Model Pengukuran Variabel Endogen

Variabel Y1 dan Y2 tidak memiliki nilai t-value karena berfungsi sebagai variabel reference variabel acuan dalam estimasi. LISREL 8.72 akan menetapkan secara otomatis variabel reference untuk variabel indikator dalam model pengukuran endogen apabila nilainya tidak ditentukan pada saat melakukan estimasi. Nilai hubungan antar variabel dalam model pengukuran dapat dilihat dalam Tabel 9 kesesuaian hipotesa dengan hasil estimasi. Tabel 9. Model Pengukuran Variabel Indikator Terhadap Variabel Laten Variabel Variabel Hipotesa Estimasi Loading ? t-value Laten Indikator PEY Musik X1 + + 0.43 4.09 Aroma X2 + + 0.60 4.91 Suhu X3 + + 0.56 5.48 Furnitur X4 + + 0.42 3.91 Citra X5 + + 0.47 2.75 Gaya Layanan X6 + + 0.66 6.15 Orang X7 + + 0.52 4.09 IMP Pembelian Spontan Y1 + + 0.97 - REX Uang Y2 + + 0.76 - Waktu Y3 + + 0.84 4.49 Interaksi Y4 + + 0.70 4.73 variabel reference

3. Model Struktural

structural model Analisis terhadap model struktural dilakukan untuk melihat hubungan antar variabel laten dalam model. Hasil analisis terhadap model struktural menunjukkan hubungan pengaruh antara variabel laten eksogen PEY dengan variabel laten endogen IMP dan REX. Hasil estimasi terhadap model persamaan struktural menunjukkan hubungan positif antara variabel laten PEY dengan variabel laten IMP maupun hubungan dengan variabel laten REX. Hal ini sesuai dengan hipotesa penelitian yaitu Shopping Environment berhubungan positif terhadap Resource Expenditure dan Impulsive Buying melalui Perceived Enjoyment . Kenyamanan yang diterima oleh konsumen di Starbucks Coffee Shop akan berpengaruh terhadap jumlah sumber daya yang dikeluarkan uang, waktu dan interaksi dan terhadap perilaku pembelian impulsif pembelian spontan. Hubungan antara variabel laten PEY dengan variabel laten REX lebih besar dibandingkan hubungan antara variabel laten PEY dengan variabel laten IMP. Hal ini dapat dilihat dari nilai loading ? “gamma”. Nilai loading gammma merupakan angka dalam tanda panah yang menghubungkan variabel laten PEY dengan variabel laten IMP dan REX. Nilai loading hubungan variabel laten PEY dengan variabel laten REX sebesar 0.74 lebih besar dibandingkan nilai loading hubungan variabel laten PEY dengan variabel laten IMP yang hanya sebesar 0.37. Hal ini menunjukkan bahwa kenyamanan yang diterima konsumen di Starbucks Coffee Shop akan berpengaruh lebih besar terhadap keputusan penge luaran sumber daya konsumen daripada terhadap pembentukan perilaku pembelian impulsif IMP. Hal ini disebabkan karena pada umumnya konsumen yang datang ke Starbucks Coffee Shop telah menentukan merencanakan pembeliannya termasuk perencanaan pengeluaran sumber daya lamanya waktu yang akan dihabiskan, besarnya uang yang dikeluarkan. Hal ini juga disebabkan karakteristik produk minuman dan makanan yang dijual di Starbucks Coffee Shop yang memiliki kemungkinan pembelian impulsif yang rendah. Minuman dan makanan mempunyai batas tertentu untuk dikonsumsi tingkat kekenyangan. Pada umumnya konsumen telah mengetahui merencanakan banyaknya makanan dan minuman yang akan dibeli sehingga kemungkinan pembelian impulsif spontan untuk minuman dan makanan sangat jarang dilakukan. Hubungan antar variabel laten dalam model struktural dapat dilihat dalam Tabel 10. Tabel 10. Hubungan antar Variabel Laten dalam Model Struktural Peubah Laten