Pasak prefabricated fiber reinforced composite

16 Gambar 2.2. Pasak Customized dari Bahan Semi- Interpenetrating Network Polymer Semi- Ipn dengan Merek Dagangnya Everstick ® Le Bell-Rönnlöf, 2007

2.2.1 Pasak prefabricated fiber reinforced composite

Prefabricated fiber reinforced diperkenalkan tahun 1990-an. Pasak prefabricated FRC terdiri dari persentase volume yang tinggi dari serat penguat unidirectional kontinu pada polimerisasi matriks polimer Gambar 2.3. Gambar 2.3. Pasak Fibre Reinforced Resin Buatan Pabrik yang Terbuat dari Serat Penguat Continuous Unidirectional dalam Struktur Cross Linked Polymer Matriks polimer Pasak FRC Fiber reinforce kontinu Universitas Sumatera Utara 17 Matrix yang Tinggi Le Bell-Rönnlöf, 2007 Serat yang biasa digunakan adalah carbon, glass ataupun quartz, dan matrix yang digunakan biasanya adalah epoxy polymer atau campuran epoxy dan dimethacrylate resin dengan derajat konversi yang tinggi dan struktur cross-linked yang tinggi. Kuantitas serat pada pasak prefabricated FRC bervariasi dari 40-60 vol tergantung pada pabriknya Le Bell-Rönnlöf , 2007. Pasak prefabricated FRC memiliki keuntungan diantaranya memiliki modulus elastisitas yang mendekati dentin sehingga meminimalisasi terjadinya fraktur. Selain itu, pasak jenis ini mudah untuk dilakukan build-up dan re-treatment, juga memiliki estetis yang baik terutama dari bahan serat glass. Kekurangannya pasak buatan pabrik tetap memerlukan preparasi sehingga terjadi pembuangan struktur dentin Le Bell- Rönnlöf , 2007. Jenis pasak prefabricated fiber reinforced composite terbagi berdasarkan serat yang dikandungnya antara lain adalah pasak carbon fiber, glass, dan quartz fiber Gambar 2.4. Gambar 2.4. Non Metal Post: Zirconium Posts, Glass Fiber Posts, Quartz Fiber Posts, dan Universitas Sumatera Utara 18 Carbon Fiber Post Schwartz dan Robbins, 2004 a Carbon fiber post Carbon fiber post mulai populer digunakan sejak tahun 1990-an. Carbon fiber post terdiri dari 64 fiber longitudinal dan 36 epoxy resin matrix. Keuntungan dari carbon fiber post adalah bersifat lebih fleksibel dibandingkan metal post dan memiliki modulus elastisitas yang hampir sama dengan dentin. Carbon fiber post berikatan kuat dengan resin semen dan tekanan yang didistribusikan di sepanjang akar lebih merata sehingga lebih sedikit mengakibatkan fraktur akar. Hal ini telah banyak dibuktikan baik melalui penelitian in vitro maupun in vivo. Bahan carbon fiber post berwarna agak gelap sehingga memiliki permasalahan dalam hal estetik. Pasak jenis ini mudah untuk dibongkar dan diperbaiki dengan alat ultrasonic maupun rotary instrument Le Bell-Rönnlöf, 2007. b Glass fiber post Glass fiber adalah jenis fiber post yang paling umum digunakan baik dalam dunia kedokteran gigi maupun dalam dunia industri karena memiliki beberapa keuntungan seperti tensile strength yang tinggi, kompresi dan sifat fisik yang baik, modulus elastisitas yang menyerupai dentin, dan harga yang relatif tidak mahal. Glass fiber post terdiri dari 42 fiber glass, 29 filler, dan 18 resin Freilich dkk., 2009. Sifatnya yang transparan membuat pasak ini baik digunakan untuk kasus yag memerlukan estetis seperti pada restorasi pasak pada gigi anterior. Glass fiber post Universitas Sumatera Utara 19 memiliki modulus elastisitas yang lebih rendah dibandingkan carbon fiber post Saatian, 2006. c Quartz fiber post Pasak jenis ini memiliki estetis yang baik karena bersifat translusen dan menyalurkan transmisi cahaya. Pasak jenis ini memiliki sifat yang biokompatibel, mudah diperbaiki apabila dibutuhkan perawatan endodonti ulang, radiopaque, memiliki tensile strength, flexural strength, dan compressive strength yang tinggi, dan juga memiliki modulus elastisitas yang mirip dengan dentin Glazer, 2002.

2.2.2 Penggunaan pita polyethylene fiber reinforced composite sebagai pasak

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penambahan Self Cure Activator Pada Sistem Adhesif Untuk Pemasangan Pasak Customized Pita Polyethylene Fiber Reinforced Terhadap Celah Mikro (Penelitian In Vitro)

1 51 109

Perbedaan Celah Mikro Pasak Glass Prefabricated Fiber Reinforced Dan Pasak Pita Polyethylene Fiber Reinforced Dengan Menggunakan Sistem Adhesif Total- Etch (Penelitian In Vitro).

5 86 97

Pengaruh Sistem Pasak Customised Dari Pita Polyethylene Reinforced Fiber Dengan Dan Tanpa Preparasi Ferrule Pada Terhadap Ketahanan Fraktur Dan Pola Fraktur Secara In Vitro

1 80 80

Pengaruh Self Cure Activator pada Sistem Total Etsa dengan Menggunakan Pasak Customized Pita Polyethylene Fiber terhadap Ketahanan Fraktur dan Pola Fraktur

2 66 98

Pengaruh Self Cure Activator pada Sistem Total Etsa dengan Menggunakan Pasak Customized Pita Polyethylene Fiber terhadap Ketahanan Fraktur dan Pola Fraktur

0 0 22

Pengaruh Self Cure Activator pada Sistem Total Etsa dengan Menggunakan Pasak Customized Pita Polyethylene Fiber terhadap Ketahanan Fraktur dan Pola Fraktur

0 0 4

Pengaruh Self Cure Activator pada Sistem Total Etsa dengan Menggunakan Pasak Customized Pita Polyethylene Fiber terhadap Ketahanan Fraktur dan Pola Fraktur

0 0 10

Perbedaan Fracture Resistance Sistem Pasak Customized dari Bahan Polyethylene Fiber Reinforced dengan Menggunakan Bentuk Anyaman Pita Braided dan Locked-Sticthed Threads pada Restorasi Pasca Perawatan Endodonti

0 0 37

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Perbedaan Fracture Resistance Sistem Pasak Customized dari Bahan Polyethylene Fiber Reinforced dengan Menggunakan Bentuk Anyaman Pita Braided dan Locked-Sticthed Threads pada Restorasi Pasca Perawatan Endodonti

0 0 9

CUSTOMIZED DARI BAHAN POLYETHYLENE FIBER REINFORCED DENGAN MENGGUNAKAN BENTUK

0 1 20