89
4.2.1.2 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Observasi yang dilakukan peneliti terhadap aktivitas belajar siswa, diperoleh data hasil observasi aktivitas belajar siswa selama pelaksanaan siklus I
dan siklus II. Pada pelaksanaan pembelajaran siklus I, persentase aktivitas belajar siswa sebesar 71,98 dengan kriteria tinggi. Berdasarkan nilai yang diperoleh,
dapat diketahui bahwa persentase aktivitas belajar siswa belum mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan yakni
≥ 75. Hal ini disebabkan karena selama proses pembelajaran berlangsung, siswa belum sepenuhnya aktif
mengikuti kegiatan pembelajaran. Keaktifan siswa dalam bertanya dan mengemukakan pendapatnya masih rendah. Siswa belum terbiasa dengan metode
pembelajaran aktif Index Card Match sehingga persentase aktivitas belajar pada siklus I masih rendah. Sebagaimana dikemukakan oleh Heinich dkk 2005 dalam
Pribadi 2011: 6, belajar merupakan sebuah proses perkembangan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang terjadi manakala seseorang melakukan interaksi
secara intensif dengan sumber-sumber belajar. Dengan demikian, hasil dari kegiatan pembelajaran pada siklus I belum tercapai secara optimal.
Pada pelaksanaan pembelajaran siklus II, persentase aktivitas belajar siswa sebesar 83,41 dengan kriteria sangat tinggi. Berdasarkan nilai aktivitas belajar
siswa yang diperoleh pada siklus II, dapat diketahui bahwa persentase aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I dan sudah mencapai indikator
keberhasilan yang telah ditetapkan yakni ≥ 75. Sebagian besar siswa sudah
terlibat aktif dalam proses pembelajaran, sehingga persentase aktivitas belajar siswa pada siklus II meningkat. Hal ini sesuai dengan pendapat Hamalik 2011:
90 175 yang menyatakan bahwa penggunaan aktivitas besar nilainya dalam
pembelajaran, sebab dengan melakukan aktivitas pada proses pembelajaran, siswa dapat mencari pengalaman sendiri, memupuk kerjasama yang harmonis
dikalangan siswa, siswa dapat bekerja menurut minat dan kemampuan sendiri, siswa dapat mengembangkan pemahaman dan berpikir kritis, dapat
mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa, suasana belajar menjadi lebih hidup sehingga kegiatan yang dilakukan selama pembelajaran menyenangkan bagi
siswa. Hasil observasi terhadap aktivitas belajar siswa pada siklus II
menunjukkan bahwa metode pembelajaran aktif Index Card Match dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Hal ini membuktikan bahwa metode
pembelajaran aktif Index Card Match memiliki kelebihan dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa sebagaimana dikemukakan oleh Bona 2011 dalam
Brajeshwar 2012, yaitu: 1 Menumbuhkan kegembiraan dalam kegiatan belajar mengajar; 2 Materi pelajaran yang disampaikan lebsih menarik perhatian siswa;
3 Mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan. Setelah siswa mengikuti proses pembelajaran yang menerapkan metode
Index Card Match selama dua siklus, keaktifan siswa dalam bertanya dan
mengemukakan pendapatnya semakin meningkat.
4.2.1.3 Hasil Belajar Siswa