Kadar air Analisis kandungan zat gizi biskuit crackers tepung tulang ikan madidihang

5.83 5.67

5.40 4.80

1 2 3 4 5 6 7 10 20 30 Konsentrasi tepung tulang ikan madidihang Tingkat kesukaan Gambar 18. Histogram nilai rata-rata tingkat kesukaan terhadap kerenyahan biskuit crackers dengan penambahan tepung tulang ikan madidihang Gambar 18 menunjukkan bahwa tingkat kesukaan terhadap kerenyahan biskuit crackers mengalami penurunan seiring dengan bertambahnya konsentrasi tepung tulang ikan madidihang. Hal ini disebabkan penambahan bahan lain yang terlalu banyak dapat menurunkan kerenyahan biskuit crackers Elyawati, 1997. Hasil uji Kruskal wallis menunjukkan bahwa penambahan tepung tulang ikan madidihang memberikan pengaruh nyata pada tingkat kesukaan terhadap kerenyahan biskuit crackers yang dihasilkan. Hasil uji Kruskal wallis dapat dilihat pada Lampiran 6a. Hasil uji lanjut multiple comparison menunjukkan bahwa kerenyahan biskuit crackers dengan penambahan tepung tulang biskuit crackers dengan penambahan tepung tulang ikan madidihang 10 . Hasil uji lanjut multiple comparison dapat dilihat pada Lampiran 6b.

4.2.2 Analisis kandungan zat gizi biskuit crackers tepung tulang ikan madidihang

4.2.2.1 Kadar air

Semua bahan makanan mengandung air dalam jumlah yang berbeda-beda. Kandungan air dalam bahan makanan ikut menentukan acceptability, kesegaran, dan keawetan bahan pangan tersebut. Air juga merupakan komponen penting dalam bahan makanan karena air dapat mempengaruhi penampakan, tekstur, serta cita rasa makanan kita Winarno, 1997. Kadar air biskuit crackers berkisar antara 0,74 -2,55 . Biskuit crackers kontrol 0 mempunyai kadar air paling tinggi 2,55 dan biskuit crackers dengan penambahan tepung tulang ikan madidihang mempunyai kadar air paling rendah 0,74 . Hasil analisis kadar air biskuit crackers tepung tulang ikan madidihang dapat dilihat pada Gambar 19. 2.55 1.73 1.52 0.74 1 2 3 4 5 10 20 30 Konsentrasi tepung tulang ikan madidihang Kadar air Gambar 19. Histogram kadar air biskuit crackers dengan penambahan tepung tulang ikan madidihang Dilihat dari Gambar 19 menunjukkan bahwa pada penelitian ini kadar air biskuit crackers cenderung menurun dengan meningkatnya penambahan tepung tulang ikan madidihang. Hasil uji sidik ragam menunjukkan bahwa penambahan tepung tulang ikan madidihang memberikan pengaruh terhadap kadar air biskuit crackers Lampiran 8a. Berdasarkan uji lanjut BNJ menunjukkan bahwa biskuit crackers kontrol dan biskuit crackers dengan penambahan tepung tulang ikan madidihang pada konsentrasi 30 berbeda nyata terhadap kontrol, konsentrasi 10 , konsentrasi 20 dan konsentrasi 30 Lampiran 10b. Menurut SNI No 01-2973 1992 kadar air maksimal untuk biskuit crackers adalah 5 . Dengan demikian kadar air biskuit crackers yang dihasilkan seluruhnya memenuhi standar SNI crackers. Kadar air biskuit crackers yang dihasilkan cenderung berkurang dengan meningkatnya penambahan tepung tulang ikan madidihang. Hal ini terjadi karena penambahan tepung tulang ikan madidihang berarti terjadi penambahan partikel Ca ++ yang akan mengikat partikel OH - yang merupakan bagian dari unsur-unsur air atau H 2 O sehingga kadar air berkurang seiring dengan penambahan tepung tulang ikan madidihang Linder, 1992.

4.2.2.2 Kadar abu Kadar abu dikenal sebagai unsur mineral atau zat organik. Abu merupakan