Pelaporan
Pelaporan CSR yang tersaji dalam bentuk laporan keberlanjutan merupakan bentuk aktivitas yang terintegrasi dari kegiatan aktivitas CSR
perusahaan secara keseluhan. Berdasarkan hasil trianggulasi dokumen berupa Laporan Keberlanjutan TELKOM 2007 dan hasil wawancara diketahui bahwa
dalam konteks pelaksanaan, TELKOM memiliki sebuah kebijakan tersendiri guna kepentingan aspek keberlanjutan, hal tersebut yaitu
strategi dan kebijakan pengelolaan TELKOM CSR jangka panjang yang ditetapkan dalam Corporate
Strategic Scenario CSS yang selanjutnya dituangkan menjadi rencana tahunan dalam Rencana Kerja dan Anggaran RKA, serta ditetapkan Kontrak Manajemen
pada tingkat kantor perusahaan, unit bisnis, anak perusahaan, dan afiliasi. Mengenai teknis pelaporan, disini CDC yang merupakan unit pelaksana kegiatan
PKBL pada setiap akhir tahun memberikan laporan kepada HCC Head of Corporate Communication mengenai kegiatan yang telah dilakukan di
lingkupnya masing-masing dan kepatuhannya pada CSS, rencana tahunan dalam Rencana Kerja dan Anggaran RKA serta Kontrak Manajemen KM.
Sebagaimana pernyataaan oleh Ibu Nur Endah Rini selaku Kepala PKBL CD Area
JATIM dalam kutipan wawancara berikut ini: “Strategi objective itu tertuang dalam dokumen blue print-nya ini pengelolaan,
kemudian ada strategi inisiatif yang termasuk dalam CSS, Corporate Strategic Scenario, jadi ada empat strategi inisiatif perusahaan tersebut yang ada
korelasinya yang kami ambil dua hal itu.”
Pernyataan Kepala CD Area JATIM Berdasarkan hasil pembahasan di atas, diindikasikan bahwa kebijakan
mengenai pelaporan telah diatur dalam CSS Corporate Strategic Scenario, dimana CSS merupakan kebijakan internal perusahaan mengenai pengelolaan
CSR pada TELKOM yang diatur dalam RKA Rencana Kerja dan Anggaran perusahaan.
5.1.3 Keterkaitan Pelaporan Dengan Proses Evaluasi