Potensi Fisik Desa Meranti Adapun potensi fisik Desa Meranti adalah sebagai berikut:

3.3.1 Potensi Fisik Desa Meranti Adapun potensi fisik Desa Meranti adalah sebagai berikut:

a. Manusia sebagai tenaga kerja dan penggerak potensi desa. Desa Meranti yang sampai tahun 1980 telah memiliki jumlah penduduk 7.927 jiwa merupakan aset yang potensial untuk dapat mengelola berbagai sumber daya ekonomi dan sumber daya alam. Jumlah penduduk yang cukup besar pada masa itu dengan luas areal pertanian 1.019 Ha merupakan salah satu keseimbangan antara tenaga kerja dan lahan yang digarap. Jumlah tenaga yang cukup besar tersebut merupakan salah satu modal dasar bagi masyarakat Desa Meranti untuk melepaskan diri dari kemiskinan. Memanfaatkan sumber daya manusia secara tepat adalah suatu cara yang dapat menghindari Desa Meranti dari pengangguran secara masal. Untuk menghindari hal inilah masyarakat khususnya para petani perlu dibekali dengan pendidikan dan keterampilan yang memadai. Sejalan dengan pembekalan pendidikan dan keterampilan tersebut, maka masyarakat dapat berusaha memperbaiki kehidupannya disegala aspek kehidupan. Lahan pertanian yang luas merupakan salah satu potensi alam yang dimiliki Desa Meranti. Potensi alam ini akan menjadi pendorong gerak ekonomi bila dikelola dengan baik. Semakin baik sistim pertanian yang diterapkan maka semakin baik pula hasil produksi yang dihasilkan. Hasil produksi yang baik inilah kelak akan mensejahterakan masyarakat. b. Sistim irigasi untuk mendukung pembangunan bidang pertanian. Pola irigasi yang teratur juga diterapkan dalam mengelola lahan-lahan pertanian di Desa Meranti. Dengan teraturnya sistim pengairan lahan pertanian maka akan semakin Universitas Sumatera Utara meningkatkan produktifitas masyarakat. Sistim pengairan menggunakan irigasi akan mengurangi tingkat kegagalan hasil pertanian. Sistim irigasi ini juga harus dibarengi dengan pola bercocok tanan secara baik dan serentak pula. Dengan berbagai terobosan yang dilakukan oleh masyarakat tersebut tentunya merupakan sebuah kemajuan yang dapat membawa Desa Meranti menjadi lebih baik. Sistim irigasi sebagaimana pada umumnya khususnya di Desa Meranti telah menggunakan sistim buka tutup. Sistim buka tutup disini yaitu sistim yang diterapkan pada lahan pertanian pada saat–saat tertentu secara berkala dan bergantian. Dengan sistim buka tutup yang dilakukan tersebut maka akan memperlancar sistim pertanian serta secara adil pula. Masyarakat petani yang memakai jasa sistim irigasi ini juga dikenakan pungutan yang dilakukan langsung oleh petugas jaga pintu air irigasi. Pungutan tersebut dilakukan pada saat petani telah memasuki masa panen. Pungutan disesuaikan dengan luas lahan yang diberi air dari irigasi. Pungutan dapat berupa uang tunai atau juga berupa gabah kering dan padi yang sudah menjadi beras. Pungutan tersebut dilakukan untuk membiayai operasional irigasi agar dapat berlangsung dan bertahan dengan sebagaimana mestinya. c. Letak Desa Meranti yang strategis. Desa Meranti merupakan daerah yang memiliki kelebihan yang khas bila dibandingkan dengan desa–desa lain yang terdapat di Kecamatan Kisaran. Kelebihan yang dimiliki oleh Desa Meranti tersebut adalah letaknya yang sangat strategis. Desa Meranti merupakan salah satu dari 22 desa yang terdapat di Kecamatan Kisaran dengan jarak sekitar 10 Km dari ibu kota Kecamatan. Jarak sejauh 10 Km tersebut dapat ditempuh selama lebih kurang 25 menit dengan menggunakan kendaraan bermotor. Jarak Universitas Sumatera Utara jalan lintas Sumatera dari Desa Meranti hanya sekitar 2 Km yang dapat ditempuh selama 10 menit. Desa Meranti menjadi penghubung bagi banyak desa yang terdapat di Kecamatan Kisaran. Sedikitnya terdapat 3 desa yang harus melewati Desa Meranti bila masyarakat dari daerah luar hendak bepergian ke Kota Kisaran, Kota Medan dan kota–kota lainnya. Desa tersebut adalah Desa Rawang Panca Arga, Desa Rawang Lama, dan Desa Rawang Pasar IV. Letak Desa Meranti yang menjadi pilihan jalur trasportasi