58
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Sinduadi 1 Sleman, Yogyakarta yang terletak di Jl.Magelang Km. 06 Karanganyar No. 59 A, Sinduadi,
Mlati, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Visi dan misi SDN Sinduadi 1 Sleman sebagai berikut:
a Visi
“Terwujudnya Prestasi Siswayang Berbudaya, Berbudi Pekerti Luhur, Berwawasan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi” b
Misi 1
Pengoptimalan pengembangan kurikulum yang adaptif dan proaktif.
2 Penyelenggaraan proses pembelajaran yang efektif dan efisien.
3 Pengoptimalan lulusan yang cerdas dan kompetitif.
4 Pengoptimalan Sumber Daya Manusia pendidikan yang memiliki
kemampuan dan kesanggupan kerja yang tinggi. 5
Penyelenggaraan prasarana dan sarana pendidikan yang relevan dan mutakhir.
6 Penyelenggaraan manajemen sekolah yang tangguh.
7 Penyelenggaraan penggalangan biaya pendidikan yang memadai.
59 8
Penyelenggaraan dalam standar penilaian untuk mewujudkan prestasiakademik dan non akademik.
Sekolah Dasar Negeri 1 Sinduadi Sleman terdiri dari dua unit gedung yang dipisahkan oleh selokan mataram. Gedung yang ditempati
SD Negeri 1 Sinduadi Sleman ini merupakan tanah Kas Desa Sinduadi. Sekolah Dasar Negeri 1 Sinduadi Sleman memiliki 12 ruang kelas yang
terdiri dari ruang kelas I A, B, kelas II A, B, kelas III A, B, kelas IV A, B, kelas VA, B dan kelas VI A, B. Selain itu, SD Negeri Sinduadi
1 Sleman dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang cukup memadai sebagai pendukung kegiatan belajar mengajar seperti ruang olahraga,
perpustakaan, ruang keterampilan, mushola, ruang Unit Kesehatan Sekolah, koperasi, dan laboratorium komputer yang dapat menunjang
kegiatan pembelajaran. Sekolah juga difasilitasi ruang non akademik yaitu ruang kepala sekolah, ruang wakil kepala sekolah, ruang guru, ruang
komite sekolah dan ruang tata usaha. Fasilitas tersebut pada umumnya dalam kondisi baik, walau ada beberapa fasilitas kurang berfungsi dengan
baik. Jumlah siswa di SD Negeri 1 Sinduadi pada tahun ajaran 20142015
mencapai 356 siswa yang terdiri dari 64 siswa kelas I, 69 siswa kelas II, 62 siswa kelas III, 56 siswa kelas IV, 45 siswa kelas V dan 60 siswa kelas VI.
Dari tahun 2010 sampai 2014 jumlah siswa terus meningkat setiap tahun. Berikut ini data perkembangan jumlah siswa di SD Negeri Sinduadi 1
Sleman dalam tiga tahun terakhir.
60 Tabel 6. Perkembangan Jumlah Siswa
TAHUN KELAS
TOTAL I
II III
IV V
VI 2010 2011
56 67
51 40
60 59
333 2011 2012
63 45
64 49
48 62
331 2012 2013
60 64
43 65
49 48
329 2013 2014
56 65
67 50
62 45
345 2014 2015
64 69
62 56
45 60
356
Sumber: Data Sekunder, 2015 Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa jumlah siswa di SD
Negeri Sinduadi 1 Sleman terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini membuktikan dari tahun ke tahun tingkat kepercayaan
masyarakat terhadap sekolah semakin meningkat sehingga masyarakat tidak ragu menyekolahkan anak di SD N Sinduadi 1 Sleman. Peningkatan
jumlah siswa dari tahun ke tahun ini tentu saja juga menunjukkan bahwa kualitas SD Negeri Sinduadi 1 Sleman juga semakin meningkat.
Jumlah tenaga pengajar di sekolah ada 19 orang terdiri dari 12 guru kelas, 1 orang guru olahraga, 1 orang guru bahasa jawa, 1 orang guru
bahasa inggris, 3 orang guru agama Islam, dan 1 orang guru TIK. Sebagian besar guru mempunyai tingkat pendidikan Strata 1 S1 yaitu ada 16 guru,
2 guru lulusan Diploma 2 D2, 1 guru lulusan Strata 2 S2 dan 1 guru lulusan SMU. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas tenaga pengajar di SD
Negeri Sinduadi 1 Sleman sudah baik. Penelitian dilakukan di SD Negeri 1 Sinduadi Sleman dikarenakan
adanya pertimbangan minat belajar siswa kelas IV khususnya pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial pokok bahasan permasalahan sosial di
daerahnya berdasarkan hasil observasi masih rendah. Dengan adanya
61 penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif solusi
pemecahan masalah rendahnya minat belajar siswa, khususnya di kelas IV SD Negeri 1 Sinduadi, Sleman.
2. Deskripsi Kondisi Awal
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat belajar Ilmu Pengetahuan Sosial siswa kelas IV SD N 1 Sinduadi Sleman Yogyakarta
melalui media pembelajaran gambar puzzle. Kondisi awal kelas penelitian diukur dari angket minat. Angket minat digunakan untuk mengetahui
minat belajar Ilmu Pengetahuan Sosial sebelum dan sesudah diberi tindakan melalui media gambar puzzle.
Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SD Negeri 1 Sinduadi Sleman Yogyakarta yang berjumlah 29 siswa terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 12
siswa perempuan. Hasil observasi awal menunjukkan bahwa para siswa memang mengalami permasalahan terkait dengan minat belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial yang rendah. Minat belajar siswa diukur dengan menggunakan angket. Data
kondisi awal hasil minat belajar siswa kelas IV SD Negeri 1 Sinduadi, Kecamatan Sinduadi, Kabupaten Sleman sebelum diberikan tindakan
pembelajaran dengan menggunakan media gambar puzzle disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
62 Tabel 7. Hasil Angket Tentang Minat Belajar IPS Kelas IV Pratindakan
No. Nama
Skor Minat Nilai Minat
Kriteria
1 MRRS
46 76,67
Baik 2
RTJT 43
71,67 Baik
3 AP
39 65,00
Cukup 4
AASF 39
65,00 Cukup
5 AWNK
45 75,00
Baik 6
ANF 42
70,00 Cukup
7 BDR
31 51,67
Kurang 8
CLZM 37
61,67 Cukup
9 DNW
38 63,33
Cukup 10
DCD 46
76,67 Baik
11 FK
32 53,33
Kurang 12
FIP 51
85,00 Baik
13 GDR
45 75,00
Baik 14
HH 47
78,33 Baik
15 KMD
32 53,33
Kurang 16
LL 34
56,67 Cukup
17 MAN
39 65,00
Cukup 18
MALA 49
81,67 Baik
19 MDA
33 55,00
Cukup 20
NKC 34
56,67 Cukup
21 NC
32 53,33
Kurang 22
RCM 33
55,00 Cukup
23 RNB
32 53,33
Kurang 24
RDA 47
78,33 Baik
25 RYA
36 60,00
Cukup 26
VDK 46
76,67 Baik
27 YNK
45 75,00
Baik 28
ZAK 43
71,67 Baik
29 CCS
38 63,33
Cukup
Rata-rata 39,79
66,32 Cukup
Sumber: Data Primer, diolah 2015. Sementara itu, rekapitulasi data minat belajar Ilmu Pengetahuan
Sosial siswa pada pra tindakan terdapat pada Tabel 8. Berdasarkan hasil rekapitulasi angket minat pada Tabel 8 diketahui bahwa ada 12 siswa atau
41,3 yang mempunyai minat belajar baik. Ada 12 siswa atau 41,3 yang mempunyai minat belajar cukup. Ada 5 siswa atau 17,2 siswa yang
mempunyai minat belajar kurang. Berdasarkan uraian tersebut, dapat
63 diketahui bahwa siswa yang memiliki minat belajar dengan kriteria
minimal baik ada 12 siswa atau 41,3. Tabel 8. Rekapitulasi Minat Belajar IPS Siswa Kelas IV SDN Sinduadi 1
Pratindakan
Kriteria Rentang Nilai
Jumlah Siswa Persentase
Sangat Baik 52 sd 60
Baik 43 sd 51
12 41,3
Cukup 34 sd 42
12 41,3
Kurang 25 sd 33
5 17,2
Sumber: Data Primer, diolah 2015 Siswa kurang memperhatikan pada saat pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial sehingga kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal Ilmu Pengetahuan Sosial. Oleh karena itu, prestasi belajar siswa dalam
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial rendah. Berdasarkan hasil rekapitulasi data awal tersebut maka dapat dijelaskan bahwa sebagian
besar siswa kelas IV SD Negeri 1 Sinduadi Sleman Yogyakarta belum menunjukkan minat belajar yang baik. Dengan hasil tersebut maka
dilakukan perencanaan tindakan pengajaran dengan media pembelajaran gambar puzzle, dengan harapan akan terjadi peningkatan minat belajar
Ilmu Pengetahuan Sosial. Pelaksanaan tindakan dilakukan dalam dua siklus, yang masing-masing siklus terdiri atas empat tahapan, yaitu: 1
perencanaan planning, 2 tindakan acting, 3 observasi atau pengamatan observing dan 4 refleksi reflecting.
64 3.
Deskripsi Pelaksanaan Siklus I a.
Tahap Perencanaan planning Siklus I Siklus I dimulai dari tahap perencanaan. Siklus I dilaksanakan
sebanyak dua kali pertemuan atau tatap muka untuk proses pembelajaran, yaitu pada hari Jumat-Sabtu, 29-30 Mei 2015. Pada tahap
perencanaan ini peneliti dan kolaborator yaitu guru kelas menyepakati beberapa hal yaitu:
1 Diawali dengan konsultasi terlebih dahulu dengan kolaborator, yaitu
guru kelas tentang kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian. 2
Peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial kelas IV. 3
Menyiapkan media gambar puzzle dan Lembar Kerja Siswa LKS. 4
Merancang instrumen penelitian yaitu angket minat dan pedoman observasi dalam pelaksanaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
materi permasalahan sosial di daerah. b.
Tahap Tindakan acting Siklus I Tindakan Siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan yaitu
pada hari Jumat, 29 Mei 2015 dan Sabtu, 30 Mei 2015. Sesuai dengan skenario pembelajaran pada Siklus I ini, pembelajaran dilakukan oleh
guru kelas dan peneliti sebagai observer yang bertugas mengamati kegiatan pembelajaran. Pembelajaran berlangsung selama 2 x 35 menit
dalam dua kali pertemuan.
65 1
Pertemuan-1 Siklus I Pertemuan-1 dilaksanakan pada hari Jumat, 29 Mei 2015
dengan indikator siswa dapat mendefinisikan permasalahan sosial dan memberikan contoh-contoh permasalahan sosial yang ada di
daerah serta cara mencegah permasalahan sosial tersebut. Pelaksanaan tindakan pertemuan-1 tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut: a
Kegiatan Awal Kegiatan awal berlangsung selama 10 menit. Berikut ini
pelaksanaan kegiatan
awal selama
pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial: 1
Guru mengucapkan salam 2
Siswa berdoa bersama sebelum pelajaran dimulai 3
Guru menanyakan siswa yang tidak masuk 4
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran hari ini yaitu: a
Siswa dapat menjelaskan pengertian masalah sosial b
Siswa dapat menyebutkan contoh-contoh masalah sosial c
Siswa dapat menjelaskan cara mencegah masalah sosial. 5
Guru menanyakan kesiapan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran hari ini
6 Guru memberikan apersepsi dengan bertanya pada siswa apa
perbedaan masalah pribadi dengan masalah sosial.
66 b
Kegiatan Inti Pada kegiatan inti pertemuan I hal-hal yang dilakukan guru yaitu:
1 Siswa di kelas dibagi menjadi 6 kelompok berdasarkan
tempat duduk. Setiap kelompok beranggotakan 4-5 siswa. Ketua kelompok dipilih langsung oleh anggota kelompok
masing-masing. Meskipun pada pembentukan kelompok sudah ditunjuk berdasarkan nomor absen, namun masih ada
siswa yang lambat merespon untuk bergabung dengan kelompok yang telah ditetapkan berdasarkan nomor urut
absen tersebut, ada juga yang suka jahil atau mengganggu teman yang sedang konsentrasi dalam pembentukan
kelompok, sehingga guru kelas harus membimbing para siswa agar tetap tertib.
2 Masing-masing kelompok siswa mendapatkan media gambar
puzzleyang dibagikan oleh guru dan peneliti. Gambar permasalahan sosial yang digunakan seperti gambar siswa
putus sekolah, banjir, kemacetan, pengangguran, dan sampah. Kelompok 1 mendapat gambar tentang permasalahan banjir,
kelompok 2 mendapat gambar tentang permasalahan sosial kemacetan,
kelompok 3
mendapat gambar
tentang permasalahan sosial putus sekolah, kelompok 4 mendapat
gambar tentang
permasalahan sosial
pengangguran, kelompok 5 mendapat gambar tentang permasalahan sosial
67 sampah dan kelompok 6 mendapat gambar tentang
permasalahan sosial tawuran remaja. Siswa menyusun gambar acak tersebut agar menjadi satu gambar yang utuh
dan memberikan deskripsi singkat mengenai gambar tersebut. Siswa terlihat antusias, akan tetapi beberapa kelompok
mengalami kesulitan dalam menyusun puzzle sehingga puzzle tidak dapat diselesaikan tepat waktu.
