Ketahanan fraktur sistem pasak customized dari pita polyethylene fiber

66

BAB 4 HASIL PENELITIAN

Pada penelitian ini sampel dibuat dari gigi yang telah diekstraksi dan kemudian dilakukan perawatan saluran akar endodonti. Setelah itu sampel dibagi menjadi empat kelompok yang kemudian dipasangkan sistem pasak customized dari anyaman pita polyethelene fiber reinforced dan aplikasi material pembasahan yang berbeda. Pengukuran ketahanan fraktur menggunakan alat Universal Torsee’s Testing Machine dengan kecepatan 0,5 mmmenit sampai sampel faktur. Kemudian pengamatan pola fraktur dilakukan setelah sampel fraktur dengan kategori yang sudah ditentukan.

4.1 Ketahanan fraktur sistem pasak customized dari pita polyethylene fiber

reinforced dengan bentuk anyaman pita yang berbeda pada restorasi pasca perawatan endodonti Dari hasil Uji Ketahanan Fraktur diperoleh data hasil pengukuran dalam satuan kgf kilogram force yang kemudian dikonversikan ke dalam satuan newton. Dimana setiap 1 kgf adalah sama dengan 9,8 Newton. Untuk mengetahui data yang diperoleh terdistribusi normal maka terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data dengan Shapiro-Wilk Test. Dimana hasilnya pada semua kelompok p 0,05 yang menunjukkan seluruh data pada setiap kelompok terdistribusi normal. Hasil Uji homogenitas varian juga menunjukkan Universitas Sumatera Utara 67 p=0,137 p 0,05 yang artinya varian data adalah homogen. Dengan demikian data yang diperoleh memenuhi syarat untuk dilakukan uji ANOVA. Data deskriptif uji ANOVA dengan perhitungan derajat kemaknaan α = 0,05 menunjukkan nilai rerata kelompok pasak customized fiber reinforced dari pita anyaman locked stitched dan aplikasi wetting resin 1374,05 N dengan standar deviasi sebesar 317,94 , sedangkan nilai rerata kelompok customized fiber reinforced dari pita anyaman locked stitched dan aplikasi flowable resin 1178,45 N dengan standar deviasi sebesar 286,74. Untuk kelompok pasak customized fiber reinforced dari pita anyaman braided dan aplikasi wetting resin menunjukkan nilai rerata 1506.06 N dengan standar deviasi sebesar 529.66, sedangkan kelompok pasak customized fiber reinforced dari pita anyaman braided dan flowable resin memiliki nilai rerata 1308.20 N dengan standar deviasi 469.46. Tabel 1 Tabel 4.1. Data deskriptif yang menunjukkan nila rerata dan simpangan baku dari Uji Anova pada pengukuran ketahanan fraktur sistem pasak customized dari pita polyethylene fiber reinforced dengan menggunakan bentuk anyaman pita yang berbeda. Kelompok Ketahanan fraktur dalam Newton n Χ ± SD p A 10 1374.05 ± 317.94 0,367 B 10 1178.45 ± 286.74 C 10 1506.06 ± 529.66 D 10 1308.20 ± 469.46 Keterangan : A : Pasak dengan anyaman locked stitched threads + Weting Resin B : Pasak dengan anyaman locked stitched threads + Flowable Resin C : Pasak dengan anyaman braided + Weting Resin D : Pasak dengan anyaman braided + Flowable Resin Universitas Sumatera Utara 68 Hasil uji Anova menunjukkan bahwa nilai p = 0,367 p0,05 secara statistik tidak ada perbedaan yang signifikan diantara ketahanan fraktur pada seluruh kelompok perlakuan Tabel 1. Gambar 4.1 menunjukkan secara deskriptif nilai rerata load tertinggi terlihat pada kelompok C yaitu kelompok dengan sistem pasak customized polyethylene fiber reinforced yang menggunakan anyaman braided dan aplikasi wetting resin. Sedangkan nilai rerata load terendah terlihat pada kelompok B yaitu sistem pasak customized polyethylene fiber reinforced yang menggunakan anyaman locked stitched threads dengan aplikasi flowable resin. Gambar 4.1. Grafik nilai rerata load dan standard deviasi setelah perlakuan dimana kelompok A: Pasak dengan anyaman locked stitched threads+Weting Resin, B:Pasak dengan anyaman locked stitched threads+Flowable Resin, C:Pasak dengan anyaman braided + Weting Resin, D: Pasak dengan anyaman braided + Flowable Resin 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 A B C D M e a n o f L o a d N e w to n Group Mean Std. Deviation Universitas Sumatera Utara 69

4.2 Pola fraktur yang terjadi setelah uji ketahanan fraktur pada sistem pasak

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penambahan Self Cure Activator Pada Sistem Adhesif Untuk Pemasangan Pasak Customized Pita Polyethylene Fiber Reinforced Terhadap Celah Mikro (Penelitian In Vitro)

1 51 109

Perbedaan Celah Mikro Pasak Glass Prefabricated Fiber Reinforced Dan Pasak Pita Polyethylene Fiber Reinforced Dengan Menggunakan Sistem Adhesif Total- Etch (Penelitian In Vitro).

5 86 97

Pengaruh Sistem Pasak Customised Dari Pita Polyethylene Reinforced Fiber Dengan Dan Tanpa Preparasi Ferrule Pada Terhadap Ketahanan Fraktur Dan Pola Fraktur Secara In Vitro

1 80 80

Pengaruh Self Cure Activator pada Sistem Total Etsa dengan Menggunakan Pasak Customized Pita Polyethylene Fiber terhadap Ketahanan Fraktur dan Pola Fraktur

2 66 98

Pengaruh Self Cure Activator pada Sistem Total Etsa dengan Menggunakan Pasak Customized Pita Polyethylene Fiber terhadap Ketahanan Fraktur dan Pola Fraktur

0 0 22

Pengaruh Self Cure Activator pada Sistem Total Etsa dengan Menggunakan Pasak Customized Pita Polyethylene Fiber terhadap Ketahanan Fraktur dan Pola Fraktur

0 0 4

Pengaruh Self Cure Activator pada Sistem Total Etsa dengan Menggunakan Pasak Customized Pita Polyethylene Fiber terhadap Ketahanan Fraktur dan Pola Fraktur

0 0 10

Perbedaan Fracture Resistance Sistem Pasak Customized dari Bahan Polyethylene Fiber Reinforced dengan Menggunakan Bentuk Anyaman Pita Braided dan Locked-Sticthed Threads pada Restorasi Pasca Perawatan Endodonti

0 0 37

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Perbedaan Fracture Resistance Sistem Pasak Customized dari Bahan Polyethylene Fiber Reinforced dengan Menggunakan Bentuk Anyaman Pita Braided dan Locked-Sticthed Threads pada Restorasi Pasca Perawatan Endodonti

0 0 9

CUSTOMIZED DARI BAHAN POLYETHYLENE FIBER REINFORCED DENGAN MENGGUNAKAN BENTUK

0 1 20