Pengakuan Susno, komisaris Jendral Susno Duadji hadir di studio
yang telah dimiliki atau diraih, mereka bisa dengan mudah mendapatkannya. Tapi, bagi mereka ternyata uang atau materi bukanlah
segalanya. Hidup menurut mereka jika hanya mengejar materi semata serasa kosong dan hampa. Dan, ternyata dengan mengulurkan kasih
kepada sesama manusia menurut mereka hidup terasa berarti dan bermakna. Dr Basuki Supartono dan Dr Prita Kusumaningsih misalnya.
Dokter yang suami istri ini di sela-sela kehidupannya kadang masih menyempatkan bertugas sebagai relawan. Suami istri yang tergabung
dalam Lembaga Swadaya Masyarakat Bulan Sabit Merah Indonesia itu sudah sering malang melintang sebagai relawan terutama di daerah
konflik. Walau penuh dengan banyak rintangan Dr Basuki dan Dr Prita seolah mengabaikan keselamatan jiwanya. Mereka pernah bertugas
sebagai relawan di Irak, Palestina dan Gaza. Begitu halnya Dr Tira Aswitama. Awalnya ia terpanggil menjadi relawan ketika bencana tsunami
meluluhlantakan Nanggroe Aceh Darussalam pada 2004 lalu. Mendengar dan melihat bencana tsunami itu hati saya tergetar. Dengan izin orangtua
saya pun berangkat ke Aceh. Padahal saya waktu itu baru diwisuda menjadi dokter, ujar Dr Tira mengenang. Tinggal di Aceh selama dua
tahun itulah yang mengasah jiwa Dr Tira. Ia mengaku, didalam dirinya memang ada panggilan untuk membantu sesama. Pengalaman dari Aceh
itulah kemudian ia memutuskan untuk pergi bertugas ke Sudan, Afrika. Rupanya panggilan untuk menjadi relawan adalah segalanya bagi dokter
muda itu. Bahkan untuk pergi ke negeri yang sedang dilanda konflik perang saudara itu ia harus menunda pernikahannya dengan seorang
pemuda yang ia cintai. Ada pengalaman menarik ketika saya betugas di Sudan. Saya menolong seorang ibu yang akan melahirkan di tengah gurun
dengan peralatan seadanya.Tidak hanya itu, suasana di sekitar makin mencekam karena ada peristiwa tembak menembak karena perang,
ujarnya. Karena ia belum berpengalaman menolong orang melahirkan, Dr Tira mengaku terpaksa menelpon dosennya di Jakarta via telepon satelit
untuk meminta bantuan . Mungkin sebagian dari kita sudah tidak asing dengan Dr Joserizal Jurnalis. Dokter Spesialis Bedah Tulang ini terkenal
manakala terjadi konflik atau perang di belahan dunia. Ia pun tanpa gembar gembor langsung menghimpun kekuatan dan dana untuk terjun ke
daerah konflik. Waktu Irak dibombardir Amerika Serikat misalnya, Dokter Joserizal yang tergabung dalam LSM Mer-C ini langsung terjun kesana
untuk menolong para korban. Begitu halnya ketika konflik terjadi di Afganistan. Ia pun terjun kesana tanpa memikirkan keselamatan jiwanya.
Tim Mer-c ini biasanya membuka pos untuk bantuan kemanusiaan di rumah sakit setempat yang telah ditinggalkan tenaga medis setempat
karena mengungsi. Para dokter itu mengaku menolong para korban perang hanya berdasarkan kemanusiaan tanpa melihat ras, suku atau agama. Bagi
mereka menolong para korban itu bisa mengasah jiwa mereka. Padahal, mereka bisa mendapatkan materi lebih dari cukup jika duduk-duduk manis
dan membuka praktik di kota-kota besar.
48
48
http:kickandy.comtheshow111828readKASIH-UNTUK-DUNIA