Perkembangan Tata Ruang Historiografi: merupakan tahap akhir dalam penulisan, atau dapat juga dikatakan

untuk meningkatkan solidaritas sosial dalam arti yang sebenarnya. Seseorang yang mampu menyumbangkan tenaga untuk kepentingan umum dalam bentuk materi sudah dianggap memiliki solidaritas sosial yang tinggi. Selain itu, bagi mereka yang mampu menyediakan berbagai fasilitas dalam sarana ekonomi atau sarana peribadatan akan menduduki status dermawan yang memiliki solidaritas sosial yang tinggi. Sementara itu, bagi mereka yang bantuannya disalurkan melalui kebiasaan– kebiasaan lama, seperti Aruan dalam kegiatan pertanian dan adat istiadat dianggap kurang memuaskan atau dengan kata lain mereka itu tidak akan mendapatkan dukungan sepenuhnya dari kelompok masyarakat. Tegasnya, mereka yang kurang dalam memberikan fasilitas atau bantuan materi akan kurang mendapat tempat di hati masyarakatnya.

4.6 Perkembangan Tata Ruang

Masalah pengaturan tata ruang desa adalah suatu hal yang cukup penting untuk mendapat perhatian agar tidak terjadi berbagai benturan dan kepentingan. Masalah ini menjadi sangat penting mengingat di dalam desa terdapat nilai–nilai serta norma–norma baik yang tertulis maupun lisan. Nilai–nilai dan norma–norma semakin lebih kompleks serta butuh perhatian lebih manakala desa tersebut tumbuh menjadi sebuah kota yang penduduknya heterogen. Beranjak dari pemikiran tersebut, maka tidak ada salahnya bila kita mengulas lebih dalam tentang pengaturan serta letak tata ruang di Meranti. Desa Meranti yang sejak awal pembentukannya sudah mulai memikirkan tentang tata ruangnya. Melalaui komando Kecamatan Meranti yang baru terbentuk, perencanaan Universitas Sumatera Utara tata ruang Desa Meranti mulai disusun sesuai dengan perencanaan pembangunan yang dapat brkelanjutan serta tidak mengabaikan nilai–nilai serta norma–norma yang terdapat dalam keheterogenitasan dari desa itu sendiri. Dengan semangat pembagunan serta perencanaan tata ruang yang baik, maka benturan–benturan antar etnis dapat dihindari baik benturan sosial, politik, maupun budaya. Melihat cukup pentingnya arti perencanaan tata ruang demi suksesnya pembangunan, maka alangkah baiknya bila kita mengetahui terlebih dahulu arti dari perencanaan tata ruang tersebut. Ada beberapa ahli yang mengemukakan pendapatnya tentang arti dari perencanaan tersebut, antara lain adalah Bintoro Tjokroamidjojo dan Widjojo Nitisastro. Perencanaan menurut Bintoro Tjokroamidjojo adalah: ”Perencanaan dalam arti seluas–luasnya tidak lain adalah suatu proses mempersiapkan secara sistematis suatu kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Oleh karena itu pada hakekatnya perencanaan dan hasilnya terdapat pada setiap usaha manusia”. 35 ”Perencanaan itu pada dasarnya berkisar pada 2 hal; yang pertama adalah penentuan pilihan secara sadar mengenai tujuan–tujuan konkrit yang hendak dicapai dalam jangka waktu tertentu atas dasar nilai–nilai yang dimiliki masyarakat yang bersangkutan. Yang kedua adalah pilihan diantara cara–cara alternatif yang lebih efisien serta rasional guna mencapai tujuan–tujuan tersebut, baik untuk penentuan yang meliputi jangka waktu tertentu, maupun bagi pemilihan cara–cara tersebut diperlukan ukuran–ukuran atau kriteria tertentu yang terlebih dahulu harus dipikirkan pula”. Sedangkan Widjojo Nitisastro mengartikan perencanaan tersebut sebagai berikut: 36 Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa perencanaan tata ruang merupakan suatu perumusan usaha–usaha yang dilakukan di masa mendatang berdasarkan hasil 35 Bintoro Tjokroamidjojo M.A, Perencanaan Pembangunan, Jakarta: PT. Gunung Agung 1982. hal. 12. 36 Ibid. Hal. 14. Universitas Sumatera Utara pemikiran dan analisa perkiraan suatu keadaan di masa mendatang dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditentukan. Perumusan usaha–usaha tersebut harus sesuai dengan nilai –nilai dan norma–norma yang ada pada masyarakat, agar supaya hasil yang dicapai tidak bertentangan dengan perkembangan nilai–nilai dan norma–norma tersebut di masa yang akan datang. Perencanaan tata ruang dilakukan oleh pemerintah dengan peran serta masyarakat. Peran serta masyarakat merupakan faktor yang sangat penting karena pada akhirnya hasil penataan ruang adalah kepentingan seluruh lapisan masyarakat. Perencanaan tata ruang tersebut dilakukan guna untuk dapat mencapai pemanfaatan ruang yang berkualitas dengan berorientasi pada: a. Mewujudkan kehidupan bangsa yang cerdas, berbudi luhur, dan sejahtera. b. Mewujudkan keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam dan sumber daya buatan dengan memperhatikan sumber daya manusia. c. Meningkatkan pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya buatan secara berdaya guna, berhasil guna, dan tepat guna untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. d. Mewujudkan Perlindungan fungsi ruang dan mencegah serta menanggulangi dampak negatif terhadap lingkungan. e. Mewujudkan keseimbangan kepentingan kesejahteraan masyarakat dan keamanan. 