TACit = Total akrual perusahaan i pada periode ke t
Niit = Laba bersih perusahaan i pada periode ke t
CFOit = Aliran kas dari aktivitas operasi perusahaan i pada periode ke t
Ait-1 = Total aktiva perusahaan i pada periode ke t-1
Δrevt = Perubahan pendapatan perusahaan i pada periode ke t
PPEt = Aktiva tetap perusahaan pada periode ke t
Δrect = Perubahan piutang perusahaan i pada periode ke t
E = error
3.4.2 Variabel Independen
Variabel independen atau variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi variabel dependen atau penyebab variasi bagi variabel
dependen Erlina, 2011:37. Variabel independen dari penelitian ini merupakan variabel yang dikembangkan dari ketiga komponen fraud
triangle. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
stabilitas keuangan yang diproksikan dengan rasio perubahan total aset ACHANGE,tekanan eksternalyang diproksikan dengan rasio leverage
LEV,kepemilikan manajerialyang diproksikan dengan rasio kepemilikan saham olehorang dalam OSHIP, target keuangan yang diproksikan
dengan Return On AssetROA, kondisi industry yang diproksikan dengan rasio total piutang RECEIVABLE,efektivitas pengawasan yang
diproksikan dengan rasio komisaris independen BDOUT, dan rasionalisasi yang diproksikan dengan rasio total akrual TATA.
3.4.2.1 Stabilitas Keuangan
Stabilitas keuanganmerupakan keadaan yang menggambarkankondisikeuangan perusahaan dalam kondisi stabil.
Universitas Sumatera Utara
Ketika stabilitas keuangan dalam kondisi terancam, maka manajemen akan melakukan berbagai cara untuk membuat
stabilitas keuangan terlihat baik. Penilaian mengenai kestabilan kondisi keuangan perusahaan dapat dilihat dari bagaimana keadaan
asetnya. FASB 1980 dalam Ghozali dan Chariri 2007 mendefinisikan aset sebagai manfaat ekonomi yang mungkin
terjadi dimasa mendatang yang diperoleh atau dikendalikan oleh suatu entitas tertentu sebagai akibat transaksi atau peristiwa masa
lalu. Total aset menggambarkan kekayaan yang dimiliki oleh
perusahaan. Total aset meliputi aset lancar dan aset tidak lancar.
Stabilitas keuangan diproksikan dengan ACHANGE yang merupakan rasioperubahan aset yang dihitung dengan rumus:
ACHANGE = Total Aset
t
– Total Aset
t-1
Total Aset
t
3.4.2.2 Tekanan Eksternal
Tekanan eksternal merupakan tekanan yang berlebihan bagimanajemenuntuk memenuhi persyaratan atau harapan dari
pihak ketiga. Untuk mengatasi tekanan tersebut perusahaan membutuhkan tambahan utang atau sumber pembiayaan eksternal
agar tetap kompetitif, termasuk pembiayaan riset dan pengeluaran pembangunan atau modal Skousen et al., 2009.Kebutuhan
pembiayaan eksternal terkait kas yang dihasilkan pembiayaan melalui hutang Skousen, 2009. Oleh karena itu tekanan eksternal
Universitas Sumatera Utara
pada penelitian ini diproksikan dengan rasio leverage LEV. Rasio leverage dihitung dengan:
LEV = Kewajiban Total Aset 3.4.2.3 Target Keuangan
Dalam menjalankan aktivitasnya, perusahaan seringkali mematok besaran tingkat laba yang harus diperoleh atas usaha
yang dilakukan oleh perusahaan, kondisi tersebut disebut dengan target keuangan. Salah satu pengukuran untuk menilai tingkat laba
yang diperoleh perusahaan atas usaha yang dilakukan adalah ROA. Perbandingan laba tehadap jumlah aktiva ROA adalah
ukuran kinerja operasional yang banyak digunakan untuk menunjukkan seberapa efisien aktiva telah bekerja Skousen et al.,
2009. ROA sering digunakan dalam menilai kinerja manajer dan
dalam menentukan bonus, kenaikan upah, dan lain-lain. Oleh karena itu, ROA dijadikan sebagai proksi untuk variabel stabilitas
keuangandalam penelitian ini.ROA dapat dihitung dengan rumus
sebagai berikut:
3.4.2.4 Kondisi Industri
Kondisi industri merupakan keadaan ideal suatu perusahaan dalamindustri. Kondisi piutang usaha merupakan suatu bentuk dari
kondisi industri yang dapat direspon dengan reaksi yang berbeda
Net Income before Tax ROA =
Total Asset
Universitas Sumatera Utara
dari masing-masing manajer perusahaan. Perusahaan yang baik akan berusaha untuk memperkecil jumlah piutang dan
memperbanyak penerimaan kas perusahaan.
Akun piutang dan persediaan memerlukan penilaian subjektif dalam memperkirakan tidak tertagihnya piutang dan
obsolete inventory . Mereka menyarankan bahwa karena adanya
penilaian subjektif dalam menentukan nilai dari akun tersebut, manajemen dapat menggunakan akun tersebut sebagai alat untuk
manipulasi laporan keuangan. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan Rasio Total Piutang sabagai proksi dari kondisi
industri. Rasio total piutang dihitung dengan rumus yang digunakan Skousen 2009 yaitu:
RECEIVABLE
=
���������� � ����� �
−
������������−� ������−�
3.4.2.5 Efektivitas Pengawasan
Dalam suatu perusahaan, efektifnya memiliki lebih dari 1 fungsi pengawasan dalam menjalankan aktivitas perusahaan sehari-
hari.Hal ini bertujuan agar ada bagian yang mengawasi keefektifan perusahaan.Rahmanti 2013 menyebutkan bahwa tingginya
tingkat kecurangan yang terjadi di Indonesia salah satunya diakibatkan karena rendahnya pengawasan sehingga menciptakan
suatu celah bagi seseorang untuk melakukan fraud.Sebagian kecurangan pelaporan keuangan diakibatkan adanya dominasi
manajemen dalam perusahaan tanpa adanya pengendalian dari
Universitas Sumatera Utara
dewan komisaris atau komite audit.Penelitian ini memproksikan efektivitas pengawasan dengan proporsi komisaris independen di
dalam perusahaan. Komisaris independen adalah anggota dewan komisaris
yang memenuhi persyaratan tidak memiliki hubungan terafiliasi baik dengan pemegang saham pengendali, direktur atau komisaris
lainnya, tidak bekerja rangkap dengan perusahaan terafiliasi dan memahami peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal
Effendi, 2008. Adanya dewan komisaris independen diharapkandapat meningkatkan pengawasan kinerja perusahaan
sehingga mengurangi tindakan fraud.Rasio dewan komisaris independen BDOUT dapat diukurdengan:
BDOUT = Jumlah dewan komisaris independen
Jumlah total dewan komisaris
3.4.2.6 Rasionalisasi