menunjukkan seberapa efisien aktiva  telah  bekerja  Skousen  et  al., 2009.Return
OnAsset digunakanuntukmengukurmanajemen
perusahaandalam memperolehkeuntungan
labasecara keseluruhan.Semakinbesar  ROA  yang  diperoleh,semakinbesar  pulatingkat
keuntungan  yang  dicapai  olehperusahaan  tersebut  dansemakinbaik  pula posisi
perusahaantersebut darisegi
penggunaan aset.AnalisisReturnonAssetROAatausering  diterjemahkandalam  bahasa
Indonesiasebagai  rentabilitasekonomimengukur  perkembanganperusahaan menghasilkanlaba  pada masa lalu.  Analisisini  kemudian  diproyeksikan  ke
masa  mendatang  untukmelihatkemampuanperusahaan  menghasilkanlaba padamasa-masamendatang.Olehkarenaitu,semakintinggiROAyang
ditargetkan perusahaanmakasemakinrentan
perusahaanakanmelakukanmanajemenlaba yangmerupakan salah
satubentukkecurangan laporan keuangan. Manajemen tidak ingin dianggap tidak mampu dalam mengurus dan menjalankan perusahaan karena akan
mempengaruhi bonuskompensasi yang akan diterimanya. Berdasarkan
uraian tersebut,
diajukanhipotesis penelitian
sebagaiberikut:
H
3
: Target keuangan berpengaruh positif
terhadap fraudulent financial reporting.
2.4.4  Pengaruh Kondisi Industri  terhadap Kecurangan Fraudulent Financial Reporting
Kondisi piutang usaha merupakan suatu bentuk dari kondisi industri
Universitas Sumatera Utara
yang dapat direspon dengan reaksi yang berbeda dari masing-masing manajer perusahaan. Perusahaan yang baik akan berusaha untuk
memperkecil jumlah piutang dan memperbanyak penerimaan kas perusahaan.  Akun piutang dan persediaan memerlukan penilaian subjektif
dalam memperkirakan tidak tertagihnya piutang. Adanya penilaian subjektif dalam menentukan nilai dari akun tersebut, maka  manajemen dapat
menggunakan akun tersebut sebagai alat untuk manipulasi laporan keuangan.
Argumen ini didukung oleh Loebbecke et al.  1989, yang menemukan bahwa akun piutang dan persediaan terlibat dalam sejumlah
besar  fraud  dalam sampel mereka . Kondisi akun persediaan dan piutang usaha berbeda antara perusahaan yang melakukan fraud dengan perusahaan
yang tidak melakukan fraud.Proksi untuk kondisi industri yang berkaitan dengan piutang adalah rasio perubahan dalampiutang usaha. Ukuran ini
dihitung sebagai rasio piutang terhadap penjualan di tahun t dikurangi dengan rasio piutang terhadap penjualan di tahun t -  1 , di mana tadalah
tahun sebelum terjadinya fraud.
Berdasarkanuraiantersebut,penelitianinimengajukanhipotesissebagai berikut:
H
4
: Kondisi industri berpengaruh positif terhadap fraudulent
financial reporting.
Universitas Sumatera Utara
2.4.5  Pengaruh Efektivitas Pengawasan terhadap Fraudulent Financial Reporting.
Meningkatnya skandal akuntansi dan praktik kecuranganataumerupakansalahsatu
dampak dari
pengawasanyanglemahsehinggamemberi kesempatan
kepadaagenataumanajeruntukberperilakumenyimpang denganmelakukan
manajemen  laba. Praktik  kecurangan  atau  fraud
dapatdiminimalkansalahsatunya denganmekanisme
pengawasanyang baik.Dewan
komisarisindependen dipercayadapatmeningkatkanefektivitaspengawasan perusahaan.
Dewankomisaris  bertugas  untukmenjaminterlaksananya strategi perusahaan,  mengawasi  manajemen  dalam  mengelola  perusahaan  serta
mewajibkanterlaksananya akuntabilitasForum  forCorporate  Governance in
Indonesia ,2003.Secarakhusus,
komisarisindependenyangmerupakanbagian daridewankomisarissangatberperandalam  meminimumkanmanajemenlaba
yang merupakansalahsatubentukfraudulent financial reporting yang dilakukanoleh
pihakmanajemen. Pernyataan tersebut diperkuat denganpenelitianyang
dilakukan Dunn2004yangmeneliti
hubunganantarakomposisi dewan
komisaris dengankecurangan
pelaporankeuangan. Hasil
penelitian membuktikanbahwakecuranganlebihseringterjadi padaperusahaanyanglebih
sedikitmemilikianggota dewankomisaris eksternal Skousenetal.,2009.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkanuraiantersebut,penelitianinimengajukanhipotesissebaga i berikut:
H
5
: Efektivitas  pengawasan berpengaruh negatif  terhadap
fraudulent financial reporting. 2.4.6  Pengaruh Rasionalisasi terhadap
Fraudulent Financial Reporting.
Prinsip akrual berhubungan denganpengambilan keputusan manajemen dan memberikan wawasan terhadap rasionalisasi dalam
pelaporan keuangan. Menurut Skousen 2009 variabel rasio total akrual dapat digunakan untuk menggambarkan rasionalisasi terkait dengan
penggunaan prinsip akrual oleh manajemen. Total akrual dikalkulasikan sebagai perubahan asset lancar dikurang perubahan kas, dikurang
perubahan kewajiban lancar ditambah perubahan utang jangka pendek dikurang beban depresiasi dan amortisasi dikurang pajak penghasilan
yang ditangguhkan ditambah modal. Berdasarkan uraian tersebut, penelitian ini mengajukan hipotesis
sebagaiberikut:
H
6
: Rasionalisasi  berpengaruh positif terhadap fraudulent
financial reporting.
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Laporan keuangan merupakan suatu penyajian terstruktur mengenaiposisi keuangan dan kinerja suatu entitas selama suatu periode tertentu. Sesuai dengan
Konsep  Fundamental dalam Penyusunan  Laporan  Keuangan  KDPLK,  informasi dalam laporan keuangan harus memenuhi karakteristik kualitatif. Karakteristik
kualitatif dibedakan menjadi dua yaitu primer dan sekunder. Kualitas primer terdiri dari  relevance  dan  reability, sedangkan kualitas sekunder terdiri dari  comparability
dan  consistency. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan harus relevanrelevance agar kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan
dapat terpenuhi serta harus harus memiliki keandalan reliability, yaitu informasi harus bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat
diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus dan jujur dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat disajikan. Informasi yang disajikan akan lebih
bermanfaat jika dapat dibandingkan  comparability  antara satu perusahaan dengan perusahaan yang lain dalam satu industri perbandingan horizontal atau
membandingkan perusahaan yang sama untuk periode yang berbeda perbandingan vertikal selain itu informasi yang disajikan harus konsinten  consistency. Sebuah
entitas dikatakan konsisten dalam menggunakan standar akuntansi apabilamengaplikasikan metode akuntansi yang sama untuk kejadian-kejadian serupa,
dariperiode ke periode.
Universitas Sumatera Utara