3 Setiap kelompok siswa menyebutkan permasalahan sosial apa
yang ada dalam gambar puzzle masing-masing ketika guru memberikan pertanyaan secara acak.
4 Setelah itu, siswa kembali berdiskusi mengenai penyebab-
penyebab permasalahan sosial yang ada dalam gambar. 5
Setelah selesai berdiskusi, siswa dari kelompok 1, 2 dan 3 diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil diskusi.
Gambar pada saat siswa sedang presentasi dapat dilihat pada lampiran. Sebagian besar siswa masih terlihat malu saat
presentasi. Siswa dari kelompok lain diberi kesempatan untuk menanggapi hasil presentasi kelompok yang sedang maju.
Akan tetapi, tidak ada siswa yang berani memberikan tanggapan, sehingga guru kemudian menunjuk beberapa
siswa untuk memberikan tanggapan. 6
Guru memberikan refleksi mengenai proses pembelajaran yang telah dilakukan. Guru kemudian memberikan
68 kesimpulan dan point penting dari materi. Siswa kurang
dilibatkan dalam penarikan kesimpulan sehingga beberapa siswa terlihat tidak memperhatikan penjelasan kesimpulan
dari guru karena sibuk dengan permainannya sendiri. c
Kegiatan Akhir 1
Siswa menjawab soal evaluasi yang ada dalam Lembar Kerja Siswa LKS mengenai materi permasalahan sosial yang
dipelajari. 2
Guru kemudian menutup pelajaran dengan salam. 2
Pertemuan-2 Siklus I Pertemuan 2 Siklus I dilaksanakan pada hari Sabtu, 30 Mei
2015. Pada pertemuan ini materi yang diberikan masih sama dengan pertemuan 1 yaitu definisi permasalahan sosial dan contoh-contoh
permasalahan sosial yang ada di daerah serta cara mencegah permasalahan sosial. Berikut ini deskripsi langkah-langkah
pembelajaran Pertemuan 2 Siklus 1: a
Kegiatan Awal Kegiatan awal berlangsung selama 10 menit. Berikut ini
pelaksanaan kegiatan
awal selama
pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial: 1
Guru mengucapkan salam 2
Siswa berdoa bersama dengan sebelum pelajaran dimulai 3
Guru menanyakan siswa yang tidak masuk
69 4
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran hari ini masih sama dengan pertemuan sebelumnya, yaitu:
a Siswa dapat menjelaskan pengertian masalah sosial
b Siswa dapat menyebutkan contoh-contoh masalah sosial
c Siswa dapat menjelaskan cara mencegah masalah sosial.
5 Guru menanyakan kesiapan siswa dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran hari ini 6
Guru memberikan apersepsi dengan menanyakan materi pelajaran pada pertemuan sebelumnya pada beberapa siswa
yang ditunjuk acak. Beberapa siswa sudah bisa menjawab pertanyaan dari guru.
b Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti pertemuan 2 ini pelaksanaan kegiatan inti selama kegiatan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yaitu:
1 Siswa menyimak penyampaian materi dari guru tentang
permasalahan sosial khususnya permasalahan sosial yang kemarin sudah dipresentasikan siswa yaitu banjir, kemacetan
dan putus sekolah. 2
Siswa dibagi menjadi enam kelompok yang sama dengan kelompok pada Pertemuan I yang lalu. Masing-masing
kelompok mendapat satu media gambar puzzle yang dibagikan guru. Gambar permasalahan sosial sama seperti
yang digunakan pada pertemuan 1. Kelompok 1 mendapat
70 gambar tentang permasalahan banjir, kelompok 2 mendapat
gambar tentang permasalahan sosial kemacetan, kelompok 3 mendapat gambar tentang permasalahan sosial putus sekolah,
kelompok 4 mendapat gambar tentang permasalahan sosial pengangguran, kelompok 5 mendapat gambar tentang
permasalahan sosial sampah dan kelompok 6 mendapat gambar tentang permasalahan sosial tawuran remaja.
3 Setiap kelompok siswa menyebutkan permasalahan sosial apa
yang ada dalam gambar puzzle masing-masing ketika guru memberikan pertanyaan secara acak.
4 Siswa harus berdiskusi mengenai bagaimana cara mencegah
permasalahan sosial yang terdapat dalam gambar masing- masing. Namun ada beberapa kelompok yang terlihat kurang
antusias dengan tugas yang diberikan guru. Beberapa siswa terlihat bergurau mengganggu kelompok lain.
5 Setelah selesai berdiskusi, siswa dari kelompok 4, 5 dan 6
diberi kesempatan untuk bergantian maju mempresentasikan hasil diskusi kelompok. Setiap kelompok diwakili oleh dua
orang yaitu ketua kelompok dan sekertaris kelompok. Siswa dari kelompok lain diminta untuk memberikan pertanyaan
atau tanggapan terhadap kelompok yang sedang presentasi. Seperti pada Pertemuan 1, tidak ada siswa yang berani
memberikan tanggapan
atau pendapatnya
mengenai
71 permasalahan yang dipresentasikan sehingga guru menunjuk
siswa secara acak. 6
Guru memberikan refleksi mengenai proses pembelajaran yang telah dilakukan.
