jika jawaban responden memiliki tingkat keragaman yang rendah atau seragam. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan terlebih dahulu sebelum melakukan
estimasi terhadap model persamaan struktural.
4.6.1. Uji Validitas dan Reliabilitas
Penyebaran kuesioner untuk keperluan data primer, diawali dengan pengujian validitas dan reliabilitas kuisioner. Uji coba kuesioner dilakukan
terhadap sejumlah responden dan hasilnya dapat digunakan untuk penyempurnaan kuesioner, apakah perlu dilakukan pengurangan atau penambahan pertanyaan atau
penyempurnaan bahasakalimat yang digunakan. Uji validitas dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana alat pengukur itu
mengukur apa yang ingin diukur. Tahapan pengujian validitas alat ukur adalah sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi secara operasional konsep yang akan diukur
2. Melakukan uji coba skala pengukuran pada sejumlah responden
3. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban dan menghitung korelasi antara
masing- masing pertanyaan dengan skor total menggunakan rumus teknik korelasi product moment. Rumus korelasi product moment :
Keterangan : N = Jumlah Responden
X = Skor pertanyaan nomor 1 Y = Skor total
Reliabilitas didefinisikan oleh Singarimbun dan Effendi dalam Ramadhani 2005 sebagai derajat ketepatan, ketelitian atau keakuratan yang ditunjukkan oleh
instrument pengukuran. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan teknik belah dua, dengan rumus :
Keterangan : r.tot = angka reliabilitas keseluruhan pertanyaan
r.tt = angka korelasi belahan pertama dan kedua Langkah- langkah yang dilakukan dalam pengukuran reliabilitas dengan
menggunakan teknik belah dua adalah sebagai berikut : 1.
Menyajikan alat pengukur pada sejumlah responden, kemudian dihitung validitas setiap pertanyaan. Pertanyaan yang valid dikumpulkan menjadi
satu, sedangkan pernyataan yang tidak valid dibuang. 2.
Membagi pertanyaan yang valid tersebut menjadi dua belahan. 3.
Skor untuk masing- masing pertanyaan pada tiap belahan dijumlahkan. Langkah ini akan menghasilkan dua skor total untuk masing- masing
responden, yakni skor total untuk belahan pertama dan skor total belahan kedua.
4. Mengkorelasikan skor total belahan pertama dengan skor total belahan
kedua dengan menggunakan teknik korelasi product moment. 5.
Karena angka korelasi yang diperoleh adalah korelasi dari alat pengukur yang dibelah, maka angka korelasi yang dihasilkan lebih rendah daripada
angka korelasi yang diperoleh jika alat pengukur tersebut tidak dibelah. Oleh sebab itu harus dicari angka reliabilitas untuk keseluruhan
pertanyaan tanpa dibelah dua dengan menggunakan rumus yang ada. Nilai hitung reliabilitas yang diperoleh dibandingkan dengan nilai kritis
untuk korelasi r product moment. Jika nilai reliabilitas hitung lebih besar atau sama dengan nilai kritis untuk korelasi r product moment, maka instrumen
tersebut dikatakan reliabel.
4.6.2. Analisis Deskriptif