Shopping Behaviour and Shopping Value Impulsive Buying

3.1.3. Shopping Behaviour and Shopping Value

Babin, et al 1994 menggunakan pendekatan pengeluaran sumberdaya Resource Expenditure untuk mengukur perilaku pembelian konsumen. Pendekatan ini mengacu kepada besarnya sumberdaya yang dikeluarkan konsumen ketika melakukan perbelanjaan dan besarnya nilai belanja yang diterima. Pada dasarnya pendekatan pengeluaran sumberdaya sama dengan pendekatan approachavoidance behavior yang dikembangkan oleh Mehrebian dan Russel 1974 untuk menggambarkan Shopping Behavior perilaku pembelian. Menurut Barbin dan Darden, pendekatan pengeluaran sumberdaya digunakan karena sifatnya yang lebih deskriptif daripada pendekatan approachavoidance. Pendekatan Resource Expenditure menga cu kepada berapa besar sumberdaya uang yang dikeluarkan oleh konsumen ketika melakukan pembelian di dalam toko, lamanya waktu yang dihabiskan oleh konsumen di dalam toko, dan banyaknya interaksi sosial yang dilakukan oleh konsumen baik pada saat berada di dalam toko maupun ketika berada di luar toko interaksi yang berkaitan dengan toko.

3.1.4. Impulsive Buying

Rook 1987 mendefinisikan Impulsive Buying sebagai pemb elian segera yang dilakukan konsumen tanpa proses perencanaan dan evaluasi pada awalnya no pre-shopping intention. Impulsive Buying merujuk kepada pembelian spontan yang dilakukan konsumen akibat adanya stimulus positif lingkungan yang mempengaruhi pada saat berada di tempat pembelian store. Penelitian yang dilakukan oleh Donovan dan Rossiter 1982 menunjukkan bahwa Shopping Environment yang menyenangkan berkorelasi positif dengan waktu tambahan extra time dan pembelian tidak terencana unplanned yang dilakukan konsumen. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Mattila dan Wirtz menunjukkan bahwa stimulus yang tinggi melalui Shopping Environmet yang nyaman akan membentuk Impulsive Buying yang tinggi. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa Impulsive Buying akan semakin bertambah ketika stimulus yang diberikan melebihi harapan konsumen.

3.2. Implikasi Model Teoritis Terhadap Analisis Persamaan Struktural