7 Guru kemudian memberikan kesimpulan dan point penting
dari materi. Siswa kurang dilibatkan dalam penarikan kesimpulan
sehingga beberapa
siswa terlihat
tidak memperhatikan penjelasan kesimpulan dari guru karena sibuk
dengan permainannya sendiri. c
Kegiatan Akhir 1
Siswa menjawab soal evaluasi yang ada dalam Lembar Kerja Siswa LKS mengenai materi permasalahan sosial yang
dipelajari. Guru dibantu peneliti juga membagikan angket yang digunakan untuk mengukur minat belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial setelah dilakukan tindakan Siklus I. 2
Guru kemudian menutup pelajaran dengan salam. Setelah siklus I pertemuan ke dua berakhir, kemudian dibagikan
angket yang digunakan untuk mengukur minat siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Adapun hasil angket minat siswa
tersaji dalam tabel di bawah ini:
72 Tabel 9. Hasil Angket Tentang Minat Belajar IPS Kelas IV Siklus I
No. Nama
Skor Minat Nilai Minat
Kriteria
1 MRRS
47 78,33
Baik 2
RTJT 45
75,00 Baik
3 AP
40 66,67
Cukup 4
AASF 40
66,67 Cukup
5 AWNK
49 81,67
Baik 6
ANF 52
86,67 Sangat Baik
7 BDR
42 70,00
Cukup 8
CLZM 42
70,00 Cukup
9 DNW
45 75,00
Baik 10
DCD 48
80,00 Baik
11 FK
41 68,33
Cukup 12
FIP 54
90,00 Sangat Baik
13 GDR
45 75,00
Baik 14
HH 50
83,33 Baik
15 KMD
46 76,67
Baik 16
LL 49
81,67 Baik
17 MAN
49 81,67
Baik 18
MALA 52
86,67 Sangat Baik
19 MDA
42 70,00
Cukup 20
NKC 37
61,67 Cukup
21 NC
41 68,33
Cukup 22
RCM 39
65,00 Cukup
23 RNB
49 81,67
Baik 24
RDA 53
88,33 Sangat Baik
25 RYA
48 80,00
Baik 26
VDK 51
85,00 Baik
27 YNK
45 75,00
Baik 28
ZAK 52
86,67 Sangat Baik
29 CCS
40 66,67
Cukup
Rata-rata 45,97
76,61 Baik
Sumber: Data Primer, diolah 2015 Berdasarkan tabel di atas, rata-rata minat belajar siswa adalah
76,61 dan termasuk dalam kriteria baik. Rekapitulasi minat belajar Ilmu Pengetahuan Sosial siswa sebagai berikut:
73 Tabel 10. Rekapitulasi Minat Belajar IPS Siswa Siklus I
Kriteria Jumlah Siswa
Persentase
Sangat Baik 5
17,24 Baik
14 48,28
Cukup 10
34,48 Kurang
Berdasarkan tabel di atas, 5 siswa atau 17,24 memiliki minat belajar yang sangat baik, 14 siswa atau 48,28 memiliki minat belajar
yang baik. Sedangkan 10 siswa atau 34,48 memiliki minat belajar cukup. Hasil tersebut merunjukkan bahwa minat belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial siswa kelas IV SD Negeri 1 Sinduadi Sleman masih ada yang belum memenuhi kriteria baik yaitu 10 siswa yang berada
pada kriteria cukup antara lain AP, AASF, BDR, CLZM, FK, MDA,
NKC, NC, RCM, dan CCS.
c. Tahap Observasi observing Siklus I
Observasi digunakan untuk mengamati pelaksanaan tindakan siklus I yaitu:
1 Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru
2 Mengamati seberapa besar minat belajar siswa pada saat mengikuti
proses pembelajaran berlangsung. Berikut ini hasil observasi pada Siklus I:
1 Hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran oleh guru
Aspek yang diamati dalam kegiatan observasi guru meliputi keterlaksanaan pembelajaran mulai dari:
74 a
Kegiatan awal Berdasarkan hasil obsrevasi terhadap keterlaksanaan
pembelajaran oleh guru pada Siklus I, pada kegiatan awal guru sudah membuka pelajaran dengan salam, menjelaskan tujuan
pembelajaran dan media pembelajaran yang digunakan serta memberikan apersepsi. Akan tetapi pada kegiatan awal ini, guru
belum memberikan
motivasi pada
siswa yang
dapat meningkatkan semangat siswa untuk belajar.
b Kegiatan inti
Pada kegiatan inti, guru sudah bisa mengkoordinasi siswa untuk berkelompok masing-masing empat siswa. Guru juga sudah
memberikan gambar puzzle yang diselesaikan. Guru sudah bisa mengajak siswa untuk berdiskusi. Akan tetapi pada saat
berdiskusi, guru hanya mengawasi beberapa kelompok saja. Sehingga, hanya beberapa kelompok yang terlihat aktif menyusun
puzzle sedangkan kelompok lain terlihat ramai sendiri. Bahkan ada siswa yang malah mengobrol dengan kelompok lain. Guru
kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi masing-masing kelompok. Guru
juga sudah memberikan refleksi mengenai proses pembelajaran yang telah dilakukan. Aspek yang belum terlaksana adalah guru
belum memberikan rangkuman dan poin penting dari materi yang telah dipelajari.
75 c
Kegiatan akhir Pada kegiatan akhir, guru sudah melakukan evaluasi dengan
memberikan soal tes kepada siswa tentang materi permasalahan sosial dan menutup pelajaran dengan salam.
Hasil pengamatan terhadap keterlaksanaan pembelajaran oleh guru menunjukkan bahwa guru secara umum sudah melaksankaan
pembelajaran sesuai tahap-tahap pembelajaran dengan menggunakan media gambar puzzle. Namun, pelaksanaan pembelajaran masih
belum optimal karena masih ada dua aspek yang belum dilaksanakan oleh guru, yaitu guru belum memberikan motivasi di awal
pembelajaran dan guru belum melibatkan siswa pada saat memberikan rangkuman dan poin penting pada akhir pembelajaran.
Selain itu, pada kegiatan inti guru hanya memberikan perhatian pada beberapa kelompok saja. Sehingga, kelompok yang lain terlihat
ramai dan tidak fokus berdiskusi. Hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran oleh guru lebih lengkap tersaji pada Lampiran 9.
2 Hasil observasi minat belajar siswa
Keberhasilan pelaksanaan tindakan pada Siklus I dapat dilihat dari adanya peningkatan minat belajar siswa yang terlihat lebih baik
dibandingkan dengan minat belajar siswa pada saat sebelum tindakan. Aspek-aspek yang diamati dalam minat belajar siswa
meliputi ketertarikan, perhatian dalam pembelajaran dan aktivitas siswa saat pembelajaran berlangsung.
