menulis  puisi  siswa  kelas  VIIIA  SMP  Negeri  2  Piyungan  sesudah menggunakan media gambar seri.
4.3.2.2. Kondisi Awal dan Siklus II
Seperti  halnya  dengan  analisis  kondisi  awal  dengan  siklus  I  di  atas, analisis  pada  kondisi  awal  dengan  siklus  II  berikut  ini  juga  menggunakan
SPSS 16.0 dengan tahap-tahap yang sama. Tahap  : Uji-t
a. Buka tampilan Data View b. Klik Analyze
 Compare Mean  Paired-Sample T Test lalu akan muncul kotak dialoh Paired-Sample T Test
c. Pada  kolom Paired  Variables masukkan  “kondisi_awal”  dan
“siklus_2”
e. Klik Option lalu  isikan  95  pada  kolom Confidence  Interval
klik Continue klik OK maka hasil analisisnya sebagai berikut :
Tabel 4.11 Paired Samples Test Kondisi Awal dan Siklus II
Paired Differences t
df Sig. 2-
tailed Mean
Std. Deviation
Std. Error
Mean 95 Confidence
Interval of the Difference
Lower Upper
Pair 1 kondisi_awal - siklus_2
-17.286 15.297 2.891
-23.217 -11.354
-5.980 27
.000
Dari  tabel Paired  Sample  Test di  atas,  kolom Mean menunjukkan perbedaan  rata-rata  kondisi  awal  dan  siklus  I  yaitu  17,286.  Kolom Std.
Deviation menunjukkan  standar  deviasi  dari  nilai  perbedaan  rata-rata  yaitu
15,297.  Kolom Std. Error Mean merupakan indeks variabilitas yaitu 2,891. Kolom t merupakan hasil t-hitung yaitu sebesar 5,980. Kolom Sig. 2-tailed
merupakan  nilai  probabilitas  untuk  mencapai  t  statistik  dimana  nilai absolutnya adalah sama atau lebih besar dari t statistik. Berikut pengambilan
keputusan dalam uji-t :
Menghitung t-table dengan  ketentuan  sebesar  0,05  atau  5 dengan df = 27, maka besar t-table adalah 2,052. Berdasarkan pengambilan
keputusan uji-t di atas, maka diketahui bahwa t-hitung  t-tabel atau 5,980 2,052  sehingga dinyatakan Ho ditolak.  Dengan  kata  lain,  dari  hasil  uji-t
kondisi  awal  dan  siklus  II  ini  menyatakan  bahwa  terdapat  peningkatan kemampuan  menulis  puisi  siswa  kelas  VIIIA  SMP  Negeri  2  Piyungan
sesudah menggunakan media gambar seri.
4.3.2.3. Siklus I dan Siklus II
Tahap III: Uji-t
a. Buka tampilan Data View b. Klik Analyze
 Compare Mean  Paired-Sample T Test lalu akan muncul kotak dialog Paired-Sample T Test
c. Pada kolom Paired Variables masukkan “siklus_1” dan “siklus_2”
Jika t-hitung  t-tabel, maka Ho diterima Jika t-hitung  t-tabel, maka Ho ditolak
d. Klik Option lalu  isikan  95  pada  kolom Confidence  Interval  klik
Continue klik OK maka hasil analisisnya sebagai berikut :
Dari  tabel Paired  Sample  Test di  atas,  kolom  Mean  menunjukkan perbedaan  rata-rata  kondisi  awal  dan  siklus  I  yaitu  8,964.  Kolom  Std.
Deviation  menunjukkan  standar  deviasi  dari  nilai  perbedaan  rata-rata  yaitu 14,48494.    Kolom  Std.  Error  Mean  merupakan  indeks  variabilitas  yaitu
2,7374.  Kolom  t  merupakan  hasil  t-hitung  yaitu  sebesar  3,275.  Kolom  Sig. 2-tailed  merupakan  nilai  probabilitas untuk  mencapai  t  statistik  dimana
nilai  absolutnya  adalah  sama  atau  lebih  besar  dari  t  statistik.  Berikut pengambilan keputusan dalam uji-t :
Menghitung t-table dengan  ketentuan  sebesar  0,05  atau  5 dengan df = 27, maka besar t-table adalah 2,052. Berdasarkan pengambilan
keputusan uji-t di atas, maka diketahui bahwa t-hitung  t-tabel atau 3,275 2,052 sehingga dinyatakan Ho ditolak. Dengan kata lain, dari hasil uji-t dari
Tabel 4.12 Paired Samples Test Siklus I dan Siklus II
Paired Differences
t df
Sig. 2- tailed
Mean Std.
Deviation Std. Error
Mean 95 Confidence
Interval of the Difference
Lower Upper
Pair 1 siklus_1 - siklus_2
-8.96429 14.48494 2.73740
-14.58096 -3.34761 -3.275
27 .003
Jika t-hitung  t-tabel, maka Ho diterima Jika t-hitung  t-tabel, maka Ho ditolak