13
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Kajian tentang Minat Belajar
a. Pengertian Minat Belajar
Bimo Walgito 1981: 38 menyatakan bahwa minat adalah suatu keadaan di mana seseorang mempunyai perhatian terhadap suatu hal
dengan disertai suatu keinginan untuk mengetahui dan mempelajari maupun membuktikannya lebih lanjut tentang obyek tertentu dengan
pengertian adanya kecenderungan untuk berhubungan lebih aktif terhadap suatu obyek tersebut. Hal tersebut juga dikemukakan oleh
Crow and Crow dalam Imam Muchoyar, 1991: 38 bahwa minat adalah “sebagai kekuatan pendorong motivating force yang
menyebabkan individu memberikan perhatian kepada seseorang,
sesuatu hal atau terhadap suatu aktivitas tertentu.”
Definisi secara sederhana diberikan oleh Muhibbin Syah 2008: 136 yang mendefinisikan bahwa “Minat interest berarti
kecenderungan atau kegairahan yang tinggi atau keinginan yangbesar terhadap sesuatu.” Begitu pula dengan Slameto 2010: 180 yang
menyatakan bahwa “Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.
Minat dalam diri individu untuk tertarik pada suatu objek atau
menyenangi suatu objek.”
14 Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas, minat mengandung
unsur perhatian, kekuatan pendorong, kegairahan tinggi dan rasa ketertarikan terhadap suatu objek. Minat adalah kecenderungan
seseorang terhadap obyek atau sesuatu kegiatan yang digemari yang disertai dengan perasaan senang, adanya perhatian, dan keaktifan
berbuat. Minat dianggap sebagai respon yang sadar, sebab jika tidak demikian, minat tidak akan mempunyai arti apa-apa. Dalam unsur
kognisi maksudnya adalah minat itu didahului oleh pengetahuan dan informasi mengenai obyek yang dituju oleh minat tersebut, ada unsur
emosi karena dalam partisipasi atau pengalaman itu disertai oleh perasaan tertentu, seperti rasa senang, sedangkan unsur konasi
merupakan kelanjutan dari unsur kognisi. Ketiga unsur inilah yang diwujudkan dalam bentuk kemauan dan hasrat untuk melakukan suatu
kegiatan.
Belajar telah menjadi bagian dari kehidupan manusia. Bagi seorang pelajar, belajar merupakan sebuah kewajiban. Beberapa ahli
mengemukakan pengertian belajar dalam memberikan gambaran tentang pengertian belajar. Reber mendefinisikan belajar dalam 2
pengertian. Pertama, belajar sebagai proses memperoleh pengetahuan dan kedua, belajar sebagai perubahan kemampuan bereaksi yang relatif
langgeng sebagai hasil latihan yang diperkuat. Sejalan dengan pengertian tersebut, Sugiharto mendefinisikan belajar lebih rinci,
dimana “belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku
15 sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungannya dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya” Sugihartono, 2007: 74.
Pendapat tersebut diperkuat oleh Slameto 2010: 2 yang mendefinisikan “belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan
seeorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya.” Santrock dan Yussen Sugihartono, 2007: 74 mendefinisikan “belajar sebagai perubahan yang relatif
permanen karena adanya pengalaman. Pengalaman ini terjadi melalui
interaksi antara individu dengan lingkungannya.”
Berdasarkan berbagai pendapat mengenai pengertian belajar dari beberapa ahli di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa sebenarnya ada
beberapa kata kunci di balik definisi kata belajar, yaitu perubahan, pengetahuan, perilaku, pribadi, permanen dan pengalaman. Jika
dirumuskan maka belajar merupakan aktivitas atau pengalaman yang menghasilkan perubahan pengetahuan, perilaku dan pribadi yang
bersifat permanen.
Berdasarkan pengertian minat dan pengertian belajar seperti diuraikan di atas dapat disimpulkan bahwa minat belajar adalah suatu
kegiatan atau kemauan seperti perhatian dan keaktifan yang disengaja melahirkan rasa senang dalam perubahan tingkah laku, baik berupa
pengetahuan, sikap dan keterampilan. Minat belajar adalah suatu penerimaan hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri.
