7. Returns Pengelolaan produk kembalian merupakan proses yang penting dan dapat
dijadikan sebagai salah satu keunggulan daya saing perusahaan. Kinerja pengelolaan produk kembalian bisa diukur denga
n parameter ”Return to Available
”, yaitu waktu yang diperlukan untuk mengganti produk kembalian menjadi produk yang dapat digunakan kembali.
2.8 Konsep Dasar Inventori
2.8.1 Pengertian Inventori
Menurut Bahagia 2006 inventori adalah suatu sumber daya menganggur idle resource yang keberadaannya menunggu proses lebih lanjut. Yang
dimaksud dengan proses lebih lanjut disini dapat berupa kegiatan produksi seperti dijumpai pada sistem manufaktur, kegiatan pemasaran seperti yang dijumpai pada
sistem distribusi, ataupun kegiatan konsumsi seperti yang dijumpai pada sistem rumah tangga, perkantoran, dan sebagainya.
Menurut Ristono 2009 inventori adalah bahan-bahan, atau bagian yang disediakan, dan bahan-bahan dalam proses yang terdapat dalam perusahaan untuk
proses produksi, serta barang-barang jadi atau produk yang disediakan untuk memebuhi permintaan dari konsumen atau pelanggan setiap waktu. Persediaan
atau inventori dapat memiliki berbagai fungsi penting yang menambah fleksibilitas dari operasi suatu organisasi. Dengan adanya inventori dapat
mempermudah dan melancarkan jalannya suatu proses bisnis. Inventori adalah persediaan barang yang digunakan dalam suatu organisasi. Sebuah sistem
inventori adalah kumpulan dari kebijakan-kebijakan dan control dari tiap-tiap tingkatan persediaan barang dan menentukan tingkatan mana yang harus
dipelihara dan berapa besar jumlah barang yang harus disimpan. Pengertian lain dari inventori adalah sejumlah barang atau bahan-bahan dalam kendali
perusahaan yang disimpan untuk beberapa waktu tertentu, menunggu sampai saat digunakan, dijual, atau di berikan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa inventori adalah bahan-bahan, bagian yang disediakan, dan bahan-bahan dalam proses yang terdapat dalam sebuah
perusahaan untuk proses produksi, atau barang-barang jadi yang disediakan untuk memenuhi permintaan dari konsumen atau pelanggan setiap waktu yang disimpan
dan dirawat menurut aturan tertentu dalam tempat persediaan agar selalu dalam keadaan siap pakai dan dicatat.
2.8.2 Bentuk dan Jenis Inventori
Dalam inventori dalam suatu sistem manufaktur, dapat ditemui sedikitnya 3 tiga bentuk sesuai keberadaannya Bahagia, 2006, yaitu:
1. Bahan Baku raw material Merupakan masukan awal proses transformasi produksi yang selanjutnya
akan diolah menjadi produk jadi. Ketersediaan bahan baku akan sangat menentukan kelancaran proses produksi sehingga perlu dikelola secara
seksama. Inventori jenis ini didatangkan dari luar sistem dan keberadaannya secara fisik biasanya disimpan digudang penerimaan receiving storage.
2. Barang setengah jadi work in process
Merupakan bentuk peralihan dari bahan baku menjadi produk jadi. Dalam sistem manufaktur yang bersifat pesanan job order, adanya inventori barang
setengah jadi biasanya tidak dapat dihindari sebab proses transformasi produksinya memerlukan waktu cukup lama. Sementara dalam sistem
manufaktur yang bersifat produksi massa, adanya inventori barang setengah jadi dapat terjadi karena karakteristik prosesnya yang memang demikian
msial industri semen dan industri pupuk atau terjadi karena lintasan produksinya yang tidak seimbang.
3. Barang Jadi finished good Merupakan hasil akhir proses transformasi produksi yang siap dipasarkan
kepada pemakai. Sebelum diangkat kepada pemakai yang membutuhkan, barang jadi ini disimpan di gudang barang jadi.
Berdasarkan jenis inventori yang ada, inventori yang ada pada PT. Indosat Tbk. adalah barang jadi. PT. Indosat Tbk. bergerak dalam penyediaan layanan
komunikasi. Perangkat-perangkat yang dibutuhkan untuk pemasangan jaringan komunikasi di pelanggan, terlebih dahulu dibeli ke vendor dan disimpan di
gudang barang jadi milik PT. Indosat Tbk. Diluar sistem manufaktur, inventori dalam bentuk barang jadi finished
good akan bergerak dari gudang pabrik menuju pemakai melalui serangkaian
saluran dan fasilitas distribusi. Gambar 2.7 merupakan salah satu contoh sistem inventori diluar sistem manufaktur yang merepresentasikan aliran barang jadi
dimulai dari gudang barang jadi factory warehouse, gudang distribusi distribution warehouse, dan pengecer rerailer sampai dengan pemakai user.
Adanya berbagai pihak yang mengelola dan terkait dengan aliran barang dari pabrik kepada konsumen akan membentuk suatu sistem yang dikenal dengan
sistem rantai pasokan supply chain management.
Gambar 2.7 Inventori Di Luar Sistem Manufaktur
Sumber: Bahagia, 2006 2.8.3 Fungsi Inventori
Inventori diperlukan karena adanya berbagai hal, menurut Buchan dan Koenigsberg dalam Bahagia, 2006 mengidentifikasikan 3 tiga jenis motif,
yaitu motif transaksi transaction motive, motif berjaga-jaga precautionary motive
, dan motif berspekulasi speculative motive, penjelasan dari tersebut sebagai berikut:
1. Motif Transaksi
Motif transaksi merupakan motif utama mengapa keberadaan inventori diperlukan, yaitu motif untuk menjamin pemenuhan permintaan barang. Oleh
sebab itu ada atau tidaknya barang merupakan indikator utama dari dipenuhi atau tidaknya motif ini. Besar minimum inventori yang diperlukan untuk
menjamin kelancaran proses kelancaran proses pemenuhan permintaan pemakai disebut sebagai inventoristok operasi. Besarnya stok operasi ini
pada prinsipnya tergantung pada besarnya waktu ancang-ancang dan banyaknya kebutuhan barang per satuan waktu. Dengan perkataan lain, besar
stok operasi ini adalah minimal sebesar kebutuhan barang selama waktu ancang-ancang nya.
2. Motif Berjaga-jaga Motif untuk berjaga-jaga timbul bila terjadi adanya ketidakpastian baik
ketidakpastian dari sisi pemakai barang user. Besarnya inventori yang ditujukan untuk meredam ketidakpastian ini disebut sebagai inventori
pengaman. Ada dua jenis inventori pengaman, yaitu cadangan pengaman safety stock, bila ketidakpastian tersebut datangnya dari pemakai, dan
cadangan penyangga buffer stock, bila ketidakpastian tersebut berasal dari pemasok. Dengan demikian, semakin besar ketidakpastian maka akan
semakin besar pula inventori pengaman. 3. Motif Berspekulasi
Berlainan dengan kedua motif diatas, pada motif ini keberadaan inventori timbul karena adanya keinginan untuk melakukan spekulasi dengan tujuan
mendapatkan keuntungan yang berlipat ganda dari kenaikan harga barang di
masa mendatang. Faktor spekulasi ini biasanya terjadi pada barang-barang yang langka dipasaran atau barang-barang yang dipasarkan dengan sistem
monopolitik.
2.8.4 Sistem Informasi Inventori