Sifat Editorial Tipe-tipe Editorial

42 d. Menyampaikan pertimbangan moral Menurut tradisi lama, para penulis tajuk rencana bertugas mempertahankan kata hati masyarakat. Mereka diharapkan mempertahankan isu-isu moral dan mempertahankan posisi mereka. Jadi, para penulis tajuk rencana akan berurusan dengan pertimbangan moral yang biasa disebut dengan ”pertimbangan nilai.” 32 Idealnya, fungsi tajuk adalah membentuk dan mengarahkan opini publik; menerjemahkan berita mutakhir kepada pembaca dan menjelaskan maknanya. 33

3. Sifat Editorial

a. Krusial dan ditulis secara berkala, tergantung dari jenis terbitan medianya bisa harian daily, atau mingguan weekly, atau dua mingguan biweekly dan bulanan monthly. b. Isinya menyikapi situasi yang berkembang di masyarakat luas baik itu aspek sosial, politik, ekonomi, kebudayaan, hukum, pemerintahan, atau olah raga bahkan entertainment, tergantung jenis liputan medianya. c. Memiliki karakter atu konsistensi yang teratur, kepada para pembacanya terkait sikap dari media massa yang menulis tajuk rencana. 32 AS Haris Sumadiria, Menulis Artikel dan Tajuk Rencana: Panduan Praktis Penulis dan Jurnalis Profesional , h. 82-85. 33 Ibid., h. 155. 43 d. Terkait erat dengan policy media atau kebijakan media yang bersangkutan. Karena setiap media mempunyai perbedaan iklim tumbuh dan berkembang dalam kepentingan yang beragam, yang menaungi media tersebut. 34