tersebut ternyata telah menumbuhkan berbagai sektor, seperti sektor ekonomi dan sektor perdagangan. Berkembangnya kedua sektor tersebut karena pengaruh letak Desa Meranti tersebut yang telah membawa arah pembangunan desa yang lebih baik pula. Semakin ramainya arus lalu lintas tersebut maka semakin banyak pula sumber informasi yang diperoleh masyarakat Desa Meranti. d. Lapangan terbuka dan Pekan Selasa sebagai fasilitas umum yang multi fungsi. Ibu kota yang baik haruslah memiliki fasilitas umum yang dapat dimanfaatkan baik oleh pemerintah maupun warganya sebagai tempat untuk melakukan berbagai aktifitas. Aktifitas yang dimaksud disini dapat berupa kegiatan resmi seremonial pemerintah, pameran, olahraga, berdagang, maupun rekreasi. Fasilitas umum seperti ini merupakan salah satu kebutuhan yang dapat dikatakan vital guna terselenggaranya proses pemerintahan dan kesejahteraan masyarakat yang baik. Lapangan terbuka sebagaimana yang dimaksud dari penjelasan diatas telah ada di Desa Meranti. Lapangan tersebut adalah murni fasilitas umum masyarakat yang dapat dipakai masyarakat pula. Tidak seperti yang terdapat di desa–desa lainnya, bahwa Universitas Sumatera Utara lapangan terbuka adalah milik perkebunan. Karena lapangan terbuka di desa–desa lain adalah milik perkebunan maka harus mendapatkan izin terlebih dahulu untuk dapat menggunakannya. Lapangan terbuka di Desa Meranti biasa dipakai oleh masyarakat dalam berbagai event kegiatan. Terutama pada saat perayaan hari–hari besar baik nasional maupun keagamaan. Pada saat perayaan hari Kemerdekaan Indonesia, lapangan terbuka ini merupakan pusat konsentrasi berbagai kegiatan mulai dari upacara pengibaran dan penurunan bendera sampai sampai kegiatan perlombaannya. Khusus pada hari–hari biasa, masyarakat menggunakannya sebagai tempat rekreasi dan berolahraga. Pada hari besar keagamaan lapangan terbuka Desa Meranti merupakan pilihan yang selalu digunakan dalam pagelaran acara seremonialnya. Lokasi lapangan terbuka Desa Meranti berada di sisi jalan utama dan ditengah– tenga desa. Lapangan tersebut juga berada di sebelah lokasi Pekan Selasa 25 Pekan Selasa sebagai sistem ekonomi pasar terdapat di Desa Meranti. Sistem ekonomi pasar besar sekali pengaruhnya terhadap seluruh organisasi sosial masyarakat yang menjadi tempat transaksi perdagangan masyarakat pada setiap seminggu sekali.Lapangan terbuka Desa Meranti merupakan tempat yang tepat dan strategis dalam kebijakan pemilihan sebagai ibu kota kecamatan. 26 25 Menurut KBBI pekan yaitu pasar atau tempat orang berjual beli. Khusus di Desa Meranti pekan dilaksanakan selama seminggu satu kali yaitu pada hari Selasa. 26 Wara Sinuhaji, Aktifitas Ekonomi Dan Enterpreneurship Masyarakat Karo Pasca Revolusi, Medan: USU Press, 2005. hal. 126. . Pekan Selasa ini sebagai wadah strategis bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari–hari serta untuk memasarkan hasil – hasil bumi. Munculnya Pekan Selasa di Desa Meranti adalah salah satu ekses yang muncul dari ramainya lalu lintas masyarakat yang Universitas Sumatera Utara beraktifitas di desa tersebut. Pekan Selasa juga sekaligus jawaban bagi masyarakat dalam taraf pengembangan desa. Pekan Selasa sangat bermanfaat sebagai tempat sumber informasi bagi masyarakat terhadap daerah–daerah lain. Sumber informasi dapat diperoleh masyarakat melalui berbagai interaksi yang dilakukan saat transaksi perdagangan. Berbagai informasi sangat penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tanpa informasi masyarakat akan kesulitan dalam beraktifitas khususnya dalam pemasaran hasil perdagangan guna mencapai gerak ekonomi yang lebih baik. Semakin banyak informasi yang dapat diserap oleh masyarakat maka akan semakin menambah pengetahuan dan meningkatkan produktifitas. Dalam hal ini Lapangan Terbuka dan Pekan Selasa adalah sama–sama wadah yang tepat dalam pemilihan lokasi ibu kota kecamatan yang dapat dijadikan sebagai lokasi interaksi masyarakat secara luas.

3.3.2 Potensi Non-Fisik Desa Meranti