Tabel 4.10 Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficients
a
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2016.
Pada Tabel 4.10 terlihat bahwa nilai tolerance dari variabel kompetensi dan iklim organisasi 0.1 dan nilai VIF 5 yang artinya tidak terjadi masalah
multikolinearitas pada masing-masing variabel bebas tersebut.
4.4 Analisis Regresi Linier Berganda
Dalam penelitian ini analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh kompetensi X
1
dan iklim organisasi X
2
terhadap kepuasan kerja Y staf Unit Administrasi di Rumah Sakit PTPN II Bangkatan
Binjai. Hasil penghitungan regresi linear berganda dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut:
Tabel 4.11 Hasil Regresi Linier Berganda
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 10.437
2.449 4.261
.000 Kompetensi
.254 .089
.359 2.847
.008 Iklim Organisasi
.315 .072
.553 4.388
.000 a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2016.
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity
Statistic B
Std. Error
Beta Tolerance
VIF 1
Constant 10.437
2.449 4.261 .000
Kompetensi .254
.089 .359
2.847 .008 .965
1.037 Iklim Organisasi
.315 .072
.553 4.388 .000
.965 1.037
a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil pengelolaan data pada Tabel 4.11 kolom Unstandardized Coefficientsbagian B diperoleh model persamaan regresi linier berganda sebagai
berikut: Y= a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e Y= 10.437 + 0.254X
1
+ 0.315X
2
+ e Pada persamaan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Konstanta a = 10.437 menunjukkan nilai konstan, jika nilai variabel bebas
kompetensi dan iklim organisasi = 0 maka kepuasan kerja karyawan Y akan sebesar 10.437
b. Koefisien regresi variabel kompetensi sebesar 0.254 menunjukkan bahwa
variabel kompetensi berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja karyawan. Dengan kata lain, jika variabel kompetensi ditingkatkan sebesar satu satuan
maka kepuasan kerja akan meningkat sebesar 0.254 c.
Koefisien regresi iklim organisasisebesar 0.315 menunjukkan bahwa variabel iklim organisasi berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja karyawan.
Dengan kata lain, jika variabel iklim organisasi ditingkatkan sebesar satu satuan maka kepuasan kerja akan meningkat sebesar 0.315.
4.5 Uji Hipotesis
Uji hipotesis terdiri atas uji signifikan simultan uji-F dan uji signifikan parsial uji-t, dengan penjelasan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
4.5.1 Uji Signifikan Simultan Uji-F
Uji-F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel terikat. H
: b
1
, b
2
= 0, artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel bebas X
1
dan X
2
yaitu kompetensi dan iklim organisasi terhadap kepuasan kerja sebagai variabel terikat Y.
H
a
: b
1
, b
2
≠ 0, artinya secara bersama–sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel bebas X
1
dan X
2
yaitu kompetensi dan iklim organisasi terhadap kepuasan kerja sebagai variabel terikat Y.
Untuk dapat mengetahui nilai F
tabel
, maka diperlukan adanya derajat bebas pembilang dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut:
df pembilang = k-1 df penyebut = n-k
Keterangan: n = jumlah sampel penelitian
k = jumlah variabel penelitian Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel n 35 dan jumlah
keseluruhan variabel k adalah 3, sehingga diperoleh : 1.
df pembilang = k-1 = 3-1 = 2 2.
df penyebut = n-k = 35-3 = 32
Universitas Sumatera Utara
Nilai F
hitung
akan diperoleh dengan menggunakan bantuan SPSS, kemudian akan dibandingkan dengan F
tabel
pada tingkat α = 5 2:32 = 3.29 dengan kriteria uji sebagai berikut:
c. Jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5, maka H
a
diterima d.
Jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5, maka H diterima.
Hasil Uji-F dapat dilihat pada Tabel 4.12 berikut:
Tabel 4.12 Hasil Uji Signifikan Simultan Uji-F
ANOVA
a
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
39.745 2
19.872 16.623
.000
b
Residual 38.255
32 1.195
Total 78.000
34 a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
b. Predictors: Constant, Iklim Organisasi, Kompetensi
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2016.
Berdasarkan Tabel 4.12 diatas dapat diketahui bahwa nilai F
hitung
adalah sebesar 16.623 dan nilai F
tabel
pada α = 5 adalah 3.29 maka nilai F
hitung
16.623 F
tabel
3.29 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.000 0.05. Dengan demikian secara bersama-sama atau simultan variabel kompetensi
X
1
dan variabel iklim organisasi X
2
berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel kepuasan kerja Y. Maka berdasarkan kriteria pengujian
hipotesis, diperoleh kesimpulan H
a
diterima dan H ditolak.
4.5.2 Uji Signifikan Parsial Uji-t
Hasil uji signifikan parsial uji-t menunjukkan seberapa besar pengaruh masing-masing variabel independen, yaitu kompetensi X
1
dan iklim
Universitas Sumatera Utara
organisasi X
2
terhadap variabel terikat kepuasan kerja Y. Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut:
H : b
1
, b
2
= 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu kompetensi X
1
dan iklim organisasi X
2
terhadap variabel terikat kepuasan kerja Y. H
a
: b
1
, b
2
≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu kompetensi X
1
dan iklim organisasi X
2
terhadap variabel terikat kepuasan kerja Y. Untuk dapat mengetahui nilai t
tabel
, maka diperlukan adanya derajat bebas dengan rumus n-k, dimana n adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah
variabel yang digunakan. Sehingga df derajat bebas = 35-3 = 32. Maka nilai t
tabel
pada α = 5 dengan derajat kebebasan df 32 adalah 1.694. Hasil Uji-t dapat dilihat pada Tabel 4.13 berikut:
Tabel 4.13 Hasil Uji Signifikan Parsial Uji-t
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 10.437
2.449 4.261
.000 Kompetensi
.254 .089
.359 2.847
.008 Iklim Organisasi
.315 .072
.553 4.388
.000 a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2016.
Berdasarkan Tabel 4.13 diketahui bahwa: 1. Variabel kompetensi X
1
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja Y. Hal ini terlihat dari nilai t
hitung
2.847 t
tabel
1.694
Universitas Sumatera Utara
dengan tingkat signifikansi sebesar 0.008 0.05.Dengan demikian, berdasarkan kriteria pengujian hipotesis, maka H
a
diterima dan H ditolak.
2. Variabel iklim organisasi X
2
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja Y. Hal ini terlihat dari nilai t
hitung
4.388 t
tabel
1.694 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.000 0.05.Dengan demikian,
berdasarkan kriteria pengujian hipotesis, maka H
a
diterima dan H ditolak.
4.5.3 Uji Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi R
2
pada intinya mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R
2
semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa hubungan variabel
bebas X
1
dan X
2
adalah besar terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan hubungan variabel
bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika R
2
semakin kecil mendekati nol maka dapat dikatakan bahwa hubungan variabel bebas X
1
dan X
2
terhadap variabel terikat Y semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat. Secara umum dapat dikatakan besarnya koefisien
determinasi berganda R
2
berada diantara 0 dan 1 atau 0 ≤ R
2
≤ 1.
Tabel 4.14 Hasil Uji Koefisien Determinasi R
2 Model Summary
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.735
a
.540 .531
1.093 a. Predictors: Constant, Iklim Organisasi, Kompetensi
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2016.
Universitas Sumatera Utara
Pada Tabel 4.14 terlihat bahwa nilai koefisien determinasi Adjusted R Square sebesar 0.531, berarti 53.1 variabel kepuasan kerja dapat dijelaskan
oleh kompetensi dan iklim organisasi sedangkan sisanya 46.9 dapat
dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
4.6 Pembahasan