Hasil Uji Regresi Dummy Coding Berdasarkan Jenis Kelamin

58

BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

Pada bab terakhir ini peneliti mencoba menyimpulkan dari semua hasil penelitian serta mendiskusikan hasil penelitian ini yang berkaitan dan juga dengan saran untuk penelitian yang sejenis dengan apa yang penulis teliti agar lebih berkembang dan tentu saja lebih baik dari penelitian yang sudah ada.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data serta pengujian hipotesis yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini berdasarkan hasil yang diperoleh adalah : 7. Aspek tangibles secara positif mempengaruhi kepuasan konsumen tetapi tidak signifikan karena p 0.05. 8. Aspek tangibles secara negatif mempengaruhi kepuasan dan tidak signifikan karena p 0.05. 9. Aspek responssiveness secara positif mempengaruhi kepuasan konsumen tetapi tidak signifikan karena p 0.05. 10. Aspek assurance secara positif mempengaruhi kepuasan konsumen tetapi tidak signifikan karena p 0.05. 11. Aspek empathy secara negatif mempengaruhi kepuasan konsumen dan tidak signifikan karena p 0.05. 12. Aspek usia secara positif mempengaruhi kepuasan konsumen tetapi tidak 59 signifikan karena p 0.05. 13. Dari hasil regresi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa dari keenam aspek variabel persepsi kualitas layanan dengan kepuasaan tidak memberikan sumbangsih secara signifikan yaitu aspek tangibles, aspek reliabel, aspek responsiveness, aspek assurance, aspek empathy, dan usia. 14. Dari hasil uji hipotesis yang dilakukan melalui analisis regresi dummy coding, menunjukkan bahwa aspek jenis kelamin tidak terdapat pengaruh yang signifikan karena p 0.05.

5.2 Diskusi

Berdasarkan data yang diperoleh pada aspek jenis kelamin memberikan sumbangsih sebesar 3 pada variabel persepsi kualitas layanan terhadap kepuasan konsumen. Pada uji regresi melalui tabel correlation, bahwa taraf signifikansi yang di dapat dari taraf signifikansi alpha yaitu p=0.00p=0.05 maka Hminor ditolak dan dinyatakan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara persepsi kualitas layanan dengan kepuasan konsumen pada Jamaah Haji Khusus PT. Manajemen Qalbu Travel 2010. Sedangkan untuk melihat sumbangsih dari persepsi kualitas layanan dapat dilihat dari uji regresi pada tabel model summary yang hasilnya didapatkan koefisien determinasi R square menunjukkan persepsi kualitas layanan memberikan nilai sebesar 0.136. Hal ini berarti bahwa ketujuh dimensi dari persepsi kualitas layanan memberikan sumbangsih sebesar 13..6 bagi perubahan variabel persepsi kualitas layanan. Dengan demikian 86.4 dipengaruhi oleh 60 aspek lain selain ketujuh aspek dari indikator persepsi kualitas layanan yang tidak terukur dalam penelitian ini yang dapat memberikan perubahan terhadap variabel kepuasaan. Ini dikarenakan adanya keterbatasan social desirability yaitu distribusi homogen atau tidak bervariasinya nilai skor tiap item, dan kerancuan teori yang dipakai oleh peneliti. Teori yang dipakai dari salah satu variabel penelitian yaitu teori kepuasan konsumen menurut Sureschandar, Rajendran dan Anantraman, 2002 kurang kuat memungkinkan adanya kesalahan dalam penelitian. Dalam teori menurut Zeithmal, Parasuraman,dan Berry, 1990 menjelaskan 5 dimensi SERVQUAL Service Quality yaitu tangibles, realibility, responsivness, assurance dan empathy dapat digunakan untuk mengukur kepuasan konsumen karena dari beberapa data yang didapat sebelumnya memakai teori Zeithmal, Parasuraman dan Berry, 1990 seperti I-Ming Wang dan Chichn Jen Sieh, 2010. Serta keterbatasan peneliti dalam jumlah sampel yang minim dan hanya fokus pada satu tempat penelitian. Nilai sumbangsih yang sangat minim ini mendukung penelitian yang dilakukan sebelumnya yang mengatakan bahwa tidak memiliki hubungan yang signifikan antara persepsi terhadap kualitas layanan Jasa pada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dengan Kepusan Konsumen. Hubungan Antara Persepsi Terhadap Kualitas Pelayanan Jasa Pada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji KBIH Dengan Kepuasan Konsumen Jama’ah Haji, 2010.