1,551 yang berarti lebih kecil dari t
tabel
yakni sebesar 1,971. Hal ini berarti variabel efektivitas pengawasan berpengaruh secara positif
dan tidak signifikan terhadap fraudulent financial reporting perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
BEI tahun 2012-2014. 6.
Variabel rasionalisasi memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,465 yang lebih besar dari 0,05 dan nilai t
hitung
sebesar -0,732 yang berarti lebih kecil dari t
tabel
yakni sebesar 1,971. Hal ini berarti variabel rasionalisasi berpengaruh secara negatif dan tidak
signifikan terhadap fraudulent financial reporting perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI tahun
2012-2014.
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian
4.3.1 Pengaruh Stabilitas Keuangan terhadap Fraudulent Financial Reporting
Berdasarkan hasil pengujian stabilitas keuangan yang diproksikan dengan rasio perubahan total aset ACHANGE terhadap terjadinya
fraudulent financial reporting ditemukan bahwa stabilitas keuangan tidak
berpengaruh secara signifikan dilihat dari nilai signifikansi yang berada di atas 0,05 dengan nilai koefisien 0,462 menunjukkan bahwa stabilitas
keuangan memiliki pengaruh positif terhadap tingkat risiko fraudulent financial reporting
diterima.
Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Norbarani 2012 yang menunjukkan bahwa stabilitas keuangan yang
diproksikan dengan rasio perubahan total aset tidak signifikan terhadap fraudulent financial statement.
Penelitian ini menunjukkan bahwa berapapun perubahan total aset yang dimiliki perusahaan tidak
mempengaruhi fraud yang akan terjadi.
4.3.2 Pengaruh Tekanan Eksternal terhadap Fraudulent Financial Reporting
Hasil penelitian uji-t variabel tekanan eksternal yang diproksi dengan leverage menunjukkan probabilitas variabel sebesar 0,282 yang
nilainya di atas tingkat signifikasi 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tekanan eksternal tidak berpengaruh signifikan terhadap fraudulent
financial reporting dan nilai koefisien -1,073 menunjukkan bahwa
stabilitas keuangan memiliki pengaruh negatif terhadap tingkat risiko fraudulent financial reporting
. Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Lou dan Wang 2009 yang memberikan hasil bahwa leverage
mempengaruhi terjadinya fraudulent financial reporting. Namun hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Subroto 2012 yang menyatakan bahwa kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya LEV tidak berpengaruh
terhadap fraudulent financial reporting. Alasan temuan ini tidak
Universitas Sumatera Utara
mendukung hipotesis adalah karena tekanan eksternal bukan faktor kuat bagi seseorang untuk melakukan fraudulent financial reporting. Tidak
sepenuhnya manajemen mengalami tekanan eksternal ketika memenuhi kewajibannya. Mereka mempunyai kewajiban untuk memenuhi
hutangnya, namun manipulasi laba bukan satu-satunya cara untuk memenuhi kewajibannya tersebut. Mereka lebih berusaha meningkatkan
kinerjanya agar dapat menghasilkan keuntungan yang baik untuk memenuhi kewajibannya. Selain itu Laras 2011 mengungkapkan bahwa
kecenderungan perusahaan melakukan fraud dengan karakteristik leverage yang rendah lebih mungkin disebabkan karena kreditor saat ini tidak
mempertimbangkan lagi besaran leverage yang dihasilkan, melainkan ada pertimbangan lain seperti adanya tingkat kepercayaan atau jalinan
hubungan yang baik antara perusahaan dengan kreditor dikutip oleh Rahmanti 2013.
4.3.3 Pengaruh Target Keuangan terhadap Fraudulent Financial Reporting