76 Berikut tabel observasi terhadap aktivitas siswa selama
pembelajaran menggunakan media gambar puzzle berlangsung: Tabel 11. Hasil Observasi Tentang Rata-rata Aktivitas Siswa Siklus
I
No Aspek yang diamati
Skor Kriteria
4 3
2 1
1 Adanya kemauan untuk menyusun
puzzle √
Baik 2
Menunjukkan kegairahan dalam mengikuti pembelajaran dengan media
puzzle √ Cukup
3 Menunjukkan konsentrasi dalam
menyusun puzzle √ Cukup
4 Menunjukkan ketelitian dalam
menyusun puzzle √ Cukup
5 Memiliki rasa ingin tahu yang besar
tentang puzzle √
Baik 6
Menunjukkan keaktifan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
menyusun puzzle √
Baik 7
Menunjukkan aktivitas dalam menyusun puzzle
√ Baik
8 Berusaha menyelesaikan tugas dalam
menyusun puzzle √
Baik 9
Kesungguhan dalam menyelesaikan tugas menyusun puzzle
√ Cukup
Sumber: Data Primer, diolah 2015. Berdasarkan hasil observasi proses pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial dengan menggunakan media gambar puzzle, ada 5 butir amatan yang sudah masuk kriteria baik, sedangkan 4 butir
amatan belum masuk kriteria baik. Butir-butir amatan minat belajar berdasarkan media gambar puzzle yang belum mencapai kriteria baik
adalah sebagai berikut: a
Menunjukkan kegairahan dalam mengikuti pembelajaran dengan media puzzle
b Menunjukkan konsentrasi dalam menyusun puzzle
77 c
Menunjukkan ketelitian dalam menyusun puzzle d
Kesungguhan dalam menyelesaikan tugas menyusun puzzle Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan selama pertemuan
ke-1 dan pertemuan ke-2 pada siklus I, peneliti dan guru kelas. d.
Tahap Refleksi Siklus I Berdasarkan hasil obsrevasi pada Siklus I, peneliti dan guru kelas
sebagai pelaksana melakukan analisis dan refleksi selama siklus I. Berdasarkan hasil analisis observasi selama siklus I berjalan dimana
hasil angket minat dan observasi masih belum memenuhi hasil pencapaian yang diharapkan yaitu masuk kriteria baik, penyebab hal di
atas terjadi adalah sebagai berikut: 1
Siswa masih kurang berminat saat mengikuti kegiatan belajar Ilmu Pengetahuan Sosial. Media gambar puzzlemasih kurang menarik
perhatian siswa dikarenakan gambar yang digunakan masih hitam putih saja
2 Saat diberikan waktu untuk bertanya, para siswa tidak mau
menggunakan kesempatan tersebut untuk bertanya. 3
Guru belum memberikan motivasi yang dapat membangkitkan semangat belajar siswa. Motivasi diperlukan agar siswa lebih
bersemangat mengikuti kegiatan belajar. 4
Guru kurang memberikan perhatian kepada seluruh siswa sehingga beberapa siswa ramai sendiri pada saat kegiatan diskusi berlangsung.
78 Berdasarkan hasil angket minat, rata-rata minat belajar siswa pada
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial sudah meningkat. Akan tetapi, masih ada beberapa siswa yang memiliki minat belajar belum masuk
kategori cukup. Berdasarkan hasil refleksi yang telah dilakukan, peneliti bersama dengan guru kelas menyimpulkan bahwa peneliti perlu
memperbaiki kekurangan yang terjadi pada Siklus I. Oleh karena itu, perlu dilakukan tindakan pada tindakan siklus berikutnya.
Peneliti beserta guru kelas melakukan diskusi untuk mencari solusi dari permasalahan yang terjadi pada Siklus I. Solusi yang
digunakan untuk perencanaan Siklus II dalam memperbaikikekurangan pada Siklus I adalah:
1 Memperbaiki kualitas media gambar puzzle agar lebih menarik.
Gambar puzzle yang pada siklus I masih hitam putih diperbaiki dengan gambar puzzle berwarna. Gambar yang penuh warna akan
menarik perhatian siswa sehingga lebih berminat pada saat pembelajaran berlangsung.
2 Mengarahkan guru agar mendorong siswa untuk aktif bertanya pada
waktu diskusi. Pada saat berdiskusi, dibuat agar setiap anggota kelompok memiliki kesempatan yang sama untuk memberikan
pendapatnya, serta melakukan diskusi tanpa adanya dominan dari siswa yang pintar saja.
3 Mengarahkan guru agar memberikan motivasi kepada siswa sebelum
melaksanakan kegiatan pembelajaran. Tanpa adanya motivasi, siswa
79 akan merasa kurang bersemangat dalam mengikuti pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial. Guru dapat menceritakan manfaat-manfaat penting dari materi yang akan dipelajari bagi masa depan siswa.
4 Memberikan masukan pada guru agar pada saat kegiatan diskusi
berlangsung, guru berkeliling dan mengawasi setiap kelompok diskusi. Selain hal tersebut, guru dapat mengoptimalkan peran dari
masing-masing ketua kelompok maupun anggota kelompok.
4. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
Siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan sama seperti siklus I. pelaksanaan siklus II mengacu pada RPP dan hasil refleksi siklus I.
Siklus II dilaksanakan untuk memperbaiki tindakan pembelajaran pada siklus I yang belum berhasil. Adapun deskripsi masing-masing tahap
dalam siklus II tersaji seperti berikut ini: 1.
Tahap perencanaan planning Siklus II Dalam tahap perencanaan siklus II, peneliti bersama dengan guru
kelas menyepakati beberapa hal antara lain: a.
Pembelajaran tetap mengacu pada RPP yang telah disusun dengan jumlah pertemuan sebanyak 2 kali dan dilaksanakan tanggal 5-6 Juni
2015. b.
Peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial kelas IV. c.
Menyiapkan media gambar puzzle dan Lembar kerja siswa LKS.
80 d.
Merancang instrumen penelitian yaitu angket minat dan pedoman observasi dalam pelaksanaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
materi permasalahan sosial di daerah. Beberapa rencana tindakan yang akan dilakukan pada siklus II
untuk memperbaiki kelemahan pada siklus I yaitu: a.
Perbaikan pada pembentukan kelompok b.
Memberikan waktu yang sama pada setiap siswa untuk menyampaikan pendapat agar aktif dalam berdiskusi tanpa
didominasi oleh siswa yang pintar c.
Mendorong siswa untuk aktif bertanya. 2.
Tahap pelaksanaan siklus II Pelaksanaan tindakan pada Siklus II terdiri dari dua pertemuan
yaitu pada hari 5-6 Juni 2015. Sesuai dengan skenario pembelajaran pada siklus II ini pembelajaran tetap dilakukan oleh peneliti sebagai
observer dan guru kelas sebagai pelaksana. Pembelajaran berlangsung dalam dua kali pertemuan masing-masing dilaksanakan 2 x 35 menit.
Materi pelajaran siklus II sama dengan Siklus I yaitu permasalahan sosial di daerah. Adapun tujuan pembelajaran pada Siklus
II berbeda dengan tujuan pembelajaran pada Siklus I, yaitu: a.
Siswa diharapkan data menjelaskan faktor-faktor penyebab dari permasalahan sosial
b. Siswa dapat menyebutkan dampak daripermasalaahan sosial pada
kehidupan bermasyarakat.
81 Berikut ini penjelasan dari masing-masing pertemuan pada siklus II:
a. Pertemuan 1 Siklus II
Pertemuan siklus I dilaksanakan pada hari Jumat, 5 Juni 2015 dengan pokok bahasan faktor-faktor penyebab permasalahan sosial.
Pelaksanaan tindakan pertemuan 1 adalah sebagai berikut: 1
Kegiatan Awal a
Guru membuka pelajaran dengan salam. Siswa menjawab salam dari guru secara serempak.
b Guru kemudian memberikan motivasi dan menjelaskan
mengenai kegiatan pembelajaran dan media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran, yaitu media gambar
puzzle. Motivasi yang diberikan guru adalah mempelajari permasalahan sosial dapat memberikan manfaat kepada siswa
menjadi bisa tahu cara mengatasi permasalahan sosial yang ada. Guru menjelaskan penggunaan media pembelajaran
gambar puzzle. c
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, yaitu siswa dapat menjelaskan faktor-faktor penyebab dari permasalahan sosial
dan dampak permasalahan sosial terhadap kehidupan masyarakat.
d Guru memberikan apersepsi dengan cara guru mengulang
kembali pelajaran yang kemarin.
82 2
Kegiatan Inti a
Siswa dibagi menjadi 6 kelompok seperti kelompok pada pertemuan sebelumnya yaitu berdasarkan tempat duduk oleh
guru. Setiap kelompok beranggotakan 4-5 siswa. Ketua kelompok pada siklus II ini ditetapkan oleh guru.
b Pembentukan kelompok pada Siklus II dibimbing langsung
oleh guru kelas dan masing-masing ketua kelompok yang telah ditetapkan dari awal sehingga pembentukan kelompok berjalan
dengan baik. c
Setiap kelompok mendapat media gambar puzzlewarna yang dibagikan oleh guru dengan dibantu peneliti. Setiap kelompok
mendapat gambar permasalahan sosial yang berbeda dari gambar permasalahan pada siklus I. Kelompok 1 mendapat
gambar tentang permasalahantawuran remaja, kelompok 2 mendapat gambar tentang permasalahan sosialsampah,
kelompok 3 mendapat gambar tentang permasalahan sosialpengangguran, kelompok 4 mendapat gambar tentang
permasalahan sosial putus sekolah, kelompok 5 mendapat gambar tentang permasalahan sosial kemacetan dan kelompok
6 mendapat gambar tentang permasalahan sosial banjir. d
Siswa menyusun gambar acak tersebut agar menjadi satu gambar yang utuh dan memberikan deskripsi singkat mengenai
gambar tersebut. Siswa terlihat antusias, beberapa kelompok
83 yang pada siklus I mengalami kesulitan dalam menyusun
puzzle sudah dibantu guru sehingga semua kelompok dapat menyelesaikan gambar puzzletepat waktu.
e Setiap kelompok dapat menyebutkan permasalahan sosial apa
yang ada dalam gambar puzzle masing-masing ketika guru memberikan pertanyaan kepada setiap kelompok secara acak.
f Setelah itu, siswa kembali berdiskusi mengenai penyebab-
penyebab permasalahan sosial yang ada dalam gambar. Dengan arahan dan bantuan guru, diskusi berjalan dengan baik.
Guru yang pada siklus I hanya memberikan arahan pada sebagian kelompok saja, pada siklus II ini sudah memberikan
perhatian yang sama pada setiap kelompok di kelas. g
Guru selalu mengawasi dan berkeliling dari kelompok satu ke kelompok yang lain sehingga diskusi berjalan dengan lancar.
Setiap anggota
kelompok juga
sudah aktif
untuk mengemukakan pendapatnya.
h Setelah selesai berdiskusi, siswa dari kelompok 1, 2 dan 3
diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil diskusi. Gambar pada saat siswa sedang presentasi dapat dilihat pada
lampiran. Dengan motivasi yang diberikan guru, sebagian besar siswa yang masih terlihat malusaat presentasi siklus I
terlihat sudah tidak malu lagi bahkan bersemangat. Hal ini
84 dapat dilihat dari hasil dokumentasi yang terdapat pada
lampiran. i
Siswa dari kelompok lain diberi kesempatan untuk menanggapi hasil presentasi kelompok yang sedang maju.
Pada siklus II ini siswa sudah aktif dalam bertanya dan memberikan tanggapan atau jawaban kepada kelompok lain
yang bertanya sehingga kegiatan diskusi berjalan dengan lancar dan banyak arguman-argumen yang muncul dan dibahas
dalam forum diskusi pada siklus II ini. j
Guru memberikan refleksi mengenai proses pembelajaran yang telah dilakukan. Guru kemudian mengajak siswa untuk
menarik kesimpulan dan penting dari materi. Siswa terlihat sudah bisa menyimpulkan sendiri kegiatan pembelajaran.
Siswa sudah bisa menjelaskan faktor-faktor penyebab permasalahan sosial seperti tawuram remaja, sampah dan
pengangguran. 3
Kegiatan Akhir a
Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan guru secara lisan tentang materi yang telah dipelajari. Para siswa sangat antusias
untuk menjawab pertanyaan dari guru tanpa harus ditunjuk. b
Guru menutup pelajaran dengan salam kemudian memberikan pesan agar selalu menjaga lingkungan sekitar dengan cara
membuang sampah pada tempatnya. Selain itu, para siswa juga
85 harus giat belajar untuk meraih cita-cita agar tidak menjadi
penggangguran di masa yang akan datang. b.
Pertemuan 2 Siklus II Pertemuan 2 siklus II dilaksanakan pada hari sabtu, 6 Juni
2015 dengan pokok bahasan dampak permasalahan sosial di masyarakat. Pelaksanaan tindakan pertemuan 1 adalah sebagai
berikut: 1
Kegiatan Awal a
Guru mengucapkan salam. b
Para siswa berdoa bersama sebelum pelajaran dimulai. c
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. d
Guru menanyakan kesiapan siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran pada hari ini.
e Guru kemudian memberikan motivasi dengan cara
menanyakan apa saja dampak yang ditimbulkan dari permasalahan sampah di sekitar lingkungan.
f Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, yaitu siswa dapat
menjelaskan faktor-faktor penyebab dari permasalahan sosial dan dampak permasalahan sosial terhadap kehidupan
masyarakat. g
Guru memberikan apersepsi dengan cara guru mengulang kembali pelajaran yang kemarin.
86 2
Kegiatan Inti a
Siswa dikelompokkan menjadi 6 kelompok seperti kelompok pada pertemuan sebelumnya. Ketua kelompok ditetapkan oleh
guru. b
Sama seperti pada pertemuan sebelumnya, karena pembentukan kelompok pada Siklus II dibimbing langsung
oleh guru kelas dan masing-masing ketua kelompok yang telah ditetapkan dari awal maka pembentukan kelompok berjalan
dengan baik. c
Masing-masing kelompok mendapat satu media gambar puzzle seperti pada pertemuan sebelumnya yang dibagikan oleh guru
dibantu dengan peneliti. Setiap kelompok mendapat gambar permasalahan sosial sama dengan gambar permasalahan pada
pertemuan 1.
Kelompok 1
mendapat gambar
permasalahantawuran remaja,
kelompok 2
tentang permasalahan sampah, kelompok 3 tentang permasalahan
pengangguran, kelompok 4 tentang permasalahan putus sekolah, kelompok 5 tentang permasalahan sosial kemacetan
dan kelompok 6 mendapat gambar tentang permasalahan sosial banjir.
d Siswa menyusun gambar acak tersebut agar menjadi satu
gambar yang utuh dan memberikan deskripsi singkat mengenai gambar tersebut.
87 e
Setiap kelompok siswa menyebutkan permasalahan sosial apa yang ada dalam gambar puzzle masing-masing ketika guru
memberikan pertanyaan secara acak. f
Setelah itu, siswa kembali berdiskusi mengenai penyebab- penyebab permasalahan sosial yang ada dalam gambar. Guru
selalu mengawasi dan berkeliling dari kelompok satu ke kelompok yang lain sehingga diskusi berjalan dengan lancar.
Setiap anggota
kelompok juga
sudah aktif
untuk mengemukakan pendapatnya.
g Apabila pada pertemuan I, siswa dari kelompok 1, 2 dan 3 lah
yang diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil diskusi, maka pada pertemuan 2 ini siswa dari kelompok 4, 5 dan 6
yang diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil diskusi. Gambar pada saat siswa sedang presentasi dapat dilihat pada
lampiran. Terlihat siswa antusias dalam kegiatan diskusi sehingga guru tidak perlu menunjuk siswa untuk presentasi.
h Siswa dari kelompok lain diberi kesempatan untuk
menanggapi hasil presentasi kelompok yang sedang maju. Siswa berpartisipasi dengan optimal sehingga terjadi
perubahan pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dengan suasana yang lebih hidup.
i Guru memberikan refleksi mengenai proses pembelajaran yang
telah dilakukan dengan memberikan masukan dan tamabahan-
88 tambahan untuk melengkapi materi yang sudah didiskusikan
bersama. 3
Kegiatan Akhir a
Siswa mengerjakan tes individu yang diberikan oleh guru tentang materi yang telah dipelajari. Siswa terlihat serius pada
saat mengerjakan soal yang diberikan guru. Siswa yang pada siklus I terlihat tidak konsentrasi pada saat mengerjakan soal,
pada siklus II terlihat fokus dan konsentrasi mengerjakan soal yang diberikan guru.
b Guru menutup pelajaran dengan salam kemudian memberikan
pesan agar belajar dengan rajin karena ada anak-anak lain yang tidak memiliki kesempatan untuk mengenyam pendidikan.
Setelah siklus II berakhir, dibagikan angket yang digunakan untuk mengukur minat siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
Adapun hasil angket pada siklus II tersaji sebagai berikut:
89 Tabel 12. Hasil Angket Tentang Minat Belajar IPS Kelas IV Siklus II
No. Nama
Skor Minat
Nilai Minat
Kriteria
1 MRRS
55 91,67
Sangat Baik 2
RTJT 46
76,67 Baik
3 AP
41 68,33
Cukup 4
AASF 42
70,00 Cukup
5 AWNK
52 86,67
Sangat Baik 6
ANF 44
73,33 Baik
7 BDR
45 75,00
Baik 8
CLZM 48
80,00 Baik
9 DNW
49 81,67
Baik 10
DCD 47
78,33 Baik
11 FK
42 70,00
Cukup 12
FIP 54
90,00 Sangat Baik
13 GDR
51 85,00
Baik 14
HH 47
78,33 Baik
15 KMD
43 71,67
Baik 16
LL 50
83,33 Baik
17 MAN
46 76,67
Baik 18
MALA 54
90,00 Sangat Baik
19 MDA
45 75,00
Baik 20
NKC 47
78,33 Baik
21 NC
45 75,00
Baik 22
RCM 42
70,00 Cukup
23 RNB
54 90,00
Sangat Baik 24
RDA 51
85,00 Baik
25 RYA
47 78,33
Baik 26
VDK 50
83,33 Baik
27 YNK
48 80,00
Baik 28
ZAK 53
88,33 Sangat Baik
29 CCS
50 83,33
Baik
Rata-rata 47,86
79,78 Baik
Sumber: Data Primer, diolah 2015. Sedangkan rekapitulasi minat belajar Ilmu Pengetahuan Sosial
siswa tersaji pada Tabel 13. Berdasarkan Tabel 13, sebanyak 6 siswa atau 20,69memiliki minat belajar yang sangat baik dan telah tuntas,
19 siswa atau 65,52 memiliki minat belajar yang baik dan telah tuntas. Sedangkan 4 siswa atau 13,79 memiliki minat belajar cukup
dan belum tuntas pada kriteria minimal baik.
90 Tabel 13. Rekapitulasi Minat Belajar IPS Siswa Siklus II
Kriteria Jumlah Siswa
Persentase
Sangat Baik 6
20,69 Baik
19 65,52
Cukup 4
13,79 Kurang
Sumber: Data Primer, diolah 2015 3.
Tahap observasi siklus II Observasi atau pengamatan merupakan upaya untuk mengamati
pelaksanaan tindakan yaitu dalam pembelajaran menggunakan media gambar puzzle pada siklus II. Observasi terhadap proses tindakan yang
sedang dilaksanakan untuk mendokumentasikan dan memastikan bahwa tindakan yang dilakukan telah sesuai dengan RPP yang disusun dan
adanya perbaikan tindakan berdasarkan hasil refleksi pada siklus II. Observasi dilakukan untuk mengamati pelaksanaan tindakan siklus II
yaitu: 1
Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru 2
Mengamati seberapa besar minat belajar siswa pada saat mengikuti proses pembelajaran berlangsung.
