TekananMotif Kesempatan Rasionalisasi Teori Fraud Triangle

Tekananmotif Kesempatan Rasionalisasi Gambar 2.1 Fraud Triangle Sumber: Tuanakotta, 2010:207

2.1.3.1 TekananMotif

Tekananmotif yaitu insentif yang mendorong orang melakukan kecurangan karena tuntutan gaya hidup, ketidakberdayaan dalam soal keuangan, perilaku gambling, mencoba-coba untuk mengalahkan sistem dan ketidakpuasan kerja. Montgomery et al., 2002dalamRukmawati, 2011 mengatakan tekananmotif ini sesungguhnya mempunyai dua bentuk yaitu nyata direct dan bentuk persepsi indirect. Bentuk nyata merupakan tekanan yang nyata disebabkan oleh kondisi kondisi kehidupan yang nyata yang dihadapi oleh pelaku yang mendorong untuk melakukan kecurangan. Kondisi tersebut dapat berupa kebiasaan sering berjudi, kecanduan obat terlarang, atau menghadapi persoalan keuangan. Tekanan dalam bentuk persepsi merupakan opini yang dibangun oleh pelaku yang mendorong untuk melakukan kecurangan seperti misalnya executive need .Dalam SAS No. 99, terdapat empat jenis kondisi yang umum Universitas Sumatera Utara terjadi pada tekanan yang dapat mengakibatkan kecurangan. Kondisi tersebut adalahstabilitas keuangan, tekanan eksternal, kebutuhan keuangan individu.

2.1.3.2 Kesempatan

Menurut Montgomery et al., 2002dalam Rukmawati 2011, kesempatan yaitu peluang yang menyebabkan pelaku secara leluasa dapat menjalankan aksinya yang disebabkan oleh pengendalian internal yang lemah, ketidakdisplinan, kelemahan dalam mengakses informasi, tidak ada mekanisme audit, dan sikap apatis. Hal yang paling menonjol di sini adalah dalam hal pengendalian internal. Pengendalian internal yang tidak baik akan memberi peluang orang untuk melakukan kecurangan.Dari tiga faktor risiko kecurangan, peluang merupakan hal dasar yang dapat terjadi kapan saja sehingga memerlukan pengawasan dari struktur organisasi mulai dari atas. SAS No. 99 menyebutkan bahwa peluang pada fraudulent financial reporting dapat terjadi pada tiga kategori. Kondisi tersebut adalahkondisi industri,efektivitas pengawasan danstruktur organisasi.

2.1.3.3 Rasionalisasi

Rasionalisasi menjadi elemen penting dalam terjadinya fraud , dimana pelaku mencari pembenaran atas perbuatannya. Sikap atau karakter adalah apa yang menyebabkan satu atau lebih individu untuk secara rasional melakukan kecurangan. Integritas Universitas Sumatera Utara manajemen merupakan penentu utama dari kualitas laporan keuangan. Bagi mereka yang umumnya tidak jujur, mungkin lebih mudah untukmerasionalisasi penipuan. Bagi mereka dengan standar moral yang lebih tinggi, itu mungkin tidak begitu mudah. Pelaku fraud selalu mencari pembenaran secara rasional untuk membenarkan perbuatannya Molida, 2011. Berikut ini disajikan ringkasan kategori, definisi dan contoh fraud risk faktor berdasarkan fraud triangle theory oleh Cressey yang diadopsi dalam SAS No.99 dan berkaitan dengan fraudulent financial reporting. Tabel 2.2 Kategori,Definisi danContohFraudRiskFactor dalam SASNo.99 yangBerkaitandenganFraudulent Financial Reporting Fraud Risk Factor Kategori menurut Definisi dan Contoh Faktor Risiko SAS No.99 Financial Stability Keadaan yang menggambarkan kondisi keuangan perusahaan Dalam kondisi stabil. Contoh faktor risiko: perusahaan mungkin memanipulasi laba ketika stabilitas keuangan atau profitabilitasnya terancam oleh kondisi ekonomi. External Pressure Tekanan yang berlebihan bagi manajemen untuk memenuhi persyaratan atau harapan dari pihak ketiga. Contoh faktor risiko: ketika perusahaan menghadapi adanya tren tingkat ekspektasi para analis investasi, tekanan Untuk Memberikan kinerja terbaik bagi investor dan kreditor yang signifikan bagi perusahaan atau pihak eksternal lainnya. Universitas Sumatera Utara Personal Financial Suatu Keadaan dimana keuangan Need perusahaan turut dipengaruhi oleh Pressure kondisi keuangan para eksekutif perusahaan. Contoh Faktor risiko: kepentingan keuangan oleh manajemen Yang signifikan Dalam entitas, manajemen memiliki bagian kompensasi yang signifikan yang bergantung pada pencapaian target yang agresif untuk harga saham, hasil operasi, posisi keuangan, atau arus kas manajemen menjaminkan harta pribadi untuk utang entitas. Financial Targets Tekanan berlebihan pada manajemen untuk mencapai target keuangan yang dipatok oleh direksi atau manajemen. Contoh faktor risiko: perusahaan mungkin memanipulasi laba untuk memenuhi prakiraan atau tolok ukur para analis seperti laba tahun sebelumnya. Nature Of Industry Berkaitan dengan munculnya Risiko bagi perusahaan yang Berkecimpung dalam industri yang melibatkan estimasi dan pertimbangan yang signifikan jauh Lebih besar. Contoh faktor risiko: penilaian persediaan mengandung risiko salah saji yang lebih besar bagi perusahaan yang persediaannya tersebar di banyak lokasi. Risiko salah saji persediaan ini semakin meningkat jika persediaan itu menjadi usang. Ineffective Keadaan dimana perusahaan Tidak Monitoring memiliki unit pengawas yang efektif Opportunity memantau kinerja perusahaan. Contoh Faktor ririko: adanya dominasi manajemen oleh satu orang atau kelompok kecil, tanpa kontrol kompensasi, Tidak efektifnya pengawasan dewan direksi dan komite audit atas proses pelaporan keuangan Dan Pengendalian internal dan sejenisnya. Universitas Sumatera Utara Organizational Struktur organisasi yang kompleks dan Structure Tidak satabil. Contoh Faktor risiko: struktur Organisasi Yang terlalu kompleks, perputaran personil perusahaan seperti senior manajer atau direksi yang tinggi. Rationalization Rationalization Sikaprasionalisasi anggota dewan, manajemen, atau karyawan yang memungkinkan mereka Untuk terlibat dalam danatau membenarkan kecurangan pelaporan keuangan. Contoh faktor risiko: jika CEO atau manajer puncak lainnya sangat tidak peduli pada proses pelaporan keuangan, seperti terus mengeluarkan prakiraan Yang terlalu optimistik, pelaporan keuangan yang curang lebih mungkin terjadi. Sumber: Skousen et al., 2009

2.1.4 Fraudulent Financial Reporting

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Income Smoothing Dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris pada Perusahaan Perkebunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Bursa Malaysia)

9 120 129

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

2 56 109

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2010

0 78 102

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Likuiditas pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

11 87 89

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2010

1 26 106

Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kecurangan Laporan Keuangan dengan Perspektif Fraud Diamond (Studi Empiris pada Perusahaan LQ-45 yang Terdaftar di BEI Tahun 2009-2013)

4 69 85

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (Studi Empiris pada Perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia)

0 0 23

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Income Smoothing Dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris pada Perusahaan Perkebunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Bursa Malaysia)

0 0 19

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Income Smoothing Dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris pada Perusahaan Perkebunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Bursa Malaysia)

0 0 13

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2010

0 0 13