Hipotesis Penelitian LANDASAN TEORI

33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian 3.1.1 Pendekatan dan metode penelitian Jenis penelitian pada ini adalah kuantitatif, pendekatan tersebut digunakan karena dalam penelitian ini lebih menekankan pada data yang dapat dihitung, untuk menafsirkan kuantitatif yang kokoh. Asumsi dari penelitian ini adalah bahwa fakta-fakta dari objek penelitian memiliki realitas dan variable-variabel dapat diidentifikasikan serta hubungannya dapat diukur. Arikunto, 2006. Jadi,penelitian ini menggunakan pendekatan statistic deskriptif dengan jenis penelitian korelasional. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Gay dalam Sevilla, 1993 metode deskriptif adalah kegiatan yang meliputi pengumpulan data dalam rangka menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan yang menyangkut keadaan pada waktu yang sedang berjalan dari pokok suatu penelitian. Tujuan utama dalam menggunakan metode ini menurut Travers dalam Sevilla, 1993 adalah untuk menggambarkan sifat suatu keadaan yang sementara berjalan pada saat penelitian dilakukan dan memeriksa sebab- sebab dari suatu gejala tertentu. 34 Sedangkan jenis penelitian ini adalah penelitian regresi. Penelitian regresi bertujuan untuk mencari tingkat perubahan suatu variabel terhadap variabel lainnya dapat teratasi Husain, 2002. Melalui penelitian ini kita dapat memastikan berapa besar sumbangsih masing-masing aspek dari variabel-variabel tersebut.

3.1.2 Definisi Konseptual dan operasional variabel

Menurut Kerlinger 2003, variabel adalah simbol atau lambang yang padanya melekatkan bilangan atau nilai. Variabel dibagi menjadi dua macam, yaitu variabel bebas independent variabel dan variabel terikat dependent variabel. Adapun variabel-variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel bebas adalah persepsi kualitas layanan Secara konseptual, persepsi kualitas jasa adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan 2. Variabel terikat adalah kepuasan konsumen Secara konseptual, Kepuasan konsumen juga dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana keinginan, harapan dan kebutuhan konsumen sudah terpenuhi. Definisi operasional yang dipakai untuk kedua variabel penelitian tersebut adalah sebagai berikut: 1. Kualitas layanan jasa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah skor yang didapat dari pengukuran terhadap kualitas layanan jasa jemaah ibadah haji dalam pengukuran ini memakai teori dari Parasuraman, yaitu aspek kualitas 35 layanan adalah Tangibles, Reliability, Responsiveness, Competence, Courtesy, Credibility, Security, Access, Communication, Understanding. Dari kesepuluh komponen kualitas layanan jasa tersebut hanya lima aspek yang dijadikan indikator kualitas layanan jasa ibadah haji yaitu, Tangibles, Reliability, Responsiveness, Assurance, Empathy. 2. Kepuasan layanan jemaah Haji yang dimaksud dalam penelitian ini adalah skor yang didapat dari pengukuran terhadap kepuasan konsumen, dalam pengukuran ini memakai teori dari Sureschandar, Rajendran dan Anantharaman. Aspek-aspek kepuasan konsumen adalah Layanan Inti Jasa, Elemen Manusia dalam Penyampaian Jasa, elemen system dalam penyampaian jasa, bukti fisik dan tanggung jawab sosial. 3.2 Populasi dan Sampel 3.2.1 Populasi Penelitian Kerlinger dalam Sevilla, 1993 mendefinisikan populasi sebagai “keseluruhan anggota, kejadian atau objek-objek yang telah ditetapkan dengan baik”. Sedangkan Gay dalam Sevilla dkk, 1993 mendefinisikan populasi sebagai kelompok di mana peneliti akan menggeneralisasikan hasil penelitiannya. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah Jemaah haji di “PT. Manajemen Qolbu Travel”. Karena peneliti ingin mengetahui atau memperoleh gambaran pengaruh variabel persepsi kualitas layananan jasa terhadap kepuasan pada jemaah haji, maka sampel yang diambil adalah jemaah haji yang telah berangkat haji pada tahun 2010, dengan jumlah populasi sebanyak 115 orang.