Efek Ferrule Landasan Teori

40 kegagalan perlekatan antara dua hubungan permukaan, atau dapat juga berupa cohesive failure yaitu kegagalan perlekatan antara materialnya adhesif, semen,atau pasak Le Bell-Rönnlöf, 2007

2.6 Efek Ferrule

Efek Ferrule didefinisikan sebagai vertical band dari struktur gigi pada aspek gingival dari suatu preparasi mahkota gigi. Efek ini digunakan pada preparasi pasak dalam bentuk kontrabevel melingkari gigi. Preparasi feruule ini menguatkan aspek koronal dari preparasi pasak, menghasilkan suatu dudukan oklusal, dan bertindak sebagai bentuk antirotasi Gambar 2.16. Gambar 2.16. Preparasi Ferrule Effect 2 mm Berbentuk Kontra Bevel Melingkari Gigi di atas Servikal Gigi untuk Menambah Resistensi Pasak Baum dan Phillips, 1995; Garoushi dan Vallitu, 2006 Universitas Sumatera Utara 41 Ferrule effect manambah retensi, tetapi yang lebih utama adalah menyediakan resistensi pada gigi. Preparasi ferrule dengan tinggi 1 mm telah menunjukkan resistensi yang lebih baik daripada gigi yang direstorasi pasak tanpa menggunakan sistem ferrule. Penelitian lain menunjukkan bahwa preparasi ferrule 1,5 sampai 2 mm memberikan keuntungan ketahanan pasak maksimum dan dapat mencegah terjadinya fraktur akar, walaupun ada beberapa pola fraktur pada koronal yang masih dapat direstorasi kembali Le Bell-Rönnlöf, 2007. Dikbas dkk. 2007 dalam penelitiannya menyebutkan bahwa berbagai macam desain ferrule pada restorasi pasak fiber gigi insisivus maksila tidak berpengaruh terhadap kemampuan fracture resistance. Universitas Sumatera Utara 42

2.7 Landasan Teori

Jenis bahan pasak Jenis pasak berdasarkan pembuatannya Metal Alloy Non metal fiber Pasak buatan sendiri customized Pasak buatan pabrik prefabricated Pasak Metal Casting Pasak Metal prefabricated Pasak customized dari pita fiber Pasak fiber prefabricated Quartz Zirconia Glass Polyethylene Pola Anyaman Pita Locked-stitched threads Woven Braided Perlekatan dengan Mekanis Adhesif Predisposisi Fraktur Fracture resistance Efek Ferrule Gold Titanium Self Etch Wettability Total Etch Restorasi Sistem pasak pasca perawatan endodonti Sisa Stuktur dentin Bahan pembuat inti Perlekatan pasak- dentin Wetting resin Flowable resin Semen luting resin Universitas Sumatera Utara 43 Restorasi sistem pasak sering diperlukan pada restorasi akhir pasca perawatan endodonti. Pembagian pasak berdasarkan cara pembuatannya terbagi atas dua yaitu : 1 Pasak Buatan pabrik dan 2 Pasak buatan sendiri. Sedangkan jenis bahan yang biasa digunakan dapat dikategorikan menjadi bahan metal dan non metal. Pasak tradisional yang selama ini digunakan adalah jenis pasak metal atau dari Alloy yang proses pembuatan melalui proses laboratorium. Sedangkan pasak metal prefabricated adalah pasak buatan pabrik. Pasak dari bahan emas dulu menjadi pilihan karena tidak mengalami korosi. Pemakaian bahan titanium juga dikenal sebagai bahan pasak buatan pabrik yang kurang mengalami korosi. Kemudian belakangan ini berkembang bahan pasak non metal yang terdiri dari Quartz, Zirconia, Glass dan Polyethylene. Dimana masing masing bahan ini juga juga sudah ada sediaan buatan pabrik. Sementara bahan Polyethylene dikembangkan dalam bentuk pita dengan pola anyaman fiber reinforced yang bervariasi. Saat ini yang tersedia di pasaran adalah jenis pita fiber reinforced dengan pola anyaman Woven, Braided dan Locked Stitched treads. Untuk membuat pasak customized dengan menggunakan pita fiber reinforced diperlukan wettability yang sempurna untuk meningkatkan ikatan perlekatan secara mekanikal antara bahan pita fiber reinforced dengan semen luting resin dan dentin di dalam saluran akar. Penggunaan semen berbasis resin diperlukan pada pemakaian pasak adhesif untuk mendapatkan retensi. Sistem adhesif total etch dan self etch merupakan bahan yang diaplikasikan pada permukaan dentin saluran akar untuk perlekatan dengan Universitas Sumatera Utara 44 semen luting resin. Masing-masing perlekatan kedua bahan tersebut dengan sistem pasak adhesif akan menghasilkan ikatan yang berbeda. Gigi yang sudah dilakukan perawatan endodonti rentan terjadi fraktur. Ada beberapa faktor yang menjadi predisposisi gigi pasca endodonti menjadi fraktur. Preparasi ferrule, diperlukan sebagai anti rotasi pada penggunaan pasak. Pertimbangan struktur dentin yang tersisa juga menjadi hal yang penting karena semakin tipis dinding dentin resiko terjadinya fraktur lebih tinggi. Bahan pembentuk inti atau core juga menjadi hal yang penting yang dapat menjadi predisposisi terjadinya fraktur. Bahan dengan modulus elastisitas yang menyerupai dentin akan mendistribusikan tekanan secara merata. Perlekatan pasak dengan dentin juga mempengaruhi karena sangat berkaitan juga dengan distribusi tekanan dari tekanan yang diterima pasak ke permukaan dentin sepanjang saluran akar. Perlekatan atau bonding yang baik akan mempengaruhi kekuatan dari pasak untuk menahan tekanan. Universitas Sumatera Utara 45

