Pengujian Hipotesis Pertama Hasil Penelitian .1 Analisis Statistik Deskriptif

63 autokorelasi. Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi dengan dilakukan uji Durbin-Watson. Jika nilai Durbin Watson berada diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi. Hasil pengujian autokorelasi dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.6 Uji Autokorelasi Sumber :SPSS 20, Data diolah 2016 Berdasarkan tabel 4.6 diatas diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa durbin watson yang dimiliki adalah 2,025 yang lebih besar dari batas atas du 1,79 dan kurang dari 4 – 1,79 4-du. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi pada model regresi ini dan layak untuk dilakukan pengujian ketahap selanjutnya.

4.2.3 Pengujian Hipotesis Pertama

Pengujian yang dilakukan untuk hipotesis pertama ini terdiri dari uji koefisien determinasi. Uji F dan uji t. Berikut adalah penjelasannya.

1. Koefisien Determinasi

Berikut merupakan hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel berikut ini. Model Summary b Model Durbin-Watson 1 2,025 a a. Predictors: Constant, , profitabilitas,solvabilitas,opini,reputasi b. Dependent Variable: audit delay Universitas Sumatera Utara 64 Tabel 4.7 Uji Koefisien Determinasi Sumber :SPSS 20, Data diolah 2016 Berdasarkan tabel 4.7 hasil uji koefisien determinasi diatas menunjukkan bahwa besarnya adjusted R 2 adalah 0,801 atau 80,1 . Maka besarnya pengaruh profitabilitas, solvabilitas, opini audit dan reputasi KAP terhadap audit delay pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2011-2014 adalah hanya sebesar 80,1 sedangkan sisanya sebesar 19,9 adalah dipengaruhi oleh variabel lain diluar model yang tidak diteliti oleh penelitian ini. Standart Error of the Estimate pada penelitian ini adalah 2,412. Semakin kecil nilai Standart Error of the Estimate akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen. Pada penelitian Widyantari 2012 memiliki R 2 4,6 dengan menggunakan variabel ukuran perusahaan, solvabilitas, profitabilitas ,opini auditor, ukuran KAP, sedangkan penelitian Lestari 2010 menunjukkan angka R 2 yang lebih tinggi yaitu 14,5 dengan menggunakan variabel opini auditor, ukuran perusahaan, solvabilitas, kualitas auditor dan profitabilitas.

2. Uji F

Berikut merupakan hasil pengujian koefisien regresi simultan dapat dilihat pada tabel berikut. Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,827 a ,802 ,801 2,412022 a. Predictors: Constant, reputasi kap, opini audit, solvabilitas, profitabilitas Universitas Sumatera Utara 65 Tabel 4.8 Uji F ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 6207,396 4 1551,849 2,667 ,036 b Residual 69232,401 119 581,785 Total 75439,796 123 a. Dependent Variable: audit delay b. Predictors: Constant, reputasi kap, opini audit, solvabilitas, profitabilitas Sumber :SPSS 20, Data diolah 2016 Syarat pengambilan keputusan untuk uji F adalah jika F hitung F tabel maka Ho diterima , jika F hitung F tabel maka Ho ditolak, dan jika signifikansi 0,05 . Dari tabel 4.8 uji F diperoleh F hitung 2,667 dan F tabel 2,45, hal ini berarti F hitung dari F tabel maka Ho ditolak dan HA diterima. Kemudian signifikansi yang didapat sebesar 0,036 lebih kecil dari signifikansi 0,05. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa profitabilitas X 1 , solvabilitas X 2 , opini audit X 3 , reputasi KAP X 4 secara simultan berpengaruh terhadap audit delay Menurut penelitian Widyantari 2012 dari hasil uji F mendapatkan hasil bahwa Fhitung 2.488 Ftabel 2.44 maka dinyatakan kalau terdapat pengaruh serempak dari ukuran perusahaan, solvabilitas, profitabilitas, opini auditor dan ukuran KAP terhadap audit delay perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2011, sedangkan penenelitian Lestari 2010 mendapatkan hasil bahwa nilai F hitung pada model penelitian sebesar 4,369 Universitas Sumatera Utara 66 dengan taraf signifikansi 0,001. Nilai signifikansi berada di bawah 0,05 yang menunjukkan bahwa variabel bebas secara serempak mempunyai pengaruh signifikan terhadap audit delay.

