27
2.7.1. Kaitan Aktivitas Fisik dengan Obesitas
Lingkungan, baik itu dari segi teknologi maupun kebudayaan, telah memainkan peranannya dalam perubahan aktivitas fisik manusia. Teknologi dan
kebudayaan di zaman modern ini telah menciptakan banyak kemudahan sehingga aktivitas fisik manusia zaman sekarang lebih rendah dibandingkan zaman
sebelumnya. Rendahnya kativitas ini akan mendorong keseimbangan energi kearah positif sehingga mengarah pada penyimpanan energi dan penambahan
berat badan Peters, 2002; Soegih, 1990 dalam Sudargo et al., 2014. Saat ini banyak alat-alat teknologi yang diciptakan untuk menghemat
pengeluaran energi dalam tubuh sehingga orang cenderung kurang gerak dan menggunakan sedikit tenaga untuk aktivitas sehari-hari Misnadiarly, 2007.
Selain itu dengan semakin majunya fasilitas hiburan, seperti video game, televisi, play station
, dan DVD akan semakin membuat manusia menjadi lebih malas dan semakin banyak waktu luang yang dibuang Sudargo et al., 2014.
Aktivitas fisik akan membakar energi dari dalam tubuh. Dengan demikian, jika asupan kalori yang masuk kedalam tubuh berlebih dan tidak diimbangi
dengan aktivitas fisik yang seimbang dapat menyebabkan tubuh mengalami kegemukan Purwati et al., 2002.
Hasil analisis data Riskesdaas pada tahun 2007 yang dilakukan oleh Sudikno, dkk, menunjukkan bahwa hasil bivariat aktivitas fisik dengan obesitas
menunjukkan bahwa persentase obesitas pada responden dengan aktivitas fisik kurang sebesar 13,36 lebih tinggi dibandingkan pada responden dengan
Universitas Sumatera Utara
28
aktivitas fisik cukup. Responden dengan aktivitas fisik kurang memiliki risiko menderita obesitas sebesar 1,232 kali dibandingkan dengan aktivitas fisik cukup
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh T Kristina pada tahun 2010 pada responden pedagang sayur di lingkungan XII kelurahan Kwala Bekala
Medan menyatahan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara aktifitas fisik dengan tingkat kegemukan pada pedagang sayur dimana sebagian besar
pedagang sayur mempunyai aktivitas fisik sedang yaitu sebanyak 56 orang, baik pada responden dengan tingkat kegemukan ringan, berat dan juga normal T
Kristina, 2010. Hasil penelitian yang dilakukan Marpaung pada tahun 2015 pada
mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara bahwa dari 55 mahasiswa dengan aktivitas fisik sedang sebanyak 5 mahasiswa 9,1
memiliki status gizi normal dan 55 mahasiswa 90,9 memiliki status gizi lebih. Sedangkan semua yang beraktivitas fisik berat memiliki status gizi lebih.
Berdasarkan hasil uji statistik diketahui bahwa terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan gizi lebih Marpaung, 2015.
2.8. Pengukuran Aktivitas Fisik