6 dipanggil maka harus menjawab pertanyaan tersebut. Pembelajaran kooperatif tipe
NHT akan mewujudkan pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa. Keterlibatan atau keaktifan siswa dalam proses pembelajaran tidak akan lagi
membuat suasana pembelajaran menjadi teacher centered tapi berubah menjadi student centered.
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut penulis ingin melakukan penelitian yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads
Together NHT untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sumber Daya Alam Kelas V
SD Negeri Kluwut 04 Kabupaten Brebes”.
1.2 Rumusan Masalah dan Pemecahan Masalah
Rumusan masalah berisikan perumusan masalah yang terjadi berdasarkan pada latar belakang masalah. Adanya rumusan masalah maka peneliti membuat
pemecahan permasalahan yang ada dengan menggunanakan metode pembelajaran kooperatif tipe NHT.
1.2.1 Rumusan Masalah
Berdasasarkan latar belakang masalah tersebut maka dapat dikemukakan rumusan masalahnya yaitu :
1 Apakah melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
Numbered Heads Together NHT dapat meningkatkan hasil belajar IPA
pada siswa kelas V SD Negeri Kluwut 04 kabupaten Brebes tahun pelajaran 2011-2012?
2 Bagaimana proses penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
Numbered Heads Together NHT dalam meningkatkan hasil belajar
7 siswa kelas V pada mata pelajaran IPA SD Negeri Kluwut 04 Kabupaten
Brebes tahun pelajaran 2011-2012?
1.2.2 Pemecahan Masalah
Untuk memecahkan masalah hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Kluwut 04 pada materi sumber daya alam dan kegunaannya, peneliti menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together. Model pembelajaran ini dapat digunakan karena lewat pembelajaran ini siswa dapat memberikan ide-ide
atau pengalaman mereka untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan materi pembelajaran. Selain itu, karakteristik materi sumber daya alam yang
bersifat teoritis sangat cocok ketika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together dimana setiap siswa dapat membagikan
pengalaman mereka kepada teman sekelompoknya. Kegiatan pembelajaran kooperatif tipe NHT dibagi menjadi 4 fase yaitu, fase
penomoran, mengajukan pertanyaan, berpikir bersama, dan menjawab. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 3-5 orang siswa. Setiap
anggota kelompok diberi nomor antara 1-5, kemudian guru memberikan pertanyaan yang akan didiskusikan bersama dengan anggota kelompok lainnya.
Setelah itu guru mengambil salah satu nomor, bagi yang nomornya di sebutkan maka siswa yang memiliki nomor tersebut harus mengacungkan jarinya dan
mencoba untuk menjawab pertanyaan tersebut. Apabila penerapan dapat dilakukan sesuai urutan pelaksanaannya, diharapkan proses bembelajaran yang
melibatkan aktivitas siswa dan performansi guru akan meningkat sehingga hasil belajar juga optimal.
8
1.3 Tujuan Penelitian