Alasan Pengukuran dan Pengungkapan Kinerja CSR

2. The way of “cost outlay”. This is the way that uses “cost outlay items” to reflect the cost outlay of CSR. It usually adds expenditure items that could get cost data into the report, and it is the most wildly used way in environmental liability. 3. The way of making independent report. This way could reflect the content of CSR well and could be quantized in money. But this way also bring a series of problems, sometimes it maybe mismatch the “cost-benefit principle”. Berdasarkan teori di atas, bahwa dapat disimpulkan mengenai cara mengungkapkan CSR, yaitu: 1. Dengan cara menulis naratif. sebagai contoh, dalam hal memperoleh data, dapat menggunnakan proses yang berupa pencatatan ataupun perekaman yang kemudian di deskripsikan atau diuraikan secara positif dan pasif. 2. Dengan cara pengeluaran biaya. Dalam hal ini dimaksudkan bahwa semakin besar biaya yang dikeluarkan untuk mengungkapkan CSR, maka secara tidak langsung hal ini juga akan mencerminkan kondisi biaya CSR yang ada. 3. Dengan cara membuat laporan tersendiri. Dalam hal ini laporan CSR diharapkan mampu disajikan tersendiri dan secara terpisah dari laporan keuangan perusahaan. dikarenakan hal ini dapat mencerminkan kondisi pelaksanaan CSR yang baik.

2.5.2 Alasan Pengukuran dan Pengungkapan Kinerja CSR

Berbagai alasan yang digunakan untuk pengukuran dan pengungkapan kinerja Corporate Social Responsibility CSR melahirkan berbagai argument sebagai berikut Belkaoui,2000 : 1. Argumen pertama adalah yang terkait dengan kontrak sosial secara implicit diasumsikan bahwa organisasi seharusnya bertindak untuk memaksimalkan kesejahteraan sosial, jika terjadi kontrak antara organisasi dengan masyarakat. Dengan demikian, organisasi memperoleh sejenis legitimasi dari masyarakat berbagai hukum kemasyarakatan memberikan persetujuan agar kontrak menjadi lebih eksplisit. Sementara kontrak sosial diasumsikan implicit. Hukum ini berisi aturan main yang harus dipilih organisasi yang akan menjadi kontrak sosial. 2. Teori keadilan Rawis, yang disajikan dalam bukunya A Theory of Justice berisi prinsip – prinsip untuk mengevaluasi hukum dan kebiasaan dari sudut pandang moral, dan menjelaskan konsep kejujuran yang bermanfaat bagi akuntansi sosial. 3. Argumen ketiga adalah kebutuhan pengguna. Pada dasarnya, pengguna laporan keuangan membutuhkan informasi sosial untuk membuat keputusan alokasi dananya. Argumen yang dibuat oleh beberapa orang menyatakan bahwa pemegang saham itu konservatif dan hanya peduli terhadap deviden. Kenyataanya, sesuai dengan survey yang dilakukan pada pemegang saham, mereka menginginkan perusahaan menggunakan sumber dayanya agar lingkungan bersih, menghentikan polusi lingkungan, dan membuat produk yang aman. Berikut ini agar mengelola pengeluaran dengan memperhatikan keadaan sosial : 1. Mengintegerasikan masalah kesadaran sosial perusahaan, etika dan lingkungan pada pembuat keputusan perusahaan, dan meyakinkan bahwa kesadaran tersebut telah dimiliki oleh dewan direksi. 2. Mengembangkan metode untuk mengevaluasi dan melaporkan dampak sosial dan lingkungan akibat aktivitas perusahaan 3. Memodifikasi struktur perusahaan untuk membuat mekanisme yang sesuai untuk menghadapai krisis sosial, lingkungan dan etika. Sehingga perusahaan menjadi organisasi yang siap krisis, bukan organisasi yang Crisis-prone. Perusahaan yang tidak menyiapkan diri untuk keadaan, kritis tidak mudah untuk bertahan. 4. Membuat insentif bagi prilaku yang sesuai dengan etika. Lingkungan dan sosial dan mengintegrasikan insentif tersebut menjadi bagian dari system penilaian kinerja dan budaya organisasi dan tidak mempunyai pengaruh, maka perubahan permanen tidak pernah terjadi. 5. Mengakui jika lingkunganya bersih, maka perusahaan tersebut dapat menjadi pemimpin dalam mengurangi polusi dan bijaksana dalam mengunakan sumberdaya alam. 4. Argumen keempat adalah Investasi Sosial. Pada dasarnya, diasumsikan bahwa saat ini kelompok investor yang etis tergantung pada informasi

2.6 Pro Kontra Mengenai Pelaporan Kinerja CSR

Dokumen yang terkait

Pengaruh Corporate Social Responsibility dan Kinerja Keuangan Pada Nilai Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 73 108

Pengaruh Program Corporate Social Responsibility (CSR)Internal dan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT Darmasindo Intikaret Tebing Tinggi Sumatera Utara

18 141 162

Analisis Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Pertumbuhan Pendapatan Usaha Kecil Dan Mikro (UKM) Binaan P.T. Telekomunikasi Indonesia-TBK. CDC Area Medan

4 53 101

Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) Pada Bank Bni Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) (Studi Pada PT. BNI 46 Kantor Cabang Universitas Sumatera Utara)

5 90 106

Corporate Social Responsibility Dan Citra Perusahaan (Studi Korelasional Pengaruh Implementasi Program Corporate Social Responsibility terhadap Citra Perusahaan PT. Toba Pulp Lestari,Tbk pada Masyarakat di Kecamatan Parmaksian Toba Samosir)

2 65 145

Dampak Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT. TOBA PULP LESTARI, Tbk Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Toba Samosir (Studi Kasus: Kecamatan Porsea)

17 118 108

Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 71 72

Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2012-2014

2 82 70

Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (Csr) Pt. Perkebunan Nusantara Iiidalam Pemberdayaan Umkm Kabupaten Asahan (Studi Pada Program Kemitraan Pt. Perkebunan Nusantara Iiidistrik Asahan)

4 63 140

Akuntabilitas Pelaporan dan Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk

0 0 22