Sistem adhesif Faktor Penting yang Merupakan Pertimbangan dalam Restorasi Pasak Adhesif

31 dibasahi tadi terhindar dari sinar sampai siap untuk digunakan Gluskin, 2002. Salah satu tujuan pemberian wetting resin adalah mempersiapkan permukaan fiber agar dapat berikatan secara adhesif dengan bahan berbasis resin. Beberapa laporan kasus ada yang menyarankan prosedur wettability fiber ini digantikan dengan resin komposit flowable. Tetapi belum ada laporan mengenai penggunaan wetting resin atau flowable resin sebagai wettability pita polyethylene fiber reinforced.

2.4 Faktor Penting yang Merupakan Pertimbangan dalam Restorasi Pasak Adhesif

Dalam melakukan restorasi pasak adhesif ada beberapa prinsip penting yang harus diperhatikan untuk meningkatkan keberhasilan perawatan di antaranya adalah : sistem adhesif, semen luting dan mekanisme perlekatannya, smear layer dan hybrid layer, dan bentuk anatomi saluran akar.

2.4.1 Sistem adhesif

Adhesi adalah suatu mekanisme fisik dan kimia yang kompleks yang menghasilkan suatu perlekatan dari suatu substansi ke substansi lainnya. Adhesif adalah bahan yang biasanya berupa zat cair yang kental yang menggabungkan dua substansi sehingga mengeras dan mampu memindahkan suatu kekuatan dari suatu permukaan ke permukaan lainnya. Seluruh sistem adhesif terdiri dari tiga langkah utama yaitu etsa, primer, dan bonding. Etsa adalah larutan asam yang menghasilkan proses demineralisasi pada permukaan enamel atau dentin yang meningkatkan energi bebas permukaan. Primer terdiri dari campuran monomer hydrophilic dan pelarut yang bertujuan untuk menghasilkan kemampuan wettability permukaan gigi. Bonding Universitas Sumatera Utara 32 mengandung bagian yang hydrophobic yang menghasilkan penggabungan dengan bahan restorasi berbasis resin atau semen resin. Bahan bonding diaplikasikan pada permukaan suatu benda agar benda dapat melekat, bertahan dari pemisahan, dan menyebarluaskan beban melalui perlekatannya Ferrari, 2008. Penelitian melaporkan penggunaan sistem adhesif total etch pada sistem pasak adhesif karena pada sistem ini dilakukan pencucian setelah proses etsa yang dapat menghilangkan smear layer, dimana keberadaan smear layer sangat berpengaruh terhadap perlekatan dengan dentin. Penggunaan self etch pada sistem adhesif pasak juga dapat digunakan. Dengan memanfaatkan aktivasi secara kimia memberikan keuntungan bila untuk sementasi pada daerah yang tidak dapat cahaya polimerisasi seperti di dalam saluran akar. Akan tetapi smear layer yang ada hanya dimodifikasi untuk mendapatkan bond strength yang optimal Robenson dkk., 2006. Simonetti dkk. 2008 dalam penelitiannya mengenai kemampuan sealing dari semen luting resin pada pasak fiber yang menggunakan total etch dan self etch menunjukkan tidak ada perbedaan pembentukan resin tag pada kelompok sepertiga koronal dan sepertiga tengah saluran, begitupun penggunaan total etch terlihat pembentukan resin tag pada kelompok sepertiga apikal.

2.4.2 Semen luting dan mekanisme perlekatan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penambahan Self Cure Activator Pada Sistem Adhesif Untuk Pemasangan Pasak Customized Pita Polyethylene Fiber Reinforced Terhadap Celah Mikro (Penelitian In Vitro)

1 51 109

Perbedaan Celah Mikro Pasak Glass Prefabricated Fiber Reinforced Dan Pasak Pita Polyethylene Fiber Reinforced Dengan Menggunakan Sistem Adhesif Total- Etch (Penelitian In Vitro).

5 86 97

Pengaruh Sistem Pasak Customised Dari Pita Polyethylene Reinforced Fiber Dengan Dan Tanpa Preparasi Ferrule Pada Terhadap Ketahanan Fraktur Dan Pola Fraktur Secara In Vitro

1 80 80

Pengaruh Self Cure Activator pada Sistem Total Etsa dengan Menggunakan Pasak Customized Pita Polyethylene Fiber terhadap Ketahanan Fraktur dan Pola Fraktur

2 66 98

Pengaruh Self Cure Activator pada Sistem Total Etsa dengan Menggunakan Pasak Customized Pita Polyethylene Fiber terhadap Ketahanan Fraktur dan Pola Fraktur

0 0 22

Pengaruh Self Cure Activator pada Sistem Total Etsa dengan Menggunakan Pasak Customized Pita Polyethylene Fiber terhadap Ketahanan Fraktur dan Pola Fraktur

0 0 4

Pengaruh Self Cure Activator pada Sistem Total Etsa dengan Menggunakan Pasak Customized Pita Polyethylene Fiber terhadap Ketahanan Fraktur dan Pola Fraktur

0 0 10

Perbedaan Fracture Resistance Sistem Pasak Customized dari Bahan Polyethylene Fiber Reinforced dengan Menggunakan Bentuk Anyaman Pita Braided dan Locked-Sticthed Threads pada Restorasi Pasca Perawatan Endodonti

0 0 37

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Perbedaan Fracture Resistance Sistem Pasak Customized dari Bahan Polyethylene Fiber Reinforced dengan Menggunakan Bentuk Anyaman Pita Braided dan Locked-Sticthed Threads pada Restorasi Pasca Perawatan Endodonti

0 0 9

CUSTOMIZED DARI BAHAN POLYETHYLENE FIBER REINFORCED DENGAN MENGGUNAKAN BENTUK

0 1 20