Uji Autokorelasi Uji Heteroskedastisitas

Dari tabel 4.3 di atas dapat dilihat bahwa nilai VIF dari variabel bebas dalam penelitian ini bernilai 10 dan nilai Tolerance 0,1 maka dapat diasumsikan bahwa model terbebas dari asumsi multikolinearitas sehingga dapat dilakukan uji regresi linier.

4.1.2.3 Uji Autokorelasi

Pengujian autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada suatu periode dengan kesalahan pengganggu periode sebelumnya dalam model regresi. Autokorelasi menunjukkan adanya korelasi antara kesalahan pengganggu pada data yang tersusun, baik berupa data cross sectional danatau time series. Jika terjadi autokorelasi dalam model regresi berarti koefisien korelasi yang diperoleh menjadi tidak akurat, sehingga model regresi yang baik adalah model regresi yang bebas dari autokorelasi. Cara yang dapat dilakukan untuk ada tidaknya autokorelasi adalah dengan melakukan pengujian Durbin-Watson DW. Dalam model regresi tidak terjadi autokorelasi apabila nilai du dw 4 – du. Tabel 4.4 menyajikan hasil uji Durbin Watson dengan menggunakan program SPSS versi 21. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .536 a .288 .265 .292341 2.002 a. Predictors: Constant, Rasionalisasi, EfektivitasPengawasan, KondisiIndustri, StabilitasKeuangan, TargetKeuangan, TekananEksternal b. Dependent Variable: FraudulentFinancialReporting Sumber: Output SPSS, 2016 Nilai DW sebesar 2.002 nilai ini akan dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan signifikansi 5 dengan jumlah sampel 198 dan jumlah variabel independen 6, maka di tabel Durbin Watson akan didapat nilai du sebesar 1,830 dan nilai dl yaitu 1,705. Hal ini menunjukkan tidak ada autokorelasi positif atau negatif dalam penelitian, karena nilai DW lebih besar dari du 1,693 dan kurang dari 4-dl 4-1,7053=2,2947, maka dapat disimpulkan bahwa data dapat diterima.

4.1.2.2 Uji Heteroskedastisitas

Salah satu cara untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas dalam suatu model regresi linier berganda adalah dengan melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat yaitu ZPRED dengan residual error yaitu SRESID. Jika ada pola tertentu dan titik menyebar di atas dan di bawah Universitas Sumatera Utara angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Grafik scatterplot ditunjukkan pada grafik berikut ini: Gambar 4.2 Uji Heteroskedastisitas Sumber: Output SPSS, 2016 Gambar 4.1 menunjukkan bahwa data tersebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu. Data tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan Universitas Sumatera Utara bahwa tidak terdapat heteroskedastisitas dalam model regresi yang digunakan.

4.1.3 Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Income Smoothing Dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris pada Perusahaan Perkebunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Bursa Malaysia)

9 120 129

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

2 56 109

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2010

0 78 102

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Likuiditas pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

11 87 89

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2010

1 26 106

Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kecurangan Laporan Keuangan dengan Perspektif Fraud Diamond (Studi Empiris pada Perusahaan LQ-45 yang Terdaftar di BEI Tahun 2009-2013)

4 69 85

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (Studi Empiris pada Perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia)

0 0 23

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Income Smoothing Dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris pada Perusahaan Perkebunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Bursa Malaysia)

0 0 19

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Income Smoothing Dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris pada Perusahaan Perkebunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Bursa Malaysia)

0 0 13

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2010

0 0 13