LATAR BELAKANG MASALAH Dra. Nurhabsyah, M.Si

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Penulisan sejarah adalah penulisan tentang kejadian–kejadian pada masa lampau, yang tidak terlepas dari gambaran suatu masyarakat umum dengan berbagai aspek kehidupan termasuk ekonomi, politik, religius, dan kesenian yang mencakup unsur– unsur kebudayaan masyarakat 1 Desa Meranti adalah salah salah satu dari sekian banyak desa yang terdapat di Indonesia. Desa Meranti sebelum tahun 1982 merupakan sebuah kawasan yang terletak di wilayah Kecamatan Kisaran. Pada masa berada di wilayah Kecamatan Kisaran, Desa Meranti masih merupakan sebuah daerah yang agak tertinggal. Keadaan ini tidak membuat para aparatur Pemerintahan Desa Meranti berdiam diri, karena letaknya yang berada di tengah–tengah desa lain. Letaknya yang berada tepat di tengah desa sekelilingnya serta berada di jalur lalu–lintas yang strategis ini membuat Desa Meranti secara perlahan mengalami kemajuan pada tahun–tahun berikutnya. . Dalam hal ini dapat diamati bagaimana seseorang memberikan pandangannya atas perkembangan umat manusia dalam sebuah tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam mengamati proses perkembangan itu, tentunya salah satu yang turut memegang peranan cukup penting adalah keberadaan sebuah desa. Desa dengan segala kelebihan dan kekurangannya telah memberikan andil yang cukup berarti dalam memperkaya proses perkembangan umat manusia. 1 Sartono Kartodirejo, Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah, Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama, 1993, hlm. 153 Universitas Sumatera Utara Karena letaknya yang strategis, Desa Meranti menjadi salah satu jalur utama menuju ke kota dan ke daerah lainnya. Bagi masyarakat yang akan melakukan aktifitas sehari-hari, baik aktifitas transaksi perdagangan, transportasi, dan lain–lain jalur lalu–lintas dari Desa Meranti merupakan pilihan utama. Akibat yang muncul dari letak yang strategis ini telah mendatangkan berkah tersendiri bagi masyarakat Desa Meranti. Selain menjadi lebih ramai dibanding desa lainnya juga telah menumbuhkan sektor perdagangan khususnya di Desa Meranti. Pada tahun 1982 Kecamatan Kisaran dibagi menjadi tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Kisaran Timur, Kecamatan Kisaran Barat, dan Kecamatan Meranti. Pembagian Kecamatan Kisaran menjadi tiga wilayah tersebut sesuai dengan usulan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Asahan Nomor 160402-33394-1980 tentang pembagian wilayah. Pembagian wilayah ini berawal dari rencana pembentukan Kota Administratif Kisaran. Berdasarkan usulan tersebut yang dikuatkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1982, maka sejak tahun tersebut Desa Meranti masuk ke dalam wilayah Kecamatan Meranti. Kelebihan Desa Meranti yang letaknya sangat strategis membuatnya terpilih sebagai ibu kota Kecamatan Meranti. Dengan terpilihnya Desa Meranti sebagai ibu kota Kecamatan Meranti, tentunya telah menjadi sebuah anugerah sekaligus keuntungan tersendiri bagi desa tersebut khususnya masyarakat Desa Meranti. Dalam perkembangannya, setelah Desa Meranti terpilih menjadi ibu kota Kecamatan Meranti telah menunjukkan tanda–tanda pembangunan. Berbagai fasilitas umum dan infrastruktur mulai dipugar dan dibangun. Kondisi tersebut tentunya dilakukan guna untuk menunjang segala proses administratur pemerintahan yang baru saja Universitas Sumatera Utara terbentuk. Perkembangan ini tentunya tidak terlepas dari keberadaan Pusat Pemerintahan Kecamatan Meranti tersebut. Sejauh pengamatan penulis, bahwa dari berbagai pembangunan yang telah dilakukan tersebut kiranya sudah dapat dikatakan sebuah kemajuan dan perkembangan yang cukup berarti. Skripsi ini membahas tentang perkembangan Desa Meranti setelah menjadi ibu kota Kecamatan Meranti khususnya pada tahun 1982–1990 . Periode tahun 1982 sebagai awal dari penulisan skripsi ini, diambil karena pada angka tahun tersebutlah Desa Meranti ditetapkan menjadi ibu kota Kecamatan Meranti. Kecamatan Meranti sendiri adalah hasil pemekaran dari Kecamatan Kisaran, bersamaan dengan Kecamatan Kisaran Timur dan Kecamatan Kisaran Barat 2 . Sedangkan periode tahun 1990 sebagai akhir dari penulisan ini, karena penulis merasa selama kurun waktu delapan tahun tersebut Desa Meranti telah menunjukkan perkembangannya. Skop spasial dari penelitian ini adalah Desa Meranti Kecamatan Meranti Kabupaten Asahan. Atas dasar pemikiran tersebut di atas, maka penelitian ini akan diberi judul ”Perkembangan Desa Meranti Pasca Menjadi Ibu Kota Kecamatan Di Kabupaten Asahan Tahun 1982–1990”. 2 Kecamatan Kisaran Timur dan Kecamatan Kisaran Barat masuk dan dibawah pemerintahan wilayah Kota Administratip Kisaran, sedangkan Kecamatan Meranti masuk dalam dan di bawah wilayah Kabupaten Asahan. Universitas Sumatera Utara

1.2 Rumusan Masalah