3.3 Kerangka Berpikir Penelitian
Kerangka berpikir adalah serangkaian konsep dan kejelasan hubungan antar konsep yang dirumuskan oleh peneliti berdasar tinjauan pustaka teori dan
hasil-hasil penelitian terdahulu dan digunakan sebagai dasar untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian yang diangkat. Jadi kerangka pikiran merupakan
model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasikan sebagai masalah penting. Penyusunan penelitian
tentang sistem informasi inventori ini disusun melalui beberapa tahapan dalam sebuah kerangka berpikir penelitian.
Kerangka berpikir ini dibuat sebagai acuan dalam penyusunan dan pengembangan sistem yang dilakukan. Adapun kerangka berpikir yang dilakukan
dapat dilihat pada Gambar 3.1.
Metodologi Pengumpulan Data Observasi
Jogiyanto, 2008 Wawancara
Jogiyanto, 2008 Studi Pustaka
Nazir, 2005 mulai
Metodologi Pengembangan Sistem Berorientasi Objek
object oriented modeling dengan Metode Rapid
Application Development RAD Kendall dan
Kendall, 2011
Perencanaan Syarat
Workshop Design
Implementasi Identifikasi Masalah
Gambaran Umum PT. Indosat Tbk. Analisis Sistem Berjalan
Analisis Sistem yang Diusulkan Perancangan Proses
Perancangan Basis Data
Perancangan Antarmuka Use Case Diagram
Activity Diagram
Optimalisasi Basis Data Sequence Diagram
Potensial Objek
Pemrograman Pengujian Sistem
Metodologi Pengujian Black-Box
Pressman, 2011 selesai
Studi Pustaka Nazir, 2005
Matriks CRUD Skema Database
Spesifikasi Database PHP
MySQL Class Diagram
Gambar 3.1 Kerangka Berpikir Penelitian
112
BAB IV SISTEM INFORMASI INVENTORI
4.1 Perencanaan Syarat
Requirements planning 4.1.1 Gambaran Umum PT. Indosat Tbk.
Indosat didirikan pada tahun 1967 sebagai perusahaan penanaman modal asing pertama di Indonesia yang menyediakan layanan telekomunikasi
internasional melalui satelit internasional. Indosat berkembang menjadi perusahaan telekomunikasi internasional pertama yang dibeli dan dimiliki 100
oleh Pemerintah Indonesia. Pada tahun 1994, Indosat menjadi perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan New York Stock Exchange.
Pemerintah Indonesia dan publik masing-masing memiliki 65 saham dan 35 saham. Kemudian Indosat mengambil alih saham mayoritas Satelindo, operator
selular dan SLI di Indonesia. Mendirikan PT Indosat Multimedia Mobile IM3 sebagai pelopor jaringan GPRS dan layanan multimedia di Indonesia.
Pemerintah Indonesia menjual 8,10 saham di Indosat kepada publik dan selanjutnya menjual 41,94 kepada Singapore Technologies Telemedia Pte. Ltd.
STT. Selanjutnya pemerintah Indonesia memiliki 15,00saham, STT memiliki 41,94 saham dan publik memiliki 43,06 saham Indosat. Kemudian pada tahun
2003 bergabung dengan ketiga anak perusahaan yaitu Satelindo, IM3 dan Bimagraha, untuk menjadi operator selular terkemuka di Indonesia. Pada tahun
2006 Indosat meraih lisensi jaringan 3G dan memperkenalkan layanan 3,5G di Jakarta dan Surabaya.