3. Uji –t

Berikut merupakan hasil pengujian untuk uji t dapat dillihat dalam tabel berikut. Tabel 4.9 Uji t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 43,118 17,568 2,454 ,016 profitabilitas ,547 ,179 ,308 3,060 ,003 solvabilitas -,001 ,079 -,001 -2,752 ,009 opini audit 27,894 17,711 ,142 3,755 ,001 reputasi kap -6,529 5,248 -,132 -3,672 ,002 a. Dependent Variable: audit delay Sumber :SPSS 20, Data diolah 2016 Syarat pengambilan keputusan untuk uji t adalah jika t hitung F tabel maka Ho diterima , jika t hitung t tabel maka Ho ditolak, dan jika signifikansi 0,05.

1. Pengaruh Profitabilitas terhadap Audit Delay

Dari tabel 4.9 hasil uji t didapatkan hasil yang dapat dilihat dalam tabel diatas bahwa pada variabel profitabilitas nilai t hitung yang didapat 3,060 sedangkan t tabel sebesar 1,657, hal ini bearti t hitung t tabel sehingga Ha diterima dan nilai signifikansi solvabilitas 0,003 lebih kecil dari 0,05, Maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel profitabilitas Universitas Sumatera Utara 67 berpengaruh positif terhadap audit delay karena nilai koefisien solvabilitas bertanda positif.

2. Pengaruh Solvabilitas terhadap Audit Delay

Dari tabel 4.9 hasil uji t didapatkan hasil yang dapat dilihat dalam tabel diatas bahwa pada variabel solvabilitas memiliki nilai t hitung sebesar 2,752 sedangkan t tabel sebesar 1,657 yang artinya t hitung t tabel sehingga Ha diterima dan nilai signifikansi solvabilitas 0,009 lebih kecil dari 0,05, Maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel solvabilitas berpengaruh negatif terhadap audit delay, karena nilai koefisien solvabilitas bertanda negatif.

3. Pengaruh Opini audit terhadap Audit Delay

Dari tabel 4.9 hasil uji t didapatkan hasil yang dapat dilihat dalam tabel diatas bahwa pada variabel opini audit, nilai t hitung yang didapat 3,755 sedangkan t tabel sebesar 1,657 yang artinya t hitung t tabel sehingga Ha diterima dan nilai signifikansi solvabilitas 0,001 0,05, Maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel opini audit berpengaruh positif terhadap audit delay, karena mempunyai nilai t hitung yang lebih besar dari t tabel dan signifikansi yang lebih kecil dari signifikansi yang telah ditentukan yaitu 0,05.

4. Pengaruh Reputasi KAP terhadap Audit Delay

Dari tabel 4.9 hasil pengujian pada uji t didapatkan hasil yang dapat dilihat dalam tabel diatas bahwa pada variabel reputasi KAP nilai t hitung yang didapat 3,672 sedangkan t tabel sebesar 1,657 yang artinya t hitung t Universitas Sumatera Utara 68 tabel sehingga Ha diterima dan nilai signifikansi reputasi KAP 0,002 0,05, Maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel reputasi KAP berpengaruh negatif terhadap audit delay karena mempunyai nilai signifikansi yang lebih kecil dari signifikansi yang telah ditentukan yaitu 0,05. Berdasarkan tabel 4.9 diatas diperoleh nilai-nilai koefisien yang disusun dalam persamaan berikut. Y = 43,118 + 0,547X 1 - 0,001X 2 + 27,894 X 3 - 6,529X 4 + e persamaan tersebut menunjukkan bahwa audit delay dipengaruhi oleh profitabilitas, solvabilitas, opini audit dan reputasi KAP. Hasil ini dapat dijelaskan sebagai berikut. 1. Konstanta sebesar 43,118 menunjukkan nilai konstan, dimana jika semua variabel bebas profitabilitas, solvabilitas, opini audit dan reputasi KAP dianggap konstan maka nilai dari audit delay adalah sebesar 43,118 hari. 2. Koefisien profitabilitas = 0,547 menunjukkan bahwa profitabilitas X 1 berpengaruh positif terhadap audit delay Y. Hal ini berarti jika variabel profitabilitas ditingkatkan 1 maka akan memperpanjang audit delay sebesar 0,547 hari dengan syarat variabel lainnya dianggap konstan. Profitabilitas memiliki tanda positif yang berarti bahwa semakin tinggi nilai profitabilitas maka akan memperpanjang audit delay. 3. Koefisien solvabilitas = -0,001 menunjukkan bahwa solvabilitas X 2 berpengaruh negatif terhadap audit delay Y. Hal ini berarti jika variabel solvabilitas ditingkatkan 1 maka akan mempercepat audit delay sebesar Universitas Sumatera Utara 69 0,001 hari dengan syarat variabel lainnya dianggap konstan. Solvabilitas memiliki tanda negatif yang berarti bahwa semakin tinggi nilai solvabilitas maka akan mempercepat audit delay. 4. Koefisien opini audit = 27,894 menunjukkan bahwa opini audit X 3 berpengaruh positif terhadap audit delay Y. Hal ini berarti jika variabel opini audit yang diberikan adalah wajar tanpa pengecualian maka akan memperpanjang audit delay sebesar 27,894 hari dengan syarat variabel lainnya dianggap konstan. Opini audit memiliki tanda positif yang berarti bahwa semakin tinggi nilai opini audit maka akan memperpanjang audit delay. 5. Koefisien reputasi KAP = -6,529 menunjukkan bahwa reputasi KAP X 2 berpengaruh negatif erhadap audit delay Y. Hal ini berarti jika perusahaan memilih menggunakan jasa KAP yang berafiliasi dengan big four maka audit delay akan cepat 6,529 hari dengan syarat variabel bebas lainnya konstan. Nilai reputasi KAP memiliki tanda negatif yang berarti semakin baik reputasi KAP tersebut maka akan mempercepat audit delay. H 1 : Profitabilitas, Solvabilitas, Opini Audit dan Reputasi KAP berpengaruh terhadap audit delay baik secara simultan maupun parsial pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI. Universitas Sumatera Utara 70

4.2.4 Pengujian Hipotesis Kedua

Dokumen yang terkait

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Reputasi Auditor Opini Audit, Profitabilitas, Solvabilitas dan Laba Rugi Terhadap Audit Delay pada Perusahaan Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014

2 73 118

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Reputasi Auditor, Opini Audit, Profitabilitas, dan Solvabilitas terhadap Audit Delay (Pada Perusahaan Keuangan yang terdaftar di BEI pada tahun 2009-2011)

6 13 129

Pengaruh Profitabilitas dan Opini Audit Tahun Sebelumnya terhadap Opini Audit Going Concern dengan Kualitas Audit Sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (Periode 2011-2014)

1 8 88

Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Ukuran Perusahaan, Komite Audit dan Extraordinary Item Terhadap Audit Delay Dengan Reputasi KAP Sebagai Pemoderasi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 22 94

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Reputasi Auditor Opini Audit, Profitabilitas, Solvabilitas dan Laba Rugi Terhadap Audit Delay pada Perusahaan Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014

0 12 118

Pengaruh Leverage, Kompleksitas Bisnis, Reputasi Kap, Komite Audit, dan Opini Auditor terhadap Audit Delay (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014.

0 13 27

Pengaruh Pergantian Auditor, Reputasi KAP, Opini Audit Dan Komite Audit Pada Audit Delay (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014).

7 22 44

Pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, opini audit dan reputasi auditor terhadap audit delay Di perusahaan perbankan yang terdaftar Di bursa efek indonesia

0 0 10

PENGARUH REPUTASI KAP, OPINI AUDIT DAN KOMITE AUDIT TERHADAP AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2013-2015

0 0 15

PENGARUH PREDIKSI KEBANGKRUTAN DAN OPINI AUDITOR TERHADAP AUDIT DELAY DENGAN REPUTASI KAP SEBAGAI VARIABEL MODERASI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 17