2.6 Biskuit crackers
Biskuit crackers adalah jenis biskuit yang dibuat dari adonan keras, melalui proses fermentasi atau pemeraman. Bentuk biskuit crackers pipih yang
rasanya lebih mengarah ke rasa asin dan relatif renyah serta bila dipatahkan penampang potongannya berlapis-lapis Manley, 2001. Syarat mutu biskuit
biskuit crackers dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Syarat mutu biskuit Kriteria
Persyaratan
Air Maksimum 5
Protein Minimum 6
Lemak Minimum 9,5
Karbohidrat Minimum 70
Abu Maksimum 2
Logam berbahaya Negatif
Serat kasar Maksimum 0,5
Energi Kal100 g Minimum 400
Jenis tepung Terigu
Bau dan rasa Normal, tidak tengik
Warna Normal
Sumber : SNI 01-2973-1992
Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat biskuit crackers adalah tepung terigu, lemak dan garam. Biasanya biskuit crackers dibuat dengan sedikit
atau tidak ditambah gula, cukup lemak dan relatif sedikit air yang ditambahkan
Faridi, 1994. 2.7 Bahan Dasar tepung terigu
Tepung yang biasa digunakan dalam pembuatan biskuit crackers adalah
tepung terigu. Tepung terigu berfungsi sebagai bahan dasar untuk membentuk adonan selama proses pencampuran, mengikat bahan lainnya, membentuk struktur
biskuit crackers, serta memberikan citarasa Matz, 1978. Tepung terigu merupakan bahan dasar pembuatan biskuit crackers. Tepung terigu diperoleh
dari biji gandum Triticum vulgare yang digiling. Keistimewaan terigu diantara serelia lainnya adalah kemampuannya membentuk gluten pada saat terigu dibasahi
dengan air. Biasanya mutu terigu yang dikehendaki adalah terigu yang memiliki kadar air 14 , kadar protein 8-12 , kadar abu 0,25-0,60 , dan gluten basah
24-36 Astawan, 2002. Berdasarkan kandungan gluten protein, tepung terigu yang beredar di pasaran dapat dibedakan 3 macam sebagai berikut :
a. Hard flour. Tepung ini berkualitas paling baik. Kandungan proteinnya 12 - 13 . Tepung ini biasanya digunakan untuk pembuatan roti. Contohnya :
terigu Cakra Kembar. b. Medium hard flour. Terigu jenis ini mengandung protein 9,5-11 . Tepung ini
banyak digunakan untuk macam-macam kue, serta biskuit. Contohnya : terigu Segitiga Biru.
c. Soft flour. Terigu ini mengandung protein sebesar 7-8,5 . Penggunaannya cocok sebagai bahan pembuatan kue dan biskuit. Contohnya : terigu Kunci
Biru. Tepung terigu yang digunakan untuk pembuatan biskuit crackers
yaitu
tepung terigu dengan kandungan protein antara 8,5–10, sehingga biskuit
crackers yang dihasilkan lebih tipis dan renyah Faridi, 1994. Jenis ini biasanya
digunakan untuk membuat kue atau produk sejenis yang menghasilkan struktur mudah patah yang diinginkan Potter dan Hotchkiss, 1995.
2.8 Bahan Tambahan 2.8.1 Lemak