memperoleh pemahaman yang lebih mendasar tentang alam sekitar. Dengan
adanya pembelajaran IPA diharapkan peserta didik dapat mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek untuk pengembangan lebih lanjut dalam
menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari.
2.4. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan semua perubahan perilaku yang diperoleh setelah mengalami aktivitas belajar. Pemerolehan aspek-aspek perubahan perilaku
tersebut tergantung pada apa yang dipelajari Rifa’i Anni, 2009:85. Hasil belajar berperan penting dalam proses belajar mengajar. Penilaian
terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi sejauh mana keberhasilan seorang siswa dalam belajar. Dari informasi tersebut, guru menganalisis kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan baik untuk keseluruhan kelas maupun individu.
Benyamin S. Bloom menyampaikan tiga klasifikasi hasil belajar menjadi tiga kategori yang disebut ranah belajar, yaitu :
2.4.1. Ranah kognitif cognitive domain
Hasil belajar kognitif siswa pada dasarnya berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan dan kemahiran intelektual. Ranah kognitif meliputi :
pengetahuan C1, pemahaman C2, penerapan C3, analisis C4, sintesis C5 dan penilaian C6. Sebagai contoh, kemampuan siswa dalam menyebutkan
faktor-faktor pada tekanan zat padat, dan kemampuan siswa dalam menentukan besarnya tekanan hidrostatis suatu benda di air pada kedalaman tertentu.
2.4.2. Ranah afektif affective domain
Ranah afektif berhubungan dengan perasaan, sikap, minat, dan nilai. Kategori tujuannya mencerminkan hirarki yang berentangan dengan pembentukan
pola hidup. Tujuan pembelajaran ranah afektif meliputi : penerimaan, penanggapan, penilaian, pengorganisasian, dan pembentukan pola hidup. Ranah
afektif dapat berupa sikap kesadaran siswa akan pentingnya bekerjasama setelah mengikuti pembelajaran, pentingnya disiplin, pentingnya kepedulian terhadap
lingkungan agar tidak terjadi bencana. Dalam penelitian ini, karakter siswa dimasukkan ke dalam penilaian ranah
afektif, karena keduanya berhubungan dengan perasaan, sikap, minat dan nilai.
2.4.3. Ranah psikomotorik psychomotoric domain
Ranah psikomotorik adalah ranah yang berkaitan dengan keterampilan skill atau kemampuan fisik seperti keterampilan motorik dan syaraf, manipulasi
objek, dan koordinasi syaraf. Ranah psikomotorik sebenarnya merupakan kelanjutan dari hasil belajar kogitif dan afektif yang baru tampak dalam bentuk
kecenderungan untuk berperilaku. Kategori jenis perilaku untuk ranah psikomotorik menurut Simpson
sebagaimana dikutip oleh Rifa’i Anni 2009:89 adalah persepsi perception, kesiapan set, gerakan terbimbing guided response, gerakan terbiasa
mechanism, gerakan kompleks complex overt response, penyesuaian adaptation, dan kreativitas originality.
Ranah psikomotorik dalam pembelajaran dapat berupa keterampilan siswa dalam melakukan kegiatan praktikum, seperti dalam menyusun alat, melakukan
pengamatan dan pengambilan data, dan menuliskan data hasil percobaan yang dilakukan.
Hasil belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai seseorang dalam belajar. Hasil belajar seseorang sering tidak langsung kelihatan tanpa orang
itu melakukan sesuatu untuk memperlihatkan kemampuan yang diperolehnya melalui belajar. Namun demikian, karena hasil belajar adalah perubahan yang
mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. Berdasarkan uraian di atas, bahwa hasil belajar pada hakikatnya
merupakan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai hasil interaksi dengan lingkungan. Hasil belajar tentu perlu dikaitkan dengan tujuan pendidikan
yang telah dicantumkan dalam garis-garis program pengajaran di sekolah. Oleh sebab itu tujuan pelajaran menggambarkan hasil belajar yang harus dimiliki siswa
dan cara siswa memperoleh hasil belajar tersebut.
2.5. Model Pembelajaran Team Games Tournament