Pengertian Standar Auditing Auditing

17 disampaikan kepada Bapepam selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga 90 hari setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Apabila perusahaan publik tidak mematuhi peraturan tersebut maka BEI akan mengeluarkan sanksi berupa : jika emiten telat menyampaikan laporan keuangan sampai 30 hari kalender terhitung sejak batas akhir seharusnya, maka BEI akan menjatuhkan sanksi tertulis I. Kemudian, jika pada hari kalender ke-31 hingga ke-60 belum juga menyampaikan, maka sanksi tertulis II akan melayang. Sanksi ini disertai dengan denda sebesar Rp 50 juta. Jika pada hari kalender ke-61 hingga ke-90, perusahaan masih tetap tidak melaporkan laporan keuangan maka bursa akan memberi peringatan tertulis III plus denda Rp 150 juta.

2.1.3 Auditing

Sebelum laporan keuangan yang akan dilaporkan kepada BAPEPAM, perusahaan diharuskan untuk memberikan tugas kepada Kantor Akuntan Publik untuk melakukan kegiatan audit terhadap laporan keuangan perusahaan tersebut. Audit memberikan nilai tambah bagi laporan keuangan karena akuntan publik sebagai pihak independen akan memberikan pendapat mengenai kewajaran atas laporan keuangan agar laporan tersebut dapat dipercaya oleh seluruh pengguna.

2.1.3.1 Pengertian

Adapun beberapa pengertian dari auditing adalah sebagai berikut : 1. Menurut Agoes 2006, menyatakan bahwa : auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk Universitas Sumatera Utara 18 dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut”. 2. Menurut Arens 2006, menyatakan bahwa : auditing sebagai suatu proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan seorang yang kompeten dan independen untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Auditing seharusnya dilakukan oleh seorang yang independen dan kompeten. 3. Menurut Mulyadi 2002, menyatakan bahwa : auditing merupakan suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan- pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.

2.1.3.2 Standar Auditing

Standar auditing menurut Arens 2006 merupakan “pedoman umum untuk membantu auditor memenuhi tanggung jawab profesionalnya dalam audit atas laporan keuangan historis”. Adapun Standar auditing yang ditetapkan dan disajikan oleh Ikatan Akuntan Indonesia IAI, adalah sebagai berikut. 1. Standar umum  Keahlian dan kompetensi teknis  Sikap independensi  Kemahiran professional 2. Standar pekerjaan lapangan  Perencanaan dan supervisi  Pemahaman pengendalian internal  Bukti audit kompeten 3. Standar pelaporan  Laporan auditor  Ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi  Pengungkapan informatif  Laporan berisi pendapat Universitas Sumatera Utara 19 Sejak tanggal 1 Januari 2013 IAPI memutuskan untuk mengadopsi secara penuh International Standar on Auditing ISA untuk menggantikan Standar Profesional Akuntan Publik SPAP yang berisi tiga standar audit. Standar audit di dalam ISA terdiri dari prinsip-prinsip umum, risk assesment dan risk response, bukti audit,menggunakan pekerjaan pihak lain, laporan auditor dan spesifik area.

2.1.4 Pengertian Audit Delay

Dokumen yang terkait

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Reputasi Auditor Opini Audit, Profitabilitas, Solvabilitas dan Laba Rugi Terhadap Audit Delay pada Perusahaan Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014

2 73 118

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Reputasi Auditor, Opini Audit, Profitabilitas, dan Solvabilitas terhadap Audit Delay (Pada Perusahaan Keuangan yang terdaftar di BEI pada tahun 2009-2011)

6 13 129

Pengaruh Profitabilitas dan Opini Audit Tahun Sebelumnya terhadap Opini Audit Going Concern dengan Kualitas Audit Sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (Periode 2011-2014)

1 8 88

Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Ukuran Perusahaan, Komite Audit dan Extraordinary Item Terhadap Audit Delay Dengan Reputasi KAP Sebagai Pemoderasi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 22 94

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Reputasi Auditor Opini Audit, Profitabilitas, Solvabilitas dan Laba Rugi Terhadap Audit Delay pada Perusahaan Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014

0 12 118

Pengaruh Leverage, Kompleksitas Bisnis, Reputasi Kap, Komite Audit, dan Opini Auditor terhadap Audit Delay (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014.

0 13 27

Pengaruh Pergantian Auditor, Reputasi KAP, Opini Audit Dan Komite Audit Pada Audit Delay (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014).

7 22 44

Pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, opini audit dan reputasi auditor terhadap audit delay Di perusahaan perbankan yang terdaftar Di bursa efek indonesia

0 0 10

PENGARUH REPUTASI KAP, OPINI AUDIT DAN KOMITE AUDIT TERHADAP AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2013-2015

0 0 15

PENGARUH PREDIKSI KEBANGKRUTAN DAN OPINI AUDITOR TERHADAP AUDIT DELAY DENGAN REPUTASI KAP SEBAGAI VARIABEL MODERASI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 17