Aroma Uji sensori tepung tulang ikan madidihang

Tabel 6. Nilai rata-rata hasil uji hedonik tepung tulang ikan madidihang Perlakuan Aroma Warna Kontrol tanpa perendaman larutan jeruk nipis 4,93 5,20 Perendaman larutan jeruk nipis selama 2 jam 5,00 5,50 Perendaman larutan jeruk nipis selama 4 jam 5,13 5,60 Perendaman larutan jeruk nipis selama 6 jam 5,77 6,43

4.1.3.1 Aroma

Aroma merupakan sesuatu yang berhubungan dengan indera penciuman manusia. Aroma dari suatu bahan akan mempengaruhi kesukaan panelis terhadap bahan tersebut. Pada umumnya aroma yang diterima oleh hidung dan otak lebih banyak merupakan campuran empat bau utama yaitu harum, asam, tengik dan hangus Winarno, 1997. Dari hasil uji sensori terhadap aroma tepung tulang ikan madidihang diperoleh nilai rata-rata antara 4,93 sampai 5,77. Tingkat kesukaan panelis terhadap aroma tepung tulang ikan madidihang berkisar dari kategori netral hingga kategori agak suka. Nilai kesukaan tertinggi terhadap aroma tepung tulang ikan madidihang terdapat pada tepung tulang dengan waktu perendaman dalam larutan jeruk nipis selama 6 jam dengan nilai 5,77 dan nilai kesukaan terendah terdapat pada tepung tulang ikan madidihang tanpa perendaman dalam larutan jeruk nipis dengan nilai 4,93. Histogram nilai rata-rata aroma tepung tulang ikan madidihang dapat dilihat pada Gambar 5. 4.93 5.00 5.13 5.77 1 3 5 7 0 jam 2 jam 4 jam 6 jam Waktu perendaman dengan larutan jeruk nipis Tingkat kesukaan Gambar 5. Histogram nilai rata-rata tingkat kesukaan terhadap aroma tepung tulang ikan madidihang dengan perlakuan waktu perendaman dalam larutan jeruk nipis Gambar 5 menunjukkan bahwa tingkat kesukaan panelis terhadap aroma tepung tulang ikan madidihang mengalami kenaikan seiring dengan semakin lama waktu perendaman di dalam larutan jeruk nipis. Semakin lama waktu perendaman di dalam larutan jeruk nipis maka bau amis pada tepung tulang yang diperoleh akan hilang. Hal ini menunjukkan bahwa larutan jeruk nipis mengandung minyak atsiri “Limonen” yang berfungsi untuk menghilangkan bau amis ikan pada tepung tulang ikan tersebut Rukmana, 1996. Hasil uji Kruskal wallis menunjukkan bahwa perendaman di dalam larutan jeruk nipis pada tepung tulang ikan madidihang memberikan pengaruh yang nyata pada tingkat kesukaan panelis terhadap aroma tepung tulang ikan madidihang. Hasil uji Kruskal wallis dapat dilihat pada Lampiran 4a. Hasil uji lanjut multiple comparison menunjukkan bahwa aroma tepung tulang ikan madidihang dengan perendaman di dalam larutan jeruk nipis selama 6 jam berbeda nyata terhadap kontrol, perendaman di dalam larutan jeruk nipis selama 2 jam dan perendaman di dalam larutan jeruk nipis selama 4 jam. Artinya panelis memiliki tingkat kesukaan yang bervariasi terhadap aroma tepung tulang ikan madidihang pada semua perlakuan. Hal ini diduga karena variasi waktu perendaman yang dilakukan ternyata cukup memberikan perbedaan nyata terhadap aroma tepung tulang ikan madidihang, sehingga dapat terlihat oleh panelis bahwa semakin lama waktu perendaman di dalam larutan jeruk nipis maka bau anyir pada tepung tulang ikan madidihang semakin hilang. Hasil uji lanjut multiple comparison dapat dilihat pada Lampiran 4b.

4.1.3.2 Warna