Faktor-Faktor Terbentuknya Respon Respon 1. Pengertian Respon

yang minimal dari stimulus. Batas kekuatan stimulus dapat menimbulkan kesadaran pada individu yang biasa disebut ambang absolut. 23 Namun disamping itu juga ada faktor-faktor yang mempengaruhi emosional pesan media massa. Faktor-faktor tersebut antara lain, suasana emosional, skema kognitif, suasana terpaan, predisposisi individual dan identifikasi khalayak dengan tokoh dalam media massa, dan dapat diuraikan dalam penjelasan berikut ini :

1. Suasana Emosional, dari contoh di atas dapat disimpulkan bahwa respons

kita terhadap sebuah film, sinetron televisi atau sebuah novel akan dipengaruhi oleh suasana emosional kita. Film sedih akan sangat mengharukan apabila kita menontonnya dalam keadaan sedang mengalami kekecewaan. Adegan-adegan lucu akan menyebabkan kita tertawa tebahak bila kita menontonnya dalam keadaan senang.

2. Skema Kognitif, skema kognitf merupakan naskah yang ada dalam pikiran

kita yang menjelaskan alur peristiwa. Kita tahu bahwa dalam sebuah film laga, sang jagoan pada akhirnya akan menang. Karena itu kita tidak terlalu cemas ketika sang pahlawan jatuh dari jurang. Kita menduga pasti akan ada pertolongan juga. 3. Suasana Terpaan Setting of Exposure, dewasa ini penayangan film dan sinteron hantu, jin, setan atau film-film yang bertema misteri makin marak di televisi. Hal itu membuat kita berpikir bahwa kehidupan makhluk itu adalah sebagaimana yang kita lihat dalam film atau sinetron tersebut. Kita akan merasa takut atau ketakutan ketika menyaksikan film horor jika kita 23 Elvinaro Ardianto, Lukiati Komala dan Siti Karlinah, Komunikasi Massa Suatu Pengantar Edisi Revisi, Bandung : Simbiosa Rekatama Media, 2007, h. 52-57 menontonnya sendirian di rumah tua. Begitu pula reakasi orang lain pada saat menonton akan mempengaruhi emosi anda pada waktu memberikan respons. Ketakutan, kengerian, juga emosi lainnya sangat mudah menular. 4. Predisposisi Individual, mengacu karakteristik khas individu. Orang yang melankolis cenderung mananggapi tragedi lebih emosional dari pada orang yang periang. Orang yang mempunyai sifat sensitif akan sulit diajak bercanda. Orang yang periang dan mempunyai sifat terbuka akan senang bila melihat adegan-adegan lucu atau film-film komedi dari pada yang melankolis. Oleh karena itu bahwa acara yang sama bisa ditanggapi berlainan oleh orang yang berbeda. 5. Faktor Identifikasi, Menunjukkan sejauh mana orang merasa terlibat dengan tokoh yang di tonjolkan dalam media massa. Dengan identifikasi, penonoton, pembaca, atau pendengar, menempatkan dirinya dalam posisi tokoh. Ia merasakan apa yang dirasakan oleh tokoh tersebut. 24 Dalam hal ini dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa respon dapat terjadi jika terdapat suatu peristiwa dan berbagai jenis respon akan terbentuk sesuai dengan keadaan, suasana, tipe pada setiap individunya, baik terpengaruh dari faktor internal maupun faktor eksternalnya.

B. Televisi 1. Pengertian Televisi

Dalam bahasa Inggrisnya Televisi ini disebut dengan : Televison. Istilah Television berasal dari perkataan Yunani : Tele artinya : far off, jauh. Ditambah 24 Elvinaro Ardianto, Lukiati Komala dan Siti Karlinah, Komunikasi Massa Suatu Pengantar Edisi Revisi, Bandung : Simbiosa Rekatama Media, 2007, h. 52-57 dengan : Vision yang berasal dari bahasa latin vision, yang artinya to see, melihat. Jadi artinya secara harfiah, melihat jauh. Ini sesuai dengan existensi dari pada siaran TV dari Jakarta, kita bisa lihat di rumah kita di Bandung. Media komunikasi jarak jauh dengan penayangan gambar dan pendengaran suara, baik melalui kawat maupun secara elektronmagnetik tanpa kawat. Berasal dari bahasa Yunani tele yang berarti jauh dan vision yang berarti penglihatan. 25 Dapat di jelaskan pula secara rinci dalam bahasa yunani yaitu television Tel = jauh dan Vision = gambar. Bahasa Jerman fernsehen Fern= jauh dan Sehen = melihat. Diartikan mengajak pemirsa melihat peristiwa atau kejadian yang jaraknya berjauhan akan tetapi bersamaan waktunya. 26 Adapun menurut kamus bahasa Indonesia populer televisi adalah pesawat yang dapat menangkap siaran gambar dan suara dari pemancar. 27

2. Program Televisi

Menurut kamus WJS Purwodarminto, pengertian program adalah acara, sementara kamus Webster International lebih merinci lagi, yakni : Program adalah suatu jadwal schedule atau perencanaan untuk ditindak lanjuti dengan penyusunan butir siaran yang berlangsung sepanjang siaran itu berada di udara. Secara teknis penyiaran televisi, program televisi television programming diartikan sebagai penjadwalan atau perencanaan siaran televisi dari hari ke hari horizontal programming dan dari jam ke jam vertical programming setiap harinya. Dalam media radio terdapat perbedaan arti kata yang jelas antara program dan programa . Programa di dunia radio berarti acara, sementara yang dimaksudkan dengan program adalah susunan kesatuan acara dalam sehari. Media televisi hanya mengistilahkan programming atau pemrograman . 28 25 http:filmdokumenteryoki.multiply.comjournalitem8 26 http:lilikblock.wordpress.com20080406pengertian-tv 27 Bambang Marhijanto, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Populer, Surabaya : Bintang Timur, 1995, h. 540 28 RM Soenarto, Programa Televisi Dari Penyusun Sampai Pengaruh Siaran, Jakarta: FFTV-IKJ Press, 2007, h. 1-2