16 Seseorang memiliki minat terhadap subjek tertentu cenderung untuk
memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subjek tertentu Syaiful Bahri Djamarah, 2008: 31. Pendapat lain menyatakan bahwa
minat belajar adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu yang ingin dicapai Syah M.,
2006: 19. Minat belajar adalah salah satu bentuk keaktifan seseorang yang mendorong untuk melakukan serangkaian kegiatan jiwa dan raga
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dalam lingkungannya yang
menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik. Minat belajar dapat menimbulkan perhatian, rasa suka dan rasa ketertarikan seseorang
siswa terhadap belajar yang ditunjukkan dengan adanya partisipasi, keinginan siswa untuk belajar dengan baik dan perhatian siswa dalam
materi pelajaran secara aktif dan serius.
Minat sangat erat hubungannya dengan aktivitas belajar. Aktivitas belajar tanpa minat akan terasa menjemukan. Namun dalam
kenyataannya tidak semua aktivitas belajar siswa didorong oleh faktor minatnya sendiri. Beberapa siswa mengembangkan minatnya terhadap
materi pelajaran dikarenakan pengaruh dari guru, teman, dan orang tuanya. Oleh sebab itu, sudah menjadi kewajiban dan tanggung jawab
sekolah untuk menciptakan situasi dan kondisi yang bisa merangsang minat siswa terhadap belajar. Dengan kata lain, minat belajar itu
mempunyai ketergantungan pada faktor internal seseorang siswa
17 seperti perhatian, kemauan dan kebutuhan terhadap belajar yang
ditunjukkan melalui keantusiasan, partisipasi dan keaktifan dalam
belajar.
Peranan minat dalam proses belajar mengajar adalah untuk pemusatan pemikiran dan juga untuk menimbulkan kegembiraan dalam
usaha belajar. Misalnya adalah adanya kegairahan hati yang dapat memperbesar daya kemampuan belajar dan juga membantu siswa tidak
melupakan apa yang dipelajarinya. Belajar dengan penuh gairah dapat membuat rasa kepuasan dan kesenangan tersendiri. “Dalam
hubungannya dengan pemusatan pemikiran, minat mempunyai peranan dalam memudahkan terciptanya pemusatan perhatian, dan mencegah
gangguan perhatian dari luar” The Liang Gie, 2004: 57. Oleh karena itu minat mempunyai pengaruh yang besar dalam belajar karena bila
bahan pelajaran yang dipelajari tidak menarik minat siswa maka siswa tersebut tidak akan belajar dengan baik sebab tidak ada daya tarik
baginya, sedangkan bila bahan pelajaran itu menarik minat siswa, maka siswa akan mudah dipelajari dan disimpan karena adanya minat
sehingga menambah aktivitas belajar.
Fungsi minat dalam belajar lebih besar sebagai motivating force yaitu kekuatan yang mendorong siswa untuk belajar. Siswa yang
berminat kepada pelajaran akan tampak terdorong terus untuk tekun belajar, berbeda dengan siswa yang sikapnya hanya menerima
pelajaran, siswa hanya tergerak untuk mau belajar tetapi sulit untuk
18 terus tekun karena tidak ada pendorongnya. Oleh sebab itu, untuk
memperoleh hasil belajar yang baik siswa harus mempunyai minat
terhadap pelajaran sehingga akan mendorongnya untuk belajar.
Motivasi sangat diperlukan dalam proses belajar karena seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar tidak akan mungkin
melakukan aktivitas belajar. Hal ini merupakan pertanda bahwa sesuatu yang akan dikerjakan tersebut tidak menyentuh kebutuhannya. Oleh
karena itu, apa yang seseorang lihat sudah tentu akan membangkitkan minatnya sejauh apa yang dia lihat mempunyai hubungan dengan
kepentingannya sendiri. Jadi, motivasi merupakan dasar penggerak yang mendorong aktivitas belajar sehingga siswa berminat terhadap
sesuatu objek, karena minat adalah alat motivasi dalam belajar. b.
Unsur-Unsur Minat Belajar
Reber dalam Muhibin Syah, 1995: 136 mengemukakan bahwa “minat mempunyai ketergantungan pada faktor internal seperti
perhatian, kemauan dan kebutuhan.” Berikut uraian mengenai
komponen minat tersebut.
a Perhatian
Perhatian penting dalam mengikuti kegiatan dengan baik, dan hal ini akan berpengaruh terhadap minat siswa dalam belajar. Siswa
yang melakukan aktivitas belajar disertai dengan perhatian yang intensif akan lebih sukses, serta prestasinya akan lebih tinggi. Orang
yang menaruh minat pada suatu aktivitas akan memberikan perhatian
19 yang besar dan tidak segan mengorbankan waktu dan tenaga demi
aktivitas tersebut. Seorang siswa yang mempunyai perhatian terhadap suatu
pelajaran pasti akan berusaha keras untuk memperoleh nilai yang bagus yaitu dengan belajar. Oleh karena itu, guru harus selalu
berusaha untuk menarik perhatian anak didiknya dengan cara mengajar yang menyenangkan agar perhatian siswa dapat muncul
dengan sendirinya untuk lebih memperdalam pelajaran yang diajarkannya.
