4. Terkadang DBMS meminta kebutuhan perangkat keras dengan spesifikasi tertentu sehingga diperlukan biaya tambahan. Kinerjanya terkadang kalah
dengan sistem yang berbasis berkas. Hal ini bisa dipahami karena DBMS ditulis supaya dapat menangani hal-hal yang bersifat umum.
2.9.5 Optimalisasi Basis Data
Optimalisasi basis data bertujuan untuk meminimaliasi terjadinya redudansi sehingga dapat optimalisasi ruang penyimpanan, menghindari
terjadinya penurunan performansi, pesan kesalahan, atau bahkan hasil laporan yang tidak sesuai. Metode yang dapat digunakan untuk optimalisasi basis data
adalah Relational Database Management System RDBMS.
2.9.5.1 Relational Database Management System RDBMS
Menurut Jogiyanto 2008 RDBMS adalah database yang didasarkan pada hubungan antara data-data yang dikandungnya. Database disimpan dalam tabel
dan tabel mengandung data yang berhubungan atau entity, contohnya yaitu orang, produk, pesanan, dan lain sebagainya. Tujuannya adalah menjaga tabel tetap
kecil dan dapat dikelola serta entity-entity yang terpisah disimpan di dalam tabel- tabel yang tersendiri. Jadi RDBMS secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu
sistem dimana data dilihat oleh penggunanya hanya sebagai tabel dan operator yang digunakan oleh pengguna, contohnya Pick up diambil dari tabel FE yang
mempunyai entitas berupa id_fe, nama_fe, email_fe, dan no_hp, penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada 2.11
Selain itu. menurut Dennis et al., 2005: 343 apabila terjadi problem domain object
dalam class diagram ke format RDBMS ada delapan tahapan, yaitu:
1. Petakan semua class konkret dalam problem domain ke tabel RDBMS. Jika, problem domain class abstrak memiliki beberapa subclass
langsung, petakan juga ke dalam tabel RDBMS. 2. Petakan atribut bernilai tunggal ke dalam kolom tabel.
3. Petakan metode untuk disimpan di dalam prosedur atau modul program. 4. Petakan agregasi yang bernilai tunggal dan hubungan asosiasi dengan
kolom yang dapat menyimpan primary key dari tabel terkait, yaitu, menambahkan foreign key ke dalam tabel. Lakukan hal tersebut untuk
kedua sisi yang berhubungan. 5. Petakan atribut multi-valued dan buat hubungan one-to-many dari tabel
yang asli ke tabel yang baru. 6. Petakan multi-valued agregasi dan hubungan asosiasi ke tabel asosiatif
baru yang menghubungkan dua tabel asli bersama-sama. Masukkan primary key
dari kedua tabel tersebut ke dalam tabel asosiatif yang baru, yaitu menambahkan foreign key ke tabel.
7. Untuk hubungan agregasi dan asosiasi dengan tipe campuran, copy primary key
dari sisi single-valued 1..1 atau 0..1 ke kolom baru pada tabel yang memiliki hubungan multi-valued 1.. atau 0.. yang dapat
menyimpan primary key dari tabel terkait. Yaitu menambahkan foreign key
ke tabel multi-valued.
8. Untuk hubungan generalisasi, pastikan bahwa primary key dari subclass sama dengan primary key dari superclass. Multiplicity dari hubungan
asosiasi yang baru dari subclass ke superclass harus 1..1. Jika superclass
konkret, yaitu mereka dapat menginisiasi sendiri, maka multiplicity
dari superclass ke subclass adalah 0.., jika tidak konkret hubungannya adalah 1..1. Selanjutnya, Exclusive-or XOR harus
ditambahkan kedalam asosiasi. Lakukan langkah ini untuk setiap superclass
. Atau, sesuaikan inheritance dengan menyalin atribut superclass
ke semua subclass dan hapus superclass dari desain.
Gambar 2.11 Contoh Relational Database Management System Pick up
2.10 Interaksi Manusia dan Komputer
Subbab ini menjelaskan lebih rinci tentang Interaksi Manusia dan Komputer IMK, delapan aturan emas perancangan antarmuka, dan unsur-unsur
penting yang ada di dalam interaksi manusia dan komputer. Interaksi manusia dan komputer adalah disiplin ilmu yang berhubungan dengan perancangan, evaluasi,