Model Struktural Dekomposisi Pengaruh antar Variabel
spontan untuk minuman dan makanan sangat jarang dilakukan. Hubungan antar variabel laten dalam model struktural dapat dilihat dalam Tabel 10.
Tabel 10. Hubungan antar Variabel Laten dalam Model Struktural Peubah Laten
Endogen Peubah Laten Eksogen
Peubah Laten Eksogen IMP
REX PEY
IMP 0.00
0.00 0.37
a
0.17
b
2.21
c
REX 0.00
0.00 0.74
0.16 4.51
Keterangan: a. Besarnya hubungan struktural loading faktor, ? b. Besarnya error variance
c. Besarnya t- value a = 5
•
Perceived Enjoyment dan Resource Expenditure Kenyaman yang diterima oleh konsumen Perceived Enjoyment melalui
elemen Shopping Environment berpengaruh positif terhadap Shoping Behaviour yang ditunjukkan oleh perilaku Resource Expenditure. Hal ini berarti kenyaman
yang diterima di dalam Starbucks Coffee Shop mampu mempengaruhi keputusan pengeluaran sumber daya konsumen meliputi lamanya waktu yang dihabiskan,
jumlah uang yang dikeluarkan dan interaksi yang dilakukan. a.
Waktu Sumber daya terbesar yang akan dikeluarkan oleh konsumen ketika
merasa nyaman di dalam Starbucks Coffee Shop adalah lamanya waktu yang dihabiskan. Konsumen akan menghabiskan waktu lebih lama di
dalam Starbucks Coffee Shop ketika merasa nyaman. Hal ini sesuai dengan karakteristik Starbucks Coffee Shop sebagai restoran dimana
konsumen tidak hanya sekedar mengkonsumsi makanan dan minuman tetapi juga sebagai tempat untuk bersantai menghabiskan waktu. Kondisi
ini juga semakin didukung oleh suasana di dalam Starbucks Coffee Shop yang nyaman yang mendorong konsumen untuk menghabiskan makanan
dan minumannya lebih lama. b.
Uang Kenyamanan yang diperoleh oleh konsumen juga akan berpengaruh
terhadap besarnya jumlah uang yang dikelua rkan di Starbucks Coffee Shop meskipun pengaruhnya tidak sebesar terhadap lamanya waktu yang
dihabiskan. Hal ini disebabkan karena konsumen hanya akan menambah jumlah uang yang dikeluarkan melalui tambahan pesanan sampai kepada
batas tertentu. Hal ini terkait dengan karakteristik produk yang dijual di Starbucks Coffee Shop makanan dan minuman yang memiliki batas
tertentu untuk dikonsumsi tingkat kekenyangan. c.
Interaksi Kenyamanan yang diperoleh oleh konsumen di Starbucks Coffee Shop
juga akan mempengaruhi pola interaksi yang dilakukan oleh konsumen yang terkait dengan Starbucks Coffee Shop. Interaksi yang dilakukan
berupa pemberian masukan kepada manajemen dan berupa rekomendasi kepada pihak lain. Konsumen akan merekomendasikan Starbucks Coffee
Shop kepada pihak lain karena kenyamanan dan pengalaman yang diperoleh. Hal ini merupakan bentuk interaksi yang paling mungkin
dilakukan oleh konsumen karena karakteristik konsumen Starbucks Coffee Shop pada umumnya adalah konsumen kelompok atau grup. Interaksi
berupa pemberian masukan dapat dilakukan dengan menuliskan masukan pada kertas saran yang telah disediakan. Akan tetapi, selama ini hal ini
belum begitu berhasil dilihat dari sedikitnya masukan yang ada hasil wawancara dengan seorang Manajer Starbucks Coffee Shop.
•
Perceived Enjoyment dan Impulsive Buying
Shopping Environment selain mampu mempengaruhi Shopping Behaviour melalui Resource Expenditure juga mampu membentuk perilaku Impulsive Buying
melalui perilaku pembelian spontan. Hasil analisis menunjukkan pengaruh positif antara Perceived Enjoyment dan Impulsive Buying meskipun masih lebih kecil
dibanding pengaruh terhadap Resource Expenditure. Hal ini disebabkan oleh karakteristik produk utama Starbucks Coffee Shop minuman dan makanan yang
memiliki batas tertentu untuk dikonsumsi tingkat kekenyangan. Hal ini juga dapat disebabkan karena konsumen yang datang ke Starbucks Coffee Shop pada
umumnya telah merencanakan keputusan pembeliannya. Pembelian impulsif yang mungkin terjadi di Starbucks Coffee Shop adalah pada yang dijual seperti gelas,
botol minuman, dan produk-produk aksesoris lainnya non makanan dan minuman. Pada umumnya produk-produk tersebut didesain dengan baik di
Starbucks Coffee Shop. Hal ini dilakukan untuk menarik perhatian sehingga konsumen akan melakukan pembelian spontan karena penampilannya yang
menarik tanpa perencanaan terlebih dahulu unplanned buying. Secara keseluruhan hasil penelitian ini memberikan gambaran efektifitas
strategi Shopping Environment yang dijalankan oleh Starbucks Coffee Shop dalam mempengaruhi perilaku konsumennya melalui Shopping Behaviour dan
Impulsive Buying. Hasil penelitian ini juga dapat dijadikan gambaran efektifitas strategi Shopping Environment bagi usaha yang sejenis dengan Starbucks Coffee
Shop. Akan tetapi hasilnya belum tentu sama untuk jenis usaha lain yang berbeda dengan Starbucks Coffee Shop. Oleh karena itu diperlukan penelitian lebih lanjut
pada jenis usaha yang lain untuk melihat efektifitas strategi Shopping Environment pada jenis usaha tersebut.