Hasil observasi pelaksanaan tindakan siklus II diperoleh hasil pengamatan sebagai berikut:
1 Hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran oleh guru.
Aspek yang diamati dalam kegiatan observasi guru meliputi keterlaksanaan pembelajaran mulai dari:
91 a
Kegiatan awal Berdasarkan hasil observasi terhadap keterlaksanaan
pembelajaran oleh guru pada Siklus I, pada kegiatan awal guru sudah membuka pelajaran dengan salam, menjelaskan tujuan
pembelajaran dan media pembelajaran yangdigunakan serta memberikan apersepsi. Pada kegiatan awal ini, guru juga sudah
memberikan motivasi pada siswa untuk meningkatkan semangat siswa untuk belajar.
b Kegiatan inti
Pada kegiatan inti, guru sudah bisa mengkoordinasi siswa untuk berkelompok masing-masing empat siswa. Guru juga sudah
memberikan gambar puzzle yangdiselesaikan. Guru sudah bisa mengajak siswa untuk berdiskusi. Pada siklus I, guru hanya
mengawasi beberapa kelompok sajaakan tetapi pada siklus II ini guru sudah berkeliling dan mengawasi jalannya diskusi masing-
masing kelompok. Guru sudah memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi masing-masing
kelompok. Guru juga sudah memberikan refleksi mengenai proses pembelajaran yang telah dilakukan. Guru sudah memberikan
rangkuman dan poin penting dari materi yang telah dipelajari bersama dengan siswa. Pada kegiatan inti siklus II ini, dapat
disimpulkan bahwa guru sudah melaksanakan langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan RPP.
92 c
Kegiatan akhir Pada kegiatan akhir, guru sudah melakukan evaluasi dengan
memberikan soal tes kepada siswa tentang materi permasalahan sosial dan menutup pelajaran dengan salam.
Hasil pengamatan terhadap keterlaksanaan pembelajaran oleh guru menunjukkan bahwa guru secara umum sudah
melaksankaan pembelajaran sesuai tahap-tahap pembelajaran dengan menggunakan media gambar puzzle. Hasil observasi
keterlaksanaan pembelajaran oleh guru lebih lengkap tersaji pada Lampiran 10.
2 Hasil observasi minat belajar siswa
Hasil observasi aktivitas siswa selama pembelajaran menggunakan media gambar puzzle berlangsung tersaji dalam Tabel
14. Berdasarkan Tabel 14 diketahui bahwa seluruh indikator sudah masuk dalam kriteria baik dan sangat baik.
93 Tabel 14. Hasil Observasi Tentang Rata-Rata Aktivitas Siswa Siklus
II
No. Aspek yang diamati
Skor Kriteria
4 3
2 1
1 Adanya
kemauan untuk
menyusun puzzle √
Sangat Baik 2
Menunjukkan kegairahan dalam mengikuti pembelajaran dengan
media puzzle √
Sangat Baik 3
Menunjukkan konsentrasi
dalam menyusun puzzle √
Baik 4
Menunjukkan ketelitian dalam menyusun puzzle
√ Baik
5 Memiliki rasa ingin tahu yang
besar tentang puzzle √
Baik 6
Menunjukkan keaktifan dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran menyusun puzzle
√ Sangat Baik
7 Menunjukkan aktivitas dalam
menyusun puzzle √
Sangat Baik 8
Berusaha menyelesaikan tugas dalam menyusun puzzle
√ Baik
9 Kesungguhan
dalam menyelesaikan tugas menyusun
puzzle √
Baik
Sumber: Data Primer, diolah 2015. Berdasarkan hasil pengamatan tindakan pembelajaran dengan
media gambar puzzle pada Siklus II pertemuan 1 dan 2, 4 indikator pengamatan pada siklus I yang hanya masuk kriteria cukup sudah
masuk kriteria baik. Indikator-indikator pengamatan yang masuk kriteria baik adalah sebagai berikut:
a Siswa menunjukkan konsentrasi dalam menyusun puzzle
b Siswa menunjukkan ketelitian dalam menyusun puzzle
c Siswa memiliki rasa ingin tahu yang besar tentang puzzle
d Siswa berusaha menyelesaikan tugas dalam menyusun puzzle
94 e
Siswa menunjukkan kesungguhan dalam menyelesaikan tugas menyusun puzzle
Sementara itu, indikator-indikator pengamatan yang masuk kriteria sangat baik yaitu:
a Siswa menunjukkan adanya kemauan untuk menyusun puzzle
b Siswa menunjukkan kegairahan dalam mengikuti pembelajaran
dengan media puzzle c
Siswa menunjukkan keaktifan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran menyusun puzzle
d Siswa menunjukkan aktivitas dalam menyusun puzzle
4. Tahap refleksi siklus II
Berdasarkan hasil observasi pada Siklus II, peneliti dan guru kelas sebagai pelaksana melakukan analisis dan refleksi selama siklus II.
Berdasarkan hasil analisis observasi selama siklus II berjalan dimana hasil angket minat dan observasi sudah memenuhi hasil pencapaian
yang diharapkan yaitu masuk kriteria baik. Perbaikan yang dilakukan pada Siklus II seperti menggunakan gambar puzzle yang penuh warna
dan perhatian yang diberikan guru kepada seluruh siswa memberikan keberhasilan dalam pelaksanaan pembelajaran siklus II. Keberhasilan
siklus II dapat dijelaskan sebagai berikut: a
Guru sudah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan langkah- langkah pembelajaran menggunakan media gambar puzzle. Langkah-
langkah pembelajaran dengan media gambar puzzle diantaranya:
95 1
Membagi siswa ke dalam kelompok diskusi 2
Membagikan media gambar puzzle acak kepada masing-masing kelompok untuk diselesaikan
3 Mengarahkan siswa untuk menyelesaikan puzzle dalam waktu
yang telah ditentukan 4
Mengarahkan siswa untuk mendeskripsikan gambar puzzle yang telah diselesaikannya. Deskripsi yang dimaksud adalah penjelasan
gambar apakah yang ada di puzzle. 5
Mengarahkan siswa untuk berdiskusi mengenai faktor penyebab, dampak dan cara mengatasi permasalahan sosial yang ada di
gambar puzzle masing-masing. 6
Mengarahkan siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi b
Minat siswa saat mengikuti kegiatan belajar Ilmu Pengetahuan Sosial menunjukkan adanya peningkatan berdasarkan hasil observasi
dan perhitungan angket. Hasil obsrevasi di kelas menunjukkan semua indikator minat belajar telah masuk kriteria baik bahkan
beberapa indikator masuk kriteria sangat baik. Hal ini menunjukkan sebagian besar siswa telah menunjukkan minat pada saat mengikuti
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Berdasarkan angket yang diisi oleh para siswa, lebih dari 75 siswa memiliki minat belajar
Ilmu Pengetahuan Sosial yang baik dan telah tuntas. Berdasarkan hasil angket minat dan observasi menunjukkan bahwa pada siklus II
96 sudah memenuhi kriteria keberhasilan sehingga penelitian tindakan
tidak perlu dilanjutkan lagi ke siklus berikutnya.
B. Pembahasan