Hakikat Pembelajaran Kajian Teori

16 Selanjutnya Smith 1987 dalam Sumiati dan Asra 2009: 24 mengemukakan bahwa mengajar sebagai suatu upaya untuk memahami dan membimbing siswa, baik secara perorangan, maupun secara kelompok dalam upaya memperoleh bentuk-bentuk pengalaman belajar tertentu yang berguna bagi kehidupannya. Sementara itu, Howard dalam Slameto 2010: 32 mengartikan mengajar sebagai suatu aktivitas untuk mencoba menolong, membimbing seseorang, untuk mendapatkan, mengubah atau mengembangkan skill, attitude, ideals cita-cita, appreciations penghargaan dan knowledge. Berdasarkan uraian ketiga pendapat para ahli di atas mengenai pengertian tentang mengajar, maka dapat disimpulkan bahwa mengajar merupakan segala upaya yang sengaja dilakukan dalam rangka memberi kemudahan bagi siswa untuk terjadinya proses belajar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

2.1.3 Hakikat Pembelajaran

Belajar dan mengajar memiliki hubungan yang sangat berarti dan tidak bisa dipisahkan dalam pembelajaran. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, bahwa belajar merupakan proses perubahan tingkah laku seseorang karena adanya pengalaman dan latihan, sedangkan mengajar merupakan usaha yang dilakukan oleh guru untuk memberikan bimbingan kepada siswa dalam belajar. Kedua kegiatan tersebut menjadi terpadu jika terdapat interaksi antara guru dengan siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Pembelajaran sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 17 20 yaitu “proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar” Gagne 2005 dalam Pribadi 2011: 9 menyatakan pembelajaran sebagai “a set of events embedded in purposeful activities that facilitate learning”. Pembelajaran adalah serangkaian aktivitas yang sengaja diciptakan dengan maksud memudahkan terjadinya proses belajar. Dick dan Carey 2006 dalam Pribadi 2011: 11 mendefinisikan pembelajaran sebagai rangkaian peristiwa atau kegiatan yang disampaikan secara terstruktur dan terencana dengan menggunakan sebuah atau beberapa jenis media. Berikutnya Miarso 2005 dalam Pribadi 2011: 9 memaknai istilah pembelajaran sebagai aktivitas atau kegiatan yang berfokus pada kondisi dan kepentingan pembelajar learned centered. Dari beberapa pendapat ahli mengenai pengertian pembelajaran di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah rangkaian kegiatan yang disampaikan secara terstruktur dan terencana yang diciptakan untuk memfasilitasi pencapaian tujuan yang spesifik. Sumiati dan Asra 2009: 5 mengemukakan bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran sebaiknya berpegang pada apa yang tertuang dalam perencanaan. Namun, situasi yang dihadapi guru dalam melaksanakan pembelajaran mempunyai pengaruh besar terhadap proses pembelajaran. Oleh karena itu, guru dalam melaksanakan pembelajaran harus peka terhadap berbagai situasi yang dihadapi. Adapun situasi pembelajaran dipengaruhi beberapa faktor sebagai berikut: 18 1 Guru Setiap guru memiliki gaya mengajar yang tercermin dalam tingkah laku pada waktu pelaksanaan pembelajaran. Gaya mengajar mencerminkan bagaimana pelaksanaan pembelajaran guru yang bersangkutan yang dipengaruhi oleh pandangannya sendiri tentang mengajar, konsep-konsep psikologi yang digunakan, serta kurikulum yang dilaksanakan. 2 Siswa Setiap siswa mempunyai keragaman dalam kecakapan dan kepribadian yang dapat mempengaruhi situasi yang dihadapi dalam proses pembelajaran. Kecakapan yang dimiliki siswa meliputi kecakapan potensial seperti bakat dan kecerdasan, serta kecakapan yang diperoleh dari hasil belajar siswa. Sedangkan kepribadian yang dimiliki siswa berupa ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh individu yang bersifat menonjol dan membedakan dirinya dengan orang lain. 3 Kurikulum Materi pembelajaran sebagai isi kurikulum dan pola interaksi guru yang beraneka ragam dapat menimbulkan situasi yang bervariasi dalam proses pembelajaran. 4 Lingkungan Faktor lingkungan meliputi keadaan ruangan, tata ruang, dan berbagai situasi fisik yang ada di sekitar tempat berlangsungnya proses pembelajaran.

2.1.4 Aktivitas Belajar

Dokumen yang terkait

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Metode Index Card Match di Kelas III SDN Cempaka Putih 1 Ciputat Timur

0 14 210

Pengaruh Metode Index Card Match dalam pembelajaran PAI terhadap prestasi belajar siswa SMP Dharma Karya UT Tangerang Selatan

2 10 189

Pengaruh Penggunaan Strategi Active Learning Dengan Metode Index Card Match Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa

0 7 166

Pengaruh penerapan metode index card match terhadap hasil belajar siswa di MTs Islamiyah Ciputat

0 5 172

Peningkatan keaktifan belajar ips materi permasalahan sosial melalui strategi pembelajaran kooperatif tipe index card match pada siswa kelas iv mi. “fathurrachman” jakarta selatan

0 4 125

PENERAPAN STRATEGI ACTIVE LEARNING TIPE INDEX CARD MATCH (ICM) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IVB SD NEGERI 02 TULUNG BALAK TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 18 71

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI BUMI PADA SISWA KELAS VA SEKOLAH DASAR NEGERI JATILABA 01 KABUPATEN TEGAL

2 11 308

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SD NEGERI JANTI 1 PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SD NEGERI JANTI 1 KLATEN PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA POKOK MATERI BANGUN DATAR (PTK Pem

0 1 15

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA Penerapan Strategi Pembelajaran Index Card Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas Vi Sd Negeri Purworejo I Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen T

0 0 18

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VB SDN 01 PERESAK TAHUN PELAJARAN 20152016

0 0 21