Hubungan tersebut dapat digambarkan pada Gambar 2.1 berikut :
2.7. Kebencanaan
Berdasarkan UU No. 24 tahun 2007 bencana didefinisikan sebagai peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan serta penghidupan
masyarakat yang disebabkan oleh faktor alam, faktor non alam termasuk faktor manusia, sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Berdasarkan waktunya bencana dikelompokkan sebagai berikut:
a. Bencana yang terjadi secara tiba-tiba, misalnya gempa bumi, tsunami, angin
topanbadai, letusan gunung api, banjir bandang dam tanah longsor.
Environment T
echnology Society
S
cience
Gambar 2.1 :
Keterkaitan Sains, Lingkungan, Teknologi dan Masyarakat
b. Bencana yang terjadi secara perlahan, biasanya disertai munculnya tanda-tanda
sehingga bisa melakukan tindakan untuk pencegahan, misalnya banjir, kekeringan dll.
Berdasarkan penyebabnya, menurut Mulyadi et al.2008:1 bencana dikelompokkan sabagai berikut:
a. Bencana yang disebabkan gejala alam. Pergeseran lapisan bumi menimbulkan
ancaman gempa bumi dan tsunami; letusan gunung api menimbulkan gempa vulkanik, letusan, semburan awan panas,hujan abu dll; perubahan iklim
menimbulkan perubahan pola musim dan angin topan; sedangkan kemarau bisa menimbulkan kebakaran.
b. Bencana yang disebabkan oleh manusia. Misalnya berhubungan dengan
lingkungan seperti penebangan hutan yang mengakibatkan erosi, kelalaian seperti kebocoran nuklir, kebakaran kilang minyak dll.
2.8. Karakter
Pendidikan karakter merupakan salah satu hal penting untuk memebangun karakter bangsa. Sayangnya, pendidikan karakter di Indonesia selama ini baru
menyentuh pada tingkatan pengenalan norma atau nilai-nilai. Pendidikan karakter yang dilakukan belum sampai pada tingkatan interalisasi dan tindakan nyata
dalam kehidupan sehari-hari. Istilah karakter sering dihubungkan dengan istilah akhlak, etika, moral, atau nilai. Karakter juga sering dikaitkan dengan masalah
kepribadian, atau paling tidak ada hubungan yang cukup erat antara karakter dengan kepribadian seseorang.
Mengacu pada pengertian dan definisi karakter tersebut di atas, serta faktor-faktor yang dapat mempengaruhi karakter, maka karakter dapat dimaknai
sebagai nilai dasar yang membangun pribadi seseorang, terbentuk baik karena pengaruh hereditas maupun pengaruh lingkungan, yang membedakannya dengan
orang lain, serta diwujudkan dalam sikap dan perilakunya dalam kehidupan sehari-hari Samani, 2012:43.
Pengembangan karakter di sekolah menjadi sangat penting mengingat di sinilah peserta didik mulai berkenalan dengan berbagai bidang kajian keilmuan.
Pada masa ini pula peserta didik mulai sadar akan jati dirinya sebagai manusia yang mulai beranjak dewasa dengan berbagai problem yang menyertainya.
Dengan berbekal nilai-nilai karakter mulia yang diperoleh melalui proses pembelajaran di kelas dan di luar kelas, peserta didik diharapkan menjadi manusia
yang berkarakter sekaligus memiliki ilmu pengetahuan yang siap dikembangkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi Marzuki, 2012.
Menurut Pala 2011 terdapat 5 kunci sukses pendidikan karakter, yaitu: 1.
Instruction Must be Planed 2.
Application 3.
Teacher Friendly 4.
Supported by All 5.
Prepare the Students Berdasarkan substansi NilaiKarakter yang ada pada SKL
SMPMTsSMPLBPaket B permendiknas, karakter yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah sikap disiplin, tanggung jawab, kerjasama dan peduli terhadap lingkungan.
2.9. Tinjauan Materi Tekanan