4. Tipe-tipe Editorial

Editorial ini dapat ditulis dengan alasan yang telah terjadi, mengajak orang untuk berbuat sesuatu, atau mendukung perubahan dan mengajak pembaca mengikuti suatu sudut pandang. Beberapa tipe editorial ini, khususnya yang mengkritik atau mengidentifikasi problem, juga memuat satu atau beberapa usulan solusi. Pengetahuan tentang semua jenis editorial ini penting bagi penulis editorial. Kekuatan pers, seperti yang diekspresikan lewat editorial, dapat dipakai untuk mendukung atau mengkritik. a. Editorial Advokasi Editorial yang menginterprestasikan, menjelaskan, membujuk dan mendukung perubahan biasanya dihubungkan dengan suatu berita penting yang ada di dalam koran tersebut. Editorial ini akan memberitahu pembacanya mengapa kejadian-kejadian itu penting. Ia juga bisa menjelaskan signifikansi ide atau kondisi tertentu. Dalam beberapa kasus, editorial mendefinisikan term dan isu, mengidentifikasi sosok dan faktor dan menerangkan latar belakang, historis, kultural, 34 www.kabarindonesia.com diakses pada 18 Februari 2011. 44 geografis, dan kondisi lainnya. Usaha penulis untuk membujuk pembaca menerima interpretasi tertentu atau kesimpulan tertentu bisa jadi dilakukan dengan halus dan terselubung. Editorial yang menginterpretasikan, menjelaskan atau membujuk juga dapat mengkaji motif orang yang terkait dengan isu atau kejadian yang didiskusikan berdasarkan konsekuensi dari berbagai tindakan. Melalui interpretasi berita atau penjelasan gagasan atau kondisi, staf koran membujuk pembaca agar setuju dengan pandangan staf tersebut. Editorial dapat mempromosikan atau mendukung perubahan. Fakta disajikan dengan jelas, dan alasannnya disamapaikan secara logis kepada pembaca agar editorial berhasil mencapai tujuannya. Editorial mungkin juga menawarkan solusi dan rekomendasi aksi. Akan tetapi, tidak semua nada editorial mesti positif atau berupa kritik komprehensif. Editorial yang menginterpretasikan, menjelaskan, dan mengajak dinamakan editorial advokasi. b. Editorial Pemecahan Masalah Editorial solusi problem adalah tipe lain yang lazim dijumpai di koran-koran . Terkadang dinamakan ”editorial kritik”, tipe editorial ini dipakai saat staf editorial ingin menarik perhatian pada suatu problem atau ingin mengkritik tindakan seseorang. Karena koran perlu bertindak secara bertanggung jawab, maka fakta harus disajikan untuk mendukung kritik atau untuk menjelaskan sebab-sebab masalah, dan 45 solusi harus ditawarkan. Proses tiga langkah ini mirip dengan metode ilmiah: pernyataan problem, penyajian bukti dan kesimpulan dengan usulan solusi. Kritik harus dikemukakan dengan hati-hati. Dalam editorial, adalah fair untuk mengkritik tindakan seseorang jika tindakan mereka berdampak pada orang lain; adalah tidak fair mengkritik karakteristik fisik seseorang atau tindakan seseorang yang murni pribadi. c. Editorial Penghargaan Editorial penghargaan adalah salah satu pilihan bagi penulis editorial. Tetapi koran juga punya pilihan lain; koran dapat memuji orang atau kelompok itu secara langsung lewat editorial. Ini akan membuat orang atau kelompok itu menjadi tenar. Biasanya, editorial penghargaan akan memuji seseorang atau satu organisasi yang melakukan sesuatu yang luar biasa. Dalam editorial penghargaan, alasan pujian harus dijelaskan dan dampak dari prestasi itu juga harus dimuat. Editorial ini tidak lazim kecuali orang yang berprestasi itu benar-benar memengaruhi banyak orang. d. Komentar Editorial Singkat Keringkasan punya manfaat tersendiri, dan editorial satu atau dua paragraf bisa jadi efektif. Bentuk ini paling berguna jika hanya satu poin atau sedikit bukti latar belakang informasi yang perlu diberikan. Terkadang editorial sema cam ini punya judul kolom, seperti ”The Second Editorial .” 46 e. Editorial Pendek Tipe editorial lain, adalah editorial ringkas. Ia berbeda dalam hal panjang dan penataannya. Seperti ditunjukkan namanya, editorial ini ringkas, dari satu kata sampai beberapa kalimat saja. Biasanya editorial pendek dikelompokkan bersama sebagai heading kolom dan mencakup pujian atau kritik. f. Editorial Kartun Mungkin bentuk yang paling ringkas adalah editorial kartun. Dalam beberapa kata atau satu-dua kalimat, kartunis dapat melakukan hal-hal yang dilakukan penulis editorial-mengomentari, mengkritik, menginterpretasikan, membujuk dan menghibur. Kartun dan bentuk seni lainnya merupakan komentar favorit bagi banyak pembaca. 35 Berdasarkan isinya, editorial bisa dibedakan atas empat jenis. a. Editorial yang menjelaskan atau menginterpretasikan sesuatu. Model ini sering digunakan untuk menjelaskan cara media tersebut menutupi subjektopik yang sensitif atau kontroversional. Terkadang model ini juga dipakai untuk menjelaskan situasi-situasi baru yang berlangsung di seputar media tersebut. Misalnya, editorial pada surat kabar sekolah akan menjelaskan peraturan-peraturan baru. 35 Tom E. Rolnicki dkk, Alih Bahasa oleh Tri Wibowo, Pengantar Dasar Jurnalsme: Scholastic Journaism Jakarta: Prenda Media Group, 2008, h. 135-144. 47 b. Editorial yang mengkritik. Editorial ini menghadirkan kritik terhadap tindakan, keputusan, maupun situasi yang sifatnya membangun sembari menyediakan solusi bagi masalah yang diidentifikasikan. Tujuan praktisnya ialah mendorong pembaca untuk melihat masalah, bukan solusinya. c. Editorial yang persuasif. Berbeda dengan tipe sebelumnya, editorial model ini bertujuan untuk menyoroti solusi, bukan masalah. Umumnya, pembaca atau institusi tertentu, biasanya pemerintah akan didorong untuk mengambil tindakan spesifik yang nyata terhadap suatu masalah. Pernyataan politik sering kali menjadi contoh editorial persuasif yang baik. d. Editorial yang memuji. Ini tipe editorial yang paling jarang ditemui ketimbang dua model sebelumnya. Jenis editorial ini biasanya akan memuji orang- orang atau organisasi-organisasi tertentu karena telah menghasilkan sesuatu yang sangat baik. 36 36 www.pelitaku.sabda.org diakses pada 18 Februari 2011. 48

5. Kode Etik Tajuk atau Editorial