2.8 Kerangka Konsep

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penambahan Self Cure Activator Pada Sistem Adhesif Untuk Pemasangan Pasak Customized Pita Polyethylene Fiber Reinforced Terhadap Celah Mikro (Penelitian In Vitro)

1 51 109

Perbedaan Celah Mikro Pasak Glass Prefabricated Fiber Reinforced Dan Pasak Pita Polyethylene Fiber Reinforced Dengan Menggunakan Sistem Adhesif Total- Etch (Penelitian In Vitro).

5 86 97

Pengaruh Sistem Pasak Customised Dari Pita Polyethylene Reinforced Fiber Dengan Dan Tanpa Preparasi Ferrule Pada Terhadap Ketahanan Fraktur Dan Pola Fraktur Secara In Vitro

1 80 80

Pengaruh Self Cure Activator pada Sistem Total Etsa dengan Menggunakan Pasak Customized Pita Polyethylene Fiber terhadap Ketahanan Fraktur dan Pola Fraktur

2 66 98

Pengaruh Self Cure Activator pada Sistem Total Etsa dengan Menggunakan Pasak Customized Pita Polyethylene Fiber terhadap Ketahanan Fraktur dan Pola Fraktur

0 0 22

Pengaruh Self Cure Activator pada Sistem Total Etsa dengan Menggunakan Pasak Customized Pita Polyethylene Fiber terhadap Ketahanan Fraktur dan Pola Fraktur

0 0 4

Pengaruh Self Cure Activator pada Sistem Total Etsa dengan Menggunakan Pasak Customized Pita Polyethylene Fiber terhadap Ketahanan Fraktur dan Pola Fraktur

0 0 10

Perbedaan Fracture Resistance Sistem Pasak Customized dari Bahan Polyethylene Fiber Reinforced dengan Menggunakan Bentuk Anyaman Pita Braided dan Locked-Sticthed Threads pada Restorasi Pasca Perawatan Endodonti

0 0 37

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Perbedaan Fracture Resistance Sistem Pasak Customized dari Bahan Polyethylene Fiber Reinforced dengan Menggunakan Bentuk Anyaman Pita Braided dan Locked-Sticthed Threads pada Restorasi Pasca Perawatan Endodonti

0 0 9

CUSTOMIZED DARI BAHAN POLYETHYLENE FIBER REINFORCED DENGAN MENGGUNAKAN BENTUK

0 1 20