Definisi Kreativitas Kemampuan Berpikir Kreatif

18

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1. Kemampuan Berpikir Kreatif

2.1.1.1. Definisi Kreativitas

Banyak pihak yang mengatakan bahwa kreativitas merupakan suatu bidang kajian yang sulit, yang menimbulkan berbagai perbedaan pandangan. Perbedaan pandangan tersebut terletak pada definisi kreatifitas, kriteria perilaku kreatif, proses kreatif, hubungan kreativitas dan inteligensi, karakteristik orang yang kreatif, korelat-korelat kreativitas, dan upaya untuk mengembangkan kreativitas Supriadi, 2013: 132. Berikut ini dikemukakan beberapa definisi kreativitas Supriadi, 2013: 135 1. Guilford menyatakan kreativitas mengacu pada kemampuan yang khas dari orang-orang kreatif. 2. Menurut Munandar kreativitas adalah sebuah proses yang memanifestasikan dirinya dalam kefasihan kelancaran, dalam fleksibilitas, juga dalam orisinalitas berpikir. 3. Menurut Barron, kreativitas adalah kemampuan untuk membawa sesuatu yang baru ke dalam suatu hal yang eksis. 4. Menurut Amabile kreativitas dapat dianggap sebagai kualitas produk atau tanggapan yang dinilai untuk menjadi kratif oleh pengamat yang sesuai. 5. Menurut Barron dan Harrington, kreativitas adalah kemampuan untuk meciptakan sesuatu yang baru. Wujudnya adalah tindakan manusia. Pada berbagai literatur tentang kreativitas, masih banyak definisi mengenai kreativitas. Namun pada intinya ada persamaan antara definisi-definisi tersebut, yaitu bahwa kreativitas merupakan kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.

2.1.1.2. Kemampuan Berpikir Kreatif

Guilford menemukan bahwa ada lima sifat yang menjadi ciri kemampuan berpikir kreatif, yaitu kelancaran fluency, keluwesan flexibility, keaslian originality, penguraian elaboration, dan perumusan kembali redefinition Supriadi, 2013: 136. Sedangkan Munandar mengartikan berpikir kreatif dengan kemampuan memberikan berbagai kemungkinan jawaban atas suatu masalah dan jarang diukur. Menurut Munandar 2012: 192 terdapat empat perilaku berpikir kreatif yaitu berpikir lancar, berpikir luwes fleksibel, berpikir orisinal, berpikir terperinci elaborasi. Sedangkan Singh dalam Mann, 2005 menyatakan bahwa kreativitas matematik digambarkan seperti “proses dari perumusan hipotesis mengenai penyebab dan mempengaruhi dalam situasi matematika, menguji hipotesis dan membuat modifikasi-modifikasi dan mengkomunikasikan hasil akhirnya” Menurut Jhonson 2011: 214 berpikir kreatif adalah sebuah kebiasaan dari pikiran yang dilatih dengan memerhatikan intuisi, menghidupkan imajinasi, mengungkapkan kemungkinan-kemungkinan baru, membuka sudut pandang yang menakjubkan, dan mengembangkan ide ide yang tidak terduga. Menurut Jhonson 2011: 215 berpikir kreatif, yang membutuhkan ketekunan, disiplin diri, dan perhatian penuh, meliputi aktivitas mental seperti: 1. mengajukan pertanyaan, 2. mempertimbangkan informasi baru dan ide yang tidak lazim dengan pikiran terbuka, 3. membangun keterkaitan, khususnya di antara hal-hal yang berbeda, 4. menghubung-hubungkan berbagai hal dengan bebas, 5. menerapkan imajinasi pada setiap situasi untuk menghasilkan hal baru dan berbeda, 6. mendengarkan intuisi. Teori Eksistensial mengemukakan bahwa kreativitas merupakan proses untuk melahirkan sesuatu yang baru melalui perjumpaan antara manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam. Sebagai penganut teori eksistensial, May 1980, misalnya berpendapat bahwa setiap perilaku kreatif didahului oleh “perjumpaan” yang intens dan penuh keasadaran antara manusia dengan dunia sekitarnya Supriadi, 2013: 142. Munandar memasukkan keempat aspek tersebut dalam perilaku kognitif- intelektual. Selain perilaku kognitif-intelektual, Munandar juga menjelaskan aspek berpikir kreatif yang dipandang dari perilaku Afektif-perasaan. Namun pada penelitian ini, hanya akan dibahas aspek dalam perilaku kognitif-intelektual. Pada Tabel 2.1di bawah ini adalah aspek-aspek berpikir kreatif yang dijelaskan oleh Munandar 2012: 192 pada perilaku kognitif-intelektual. Tabel 2.1 Aspek-Aspek Berpikir Kreatif menurut Munandar Perilaku Arti Kognitif – Intelektual 1 Berpikir lancar a. menghasilkan banyak gagasan jawaban yang relevan, b. arus pemikiran lancar. 2 Berpikir luwes fleksibel a. Menghasilkan gagasan-gagasan yang seragam. b. Mampu mengubah cara atau pendekatan. c. Arah pemikiran yang berbeda-beda. 3 Berpikir orisinil Memberikan jawaban yang tidak lazim, yang lain dari yang lain, yang jarang diberikan kebanyakan orang. 4 Berpikir terperinci elaborasi a. Mengembangkan, menambahkan, memperkaya suatu gagasan. b. Memperinci detail-detail. c. Memperluas suatu gagasan. Menurut Dwijanto 2007: 11-12, berpikir kreatif adalah kemampuan dalam matematika yang meliputi 4 empat kemampuan, sebagai berikut. a. Kelancaran fluency yaitu kemampuan menjawab masalah matematika secara tepat. b. Keluwesan flexibility yaitu kemampuan menjawab masalah matematika melalui cara yang tidak baku. c. Keaslian originality yaitu kemampuan menjawab masalah matematika dengan menggunakan bahasa, cara, atau ide sendiri. d. Elaborasi elaboration yaitu kemampuan memperluas jawaban masalah, memunculkan masalah baru atau gagasan. Aspek-aspek dalam berpikir kreatif yang disampaikan oleh beberapa ahli bermacam-macam. Pada penelitian ini, indikator kemampuan berpikir kreatif yang digunakan adalah indikator berpikir kreatif menurut Munandar yaitu berpikir lancar, berpikir luwes fleksibel, berpikir orisinil, dan berpikir terperinci elaborasi.

2.1.2. Model Pembelajaran Kooperatif