Beberapa indikator yang berhubungan dengan aspek perhatian dalam belajar ini diantaranya bertanya kepada guru, memperhatikan
penjelasan guru, mencari sumber belajar di luar sekolah, konsentrasi dalam belajar, dan tidak melamun saat guru menerangkan pelajaran
di depan kelas. b
Kemauan Kemauan yaitu kondisi dimana seorang siswa cenderung untuk
melakukan suatu aktifitas tanpa adanya paksaan. Siswa yang memiliki keinginan kuat untuk mempelajari suatu hal, maka akan
berusaha untuk mencari pengetahuan yang lebih terhadap sesuatu itu. Kondisi inilah yang menyebabkan adanya aktifitas belajar. Jika sejak
awal siswa tidak ada kemauan untuk belajar, maka sulit baginya untuk memulai aktifitas belajar tersebut.
20 Beberapa indikator yang berhubungan dengan aspek kemauan
ini di antaranya berusaha mengerjakan latihan walaupun sulit, tetap belajar walaupun guru tidak masuk mengajar, rajin membaca buku,
mau mengerjakan soal latihan selain yang ditugaskan guru, dan bersemangat mengikuti pelajaran.
c Kebutuhan
Kebutuhan ini hanya dapat dirasakan sendiri oleh seorang individu. Seorang individu melakukan aktivitas belajar karena ada
yang mendorongnya. Dalam hal ini motivasi sebagai dasar penggeraknya yang mendorong seseorang untuk belajar dan minat
merupakan potensi psikologi yang dapat dimanfaatkan untuk menggali motivasi apabila seseorang sudah termotivasi untuk
belajar, maka siswa akan melakukan aktivitas belajar dalam rentangan waktu tertentu.
Unsur-unsur dalam minat yang lain dikemukakan oleh Safari 2005: 111 yaitu:
a Rasa Tertarik
Tertarik adalah merupakan awal dari individu menaruh minat, sehingga seseorang yang menaruh minat akan tertarik
terlebih dahulu terhadap sesuatu. Ketertarikan yang dimaksud adalah ketertarikan terhadap pelajaran di kelas.
21 b
Perasaan Senang Perasaan merupakan unsur yang tak kalah penting bagi anak
didik terhadap pelajaran yang diajarkan oleh gurunya. Seorang siswa yang memiliki perasaan senang atau suka terhadap suatu
mata pelajaran, maka siswa tersebut akan terus mempelajari ilmu yang disenanginya. Tidak ada perasaan terpaksa pada siswa untuk
mempelajari bidang tersebut. c
Perhatian Siswa yang menaruh minat pada suatu mata pelajaran akan
memberikan perhatian yang besar. siswa akan menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk belajar mata pelajaran yang
diminatinya. Siswa tersebut pasti akan berusaha keras untuk memperoleh nilai yang bagus yaitu dengan belajar.
d Partisipasi
Partisipasi merupakan keikutsertaan siswa dalam proses pembelajaran. Siswa yang mempunyai minat terhadap suatu
pelajaran akan melibatkan dirinya dan berpartisipasi aktif dalam hal yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran yang
diminatinya. Partisipasi siswa dalam proses pembelajaran bisa dilihat dari sikap siswa yang partisipatif. Siswa rajin bertanya dan
mengemukakan pendapatnya. Selain itu, siswa selalu berusaha terlibat atau mengambil andil dalam setiap kegiatan.
22 e
Keinginan Kesadaran Siswa yang mempunyai minat terhadap suatu pelajaran akan
berusaha belajar dengan baik. Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi dan mempunyai kesadaran untuk belajar tanpa ada
yang menyuruh dan memaksa. Berdasarkan uraian tersebut, minat belajar mempunyai unsur-
unsur perhatian, kemauan, kebutuhan, rasa tertarik, perasaan senang, partisipasi dan keinginankesadaran. Sedangkan unsur-unsur minat yang
digunakan penelitian ini mengacu pada pendapat dari Safari 2005: 111 yaitu rasa tertarik, perasaan senang, perhatian, partisipasi, dan
keinginan kesadaran.
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar