4.2.2.5 Kadar karbohidrat Kadar karbohidrat direntukan by difference yaitu hasil pengurangan dari
100 dengan kadar air, kadar protein, kadar lemak, dan kadar abu, sehingga kadar karbohidrat tergantung pada faktor pengurangannya. Hal ini karena
karbohidrat sangat berpengaruh kepada faktor kandungan zat gizi lainnya. Penentuan dengan cara ini kurang akurat dan merupakan perhitungan kasar sebab
karbohidrat yang dihitung termasuk serat kasar yang tidak menghasilkan energi. Serat kasar adalah fraksi karbohidrat yang sukar dicerna Winarno, 1997.
71.91 63.19
56.90 51.19
20 40
60 80
10 20
30
Konsentrasi tepung tulang ikan madidihang Kadar karbohidrat
Gambar 23. Histogram kadar karbohidrat biskuit crackers dengan penambahan tepung tulang ikan madidihang
Kadar karbohidrat biskuit crackers yang dihasilkan berkisar antara 51,19–71,91 dan secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 23. Pada
Gambar 23 menunjukkan bahwa kadar karbohidrat biskuit crackers cenderung menurun dengan meningkatnya penambahan tepung tulang ikan madidihang
terhadap tepung terigu. Menurut SNI No 01-2973 1992, kadar karbohidrat untuk biskuit crackers minimum adalah 70 . Dengan demikian biskuit crackers
yang memenuhi standar SNI adalah biskuit crackers tanpa penambahan tepung tulang ikan madidihang. Hasil uji sidik ragam menunjukkan penambahan tepung
tulang ikan madidihang berbeda nyata terhadap kadar karbohidrat biskuit crackers tepung tulang ikan madidihang yang dihasilkan Lampiran 8g. Hasil
uji lanjut BNJ menunjukkan penambahan tepung tulang ikan madidihang pada konsentrasi 10 , 20 , dan 30 berbeda nyata dengan kontrol Lampiran 10b.
4.2.2.6 Kadar kalsium
Kadar kalsium biskuit crackers yang dihasilkan berkisar antara 0,00 – 7,42 dan secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 24. Pada
Gambar 24 menunjukkan bahwa pada penelitian ini kadar kalsium biskuit
crackers meningkat dengan semakin meningkatnya penambahan tepung tulang ikan madidihang. Kadar kalsium tidak dicantumkan dalam SNI No 01-2973
1992 sehingga tidak dijadikan sebagai syarat mutu biskuit crackers. Pada penelitian ini, tepung tulang ikan madidihang yang digunakan ternyata
meningkatkan kadar kalsium biskuit crackers yang dihasilkan.
0.00 2.12
4.81 7.42
2 4
6 8
10 20
30
Konsentrasi tepung tulang ikan madidihang Kadar kalsium
Gambar 24. Histogram kadar kalsium biskuit crackers dengan penambahan tepung tulang ikan madidihang
Hasil uji sidik ragam menunjukkan bahwa penambahan tepung tulang ikan madidihang memberikan pengaruh terhadap kadar kalsium biskuit crackers
Lampiran 8f. Hasil uji lanjut BNJ menunjukkan penambahan tepung tulang ikan madidihang pada konsentrasi 10 , 20 dan 30 berbeda nyata dengan kontrol
Lampiran 10b. Kalsium sangat dibutuhkan oleh tubuh tetapi konsumsi kalsium hendaknya
tidak lebih dari 2500 mg perhari. Kelebihan kalsium dapat menimbulkan batu ginjal atau gangguan ginjal. Disamping itu dapat menyebabkan konstipasi susah
buang air besar. Kelebihan kalsium dapat terjadi jika menggunakan suplemen berupa tablet atau bentuk lain Almatsier, 2003.
4.2.2.7 Kadar serat kasar
Serat kasar adalah bagian dari makanan yang tidak dapat dihidrolisis oleh bahan-bahan kimia yang digunakan untuk menentukan kadar serat kasar, yaitu
asam sulfat H
2
SO
4
1,25 dan natrium hidroksida NaOH 1,25 Muchtadi, 1989. Serat kasar bersifat menyerap bahan-bahan yang tidak berguna
dari hasil pencernaan makanan. Bahan ini dahulu tidak diperhitungkan
mempunyai nilai gizi, tetapi setelah diketahui dapat membantu pengeluaran bahan-bahan berbahaya seperti kholesterol, serat kasar mulai diperhitungkan oleh
para ahli.
5.04 3.79
3.23 1.96
1 2
3 4
5 6
10 20
30
Konsentrasi tepung tulang ikan madidihang Kadar serat kasar
Gambar 25. Histogram kadar serat kasar biskuit crackers dengan penambahan tepung tulang ikan madidihang
Dengan meningkatnya konsentrasi tepung tulang ikan madidihang, maka kadar serat kasar dalam biskuit crackers menurun karena unsur karbohidrat
yang mengandung serat kasar, terserap oleh unsur kalsium yang bertugas mengikat partikel OH
-
dari karbohidrat Scala, 1975 yang diacu Winarno, 1997. Penyerapan serat diturunkan oleh adanya unsur kalsium deMan, 1989.
Kadar serat biskuit crackers berkisar antara 1,96 – 5,04 . Hasil analisis kadar serat dapat dilihat pada Gambar 25. Pada Gambar 25 menunjukkan bahwa
pada penelitian ini kadar serat kasar biskuit crackers menurun dengan semakin meningkatnya penambahan tepung tulang ikan madidihang. Hasil uji sidik ragam
menunjukkan bahwa penambahan tepung tulang ikan madidihang berbeda nyata terhadap kadar kalsium biskuit crackers Lampiran 8e. Hasil uji lanjut BNJ
menunjukkan penambahan tepung tulang ikan madidihang pada konsentrasi 10 ,
20 dan 30 berbeda nyata dengan kontrol Lampiran 10b.
Menurut SNI No 01-2973 1992, kadar serat kasar untuk biskuit crackers maksimum adalah 0,5 . Dengan demikian kadar serat kasar biskuit
crackers yang dihasilkan menunjukkan jumlah tinggi melebihi syarat maksimum SNI.
4.2.2.8 pH Pengukuran derajat keasaman pH perlu dilakukan untuk mengetahui