241
2. Konsep dasar pengembangan model monitoring dan evaluasi
Pengembangan model monitoring dan evaluasi pemberlakuan standar mutu didasarkan pada hierarki elemen-elemen dan parameter evaluasi keberhasilan
pemberlakuan standar mutu. Struktur hierarki elemen tersebut disusun atas dasar taksonomi sistem pemberlakuan standar mutu. Taksonomi sistem ini menjelaskan
keterkaitan antara subsistem satu terhadap subsistem lainnya dari sistem pemberlakuan standar mutu. Dalam hal ini, sistem pemberlakuan standar mutu perkerasan jalan
direpresentasikan kedalam 5 lima subsistem input, process, output, outcome dan impact dari suatu logic model. Masing-masing subsistem tersebut selanjutnya memiliki
berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut didefinisikan sebagai aspek-aspek yang mempengaruhi pemberlakuan standar mutu. Faktor-faktor ini bersifat umum generic
yang perlu direpresentasikan oleh variabel-variabel terukur. Variabel-variabel tersebut tidak seluruhnya bersifat continue dan direct measureable tetapi dapat juga merupakan
variabel kategori categorical variable. Oleh karena itu, pengukuran pengaruh variabel-variabel tersebut dilakukan berdasar penilaian indikator-indikator.
Selanjutnya, penetapan parameter atau tolok ukur atau besaran setiap indikator dirumuskan berdasarkan pengalaman empiris dari para pemangku kepentingan
pembangunan jalan dan pendapat ahli expert opinion. Selanjutnya monitoring pemberlakuan standar mutu dilakukan dengan mencatat nilai nominal kuantitatif
perubahan parameter tiap indikator dalam tiap variabel yang diamati. Nilai nominal ini dikalikan dengan bobot kepentingan dari masing-masing variabel dan hasil
perkalian tersebut merupakan rating kualitatif dari variabel yang bersangkutan terhadap faktor pemberlakuan.
Evaluasi pemberlakuan standar mutu dilakukan setelah eksekusi model dalam bentuk perangkat lunak dijalankan dan menghasilkan data, antara lain: i rating
variabel terhadap faktor pemberlakuan; ii rating faktor terhadap subsistem pemberlakuan; iii rating subsistem terhadap sistem pemberlakuan; iv dapat juga
rating variabel dan faktor masing-masing terhadap sistem pemberlakuan standar mutu. Proses monitoring dan evaluasi tersebut diakhiri dengan rekomendasi dalam bentuk
solusi-solusi socio engineering terhadap tiap variabel, faktor dan subsistem sehingga menjadi umpan balik dalam peningkatan dan penyempurnaan implementasi standar
mutu perkerasan jalan. Konsep dasar pengembangan model monitoring dan evaluasi pemberlakuan standar mutu perkerasan jalan dapat ditunjukkan dalam Gambar 2.28.
242 Gambar 2.28. Kerangka dasar pengembangan model monitoring dan evaluasi pemberlakuan standar mutu perkerasan jalan
• Hasil model terhadap basis data • Antar rating subsistem ruas jalan tertentu
• Rating subsistem antar ruas jalan
Monitoring
Subsistem i
pemberlakuan input
Faktor i
Variabel pengaruh i
Subsistem p
pemberlakuan process
Faktor p Subsistem
o pemberlakuan
output
Faktor o Subsistem
c pemberlakuan
outcome
Faktor c Subsistem
m pemberlakuan
impact
Faktor m
indikator i parameter i
Variabel pengaruh p
indikator p parameter p
Variabel pengaruh o
Variabel pengaruh c
Variabel pengaruh m
indikator o indikator c
indikator m parameter o
parameter c parameter m
Standar mutu yang
dimonitor
Data kuantitatif kinerja lapangan
Logic model
Rumusan logika
program aksi
Data teknis ruas jalan
Rating variabel terhadap sistem
pemberlakuan standar mutu Rating
Faktor terhadap sistem pemberlakuan standar mutu
Rating Subsistem terhadap sistem
pemberlakuan standar mutu
Evaluasi kinerja Komparasi
Solusi rekomendasi
Bobot Faktor
pembobotan monitoring
evaluasi
Umpan balik
Bobot Variabel
Bobot Subsistem
3. Hierarki elemen-elemen pemberlakuan standar mutu perkerasan jalan