37 37 Eko Budihardjo, Pendekatan Sistem Tata Ruang Dan Pembangunan Daerah Untuk Meningkatkan Ketahanan Nasional, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1995. hal. 23. Universitas Sumatera Utara Selain itu, proses dan prosedur perencanaan tata ruang dilaksanakan secara terpisah dan terpadu, dengan langkah–langkah kegiatan sebagai berikut: a. Menentukan arah pengembangan yang akan dicapai dilihat dari segi ekonomi, budaya, daya dukung, dan daya tampung lingkungan, serta fungsi pertahanan keamanan. b. Mengidentifikasai berbagai potensi dan masalah pembangunan suatu wilayah perencanaan. c. Perumusan perencanaan tata ruang. d. Penetapan rencana tata ruang. 38 Penyusunan rencana tata ruang harus selalu dilandasi pemikiran perspektif menuju keadaan pada masa depan yang didambakan, bertitik tolak dari pada data, informasi, ilmu pengetahuan, dan teknologi yang dapat dipakai, serta memperhatikan keragaman wawasan kegiatan di tiap–tiap sektor. Dengan demikian perkembangan masyarakat dan lingkungan hidup berlangsung secara dinamis. Ilmu pengetahuan dan teknologipun berkembang pesat seiring dengan berjalannya waktu. Oleh karena itu, agar perencanaan tata ruang yang telah disusun tersebut tetap sesuai dengan tuntutan pembangunan dan perkembangan keadaan, perencanaan tata ruang harus ditinjau kembali atau disempurnakan secara berkala. Peninjauan kembali tersebut bukan berarti perubahan total rencana yang sudah ada atau berjalan, melainkan berupaya untuk memantapkan pembangunan yang diharapkan. Berhubungan dengan masalah perencanaan tata ruang tersebut di atas, Kecamatan Meranti dalam usahanya untuk memajukan pembangunan juga membuat suatu perencanaan tata ruang yang menjadi pedoman dalam menjalankan setiap kegiatan 38 Ibid. hal. 24. Universitas Sumatera Utara pembangunan. Perencanan tata ruang itu juga merupakan usaha untuk mensejahterakan masyarakat serta menghindari benturan antar masyarakat khususnya di Meranti. Usaha yang dilakukan pemerintah Kecamatan Meranti dalam usahanya melakukan pembangunan fisik desa menuju tingkat yang lebih baik seperti kota. Khusus Desa Meranti sebagai ibu kota Kecamatan adalah dengan membangun berbagai fasilitas yang dibutuhkan untuk dapat mendukung serta melengkapi kebutuhan masyarakatnya. Misalnya dalam bidang pemerintahan, pemerintah membangun kantor camat sehubungan dengan terpilihnya Desa Meranti sebagai ibu kota Kecamatan yang baru. Selain bidang pemerintahan, juga dibangun sarana kesehatan. Dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan sarana kesehatan yang lebih memadai, maka pemerintah memugar serta menambah beberapa bagian bangunan Pusat Kesehatan Masyarakat Puskesmas. Pemugaran tersebut dilakukan pada Puskesmas yang sudah ada sebelumnya dengan tujuan agar pelayanan pada masyarakat lebih maksimal. Dalam bidang perdagangan, pemerintah membanguna pasar tradisional masyarakat setempat menyebut dengan Pekan Selasa atau Pekenan di lokasi yang baru. Pemindahan lokasi ini dilakukan karena lokasi yang lama dipergunakan untuk sebagai lokasi pembangunan Kantor Camat yang baru. Pemindahan pasar tersebut juga bertujuan untuk mengatur pedagang agar lebih tertib serta menghindari kesemrawutan. Untuk kelancaran arus transportasi masyarakat serta untuk memudahkan masyarakat dalam memasarkan hasil–hasil bumi, maka pemerintah memperlebar jalan utama Desa Meranti. Selain itu, jalan tersebut juga langsung diaspal agar dapat dimanfaatkan secara maksimal pula. Aspek penerangan desa juga tidak luput dari Universitas Sumatera Utara perhatian pemerintah dalam usahanya melancarkan proses pembangunan. 39 NO Penerangan ini dilakukan secara bertahap dengan memasang jaringan listrik secara permanent di Desa Meranti. Dengan uraian di atas dapatlah kita ketahui bahwa perencanaan tata ruang sangat penting untuk perkembangan dan pembangunan di Meranti. Untuk dapat memudahkan kita mengetahui seberapa besar porsentase dari tata ruang Desa Meranti yang telah dilakukan, dapat kita lihat pada tabel 16 berikut: Tabel 16: Penggunaan Tanah Dalam Tata Ruang di Desa Meranti Penggunanan Tanah Dalam Tata Ruang Luas Ha Porsentase 1. Perumahan 86 6,6 2. Perkantoran 1,3 0.1 3. Perdagangan 2 0,2 4. Pendidikan 7 0,5 5. JalurJalan 55 4,3 6. Sawah ladang 952,7 73,9 7. Lainnya 186 14,4 Jumlah 1.290 100 Sumber: BPS Kabupaten Asahan Kecamatan Meranti Dalam Angka,1990. 39 Menurut informan Bapak Sandris, pengaspalan jalan serta pemasangan jaringan instalasi listrik di Desa Meranti dilakukan hampir bersamaan pada awal tahun 1983. hal ini juga dilakukan untuk menyambut Hari Krida, dimana Desa Meranti terpilih sebagai tempat untuk menyelenggarakan pesta tahunan pada masa itu. Universitas Sumatera Utara BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan