Uji Multikolinearitas Uji Heteroskedastisitas

60

4.2.2.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Ketentuan untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas yaitu jika nilai variance inflation factor VIF tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance tidak kurang dari 0,1, maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinieritas. VIF = 1Tolerance, jika VIF = 0 maka Tolerance = 110 = 0,1. Semakin tinggi VIF maka semakin rendah tolerance. Hasil pengujian untuk multikolinearitas dapat dilihat dalam tabel berikut. Tabel 4.5 Uji Multikoleniaritas Sumber :SPSS 20, Data diolah 2016 Berdasarkan tabel 4.5 diatas dapat dilihat bahwa hasil uji multikoleniaritas menunjukkan nilai tolerance yang lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF lebih kecil dari 10 untuk setiap variabel. Pada variabel Profitabilitas nilai tolarance 0,759 0,10 kemudian nilai VIF 1,317 10. Solvabilitas memiliki nilai tolerance 0,873 0,10 kemudian nilai VIF 1,146 10. Variabel opini audit memiliki nilai tolarance 0,942 0,10 dan nilai VIF 1,061 10. Variabel reputasi KAP memiliki nilai Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 profitabilitas ,759 1,317 solvabilitas ,873 1,146 opini audit ,942 1,061 reputasi kap ,670 1,493 size perusahaan ,949 1,054 a. Dependent Variable: audit delay Universitas Sumatera Utara 61 tolerance 0,670 0,10 kemudian nilai VIF 1,493 10. Selanjutnya variabel size perusahaan memiliki nilai tolerance 0,949 0,10 dan nilai VIF 1,054 10. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dan layak untuk digunakan dalam penelitian.

4.2.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan kepengamatan lain jika variance dari residual satu pengamatan kepengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Cara memprediksi heteroskedastisitas adalah : 1. jika pola gambar scatterplot model tersebut adalah titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0, 2. titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja, 3. penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang, melebar kemudian menyempit dan melebar kembali. Penyebaran titik- titik data sebaiknya tidak berpola. Hasil dari pengujian heteroskedastisitas dapat dilihat dalam gambar berikut. Universitas Sumatera Utara 62 Gambar 4.3 Uji Heteroskedastisitas Sumber :SPSS 20, Data diolah 2016 Berdasarkan gambar 4.3 diatas dapat dilihat bahwa titik-titik yang ada pada pola gambar scatterplot model tersebut adalah tidak menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0 tetapi menyebar keseluruhan. Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja tetapi menyebar kesmua arah. Penyebaran titik-titik data tidak membentuk pola bergelombang, melebar kemudian menyempit dan melebar kembali. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi ini sehingga model ini layak digunakan untuk melihat pengaruh solvabilitas dan reputasi KAP terhadap audit delay pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.

4.2.2.4 Uji Autokorelasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Reputasi Auditor Opini Audit, Profitabilitas, Solvabilitas dan Laba Rugi Terhadap Audit Delay pada Perusahaan Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014

2 73 118

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Reputasi Auditor, Opini Audit, Profitabilitas, dan Solvabilitas terhadap Audit Delay (Pada Perusahaan Keuangan yang terdaftar di BEI pada tahun 2009-2011)

6 13 129

Pengaruh Profitabilitas dan Opini Audit Tahun Sebelumnya terhadap Opini Audit Going Concern dengan Kualitas Audit Sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (Periode 2011-2014)

1 8 88

Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Ukuran Perusahaan, Komite Audit dan Extraordinary Item Terhadap Audit Delay Dengan Reputasi KAP Sebagai Pemoderasi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 22 94

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Reputasi Auditor Opini Audit, Profitabilitas, Solvabilitas dan Laba Rugi Terhadap Audit Delay pada Perusahaan Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014

0 12 118

Pengaruh Leverage, Kompleksitas Bisnis, Reputasi Kap, Komite Audit, dan Opini Auditor terhadap Audit Delay (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014.

0 13 27

Pengaruh Pergantian Auditor, Reputasi KAP, Opini Audit Dan Komite Audit Pada Audit Delay (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014).

7 22 44

Pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, opini audit dan reputasi auditor terhadap audit delay Di perusahaan perbankan yang terdaftar Di bursa efek indonesia

0 0 10

PENGARUH REPUTASI KAP, OPINI AUDIT DAN KOMITE AUDIT TERHADAP AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2013-2015

0 0 15

PENGARUH PREDIKSI KEBANGKRUTAN DAN OPINI AUDITOR TERHADAP AUDIT DELAY DENGAN REPUTASI KAP SEBAGAI VARIABEL MODERASI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 17