Jenis-jenis Mas Kawin Pada Orang Karo

BAB III JENIS, PENERIMA, UPACARA PENENTUAN DAN PENYERAHAN

MAS KAWIN

3.1. Jenis-jenis Mas Kawin Pada Orang Karo

Mas kawin pada orang Karo dapat dikelompokkan ke dalam 21 dua puluh satu jenis yaitu batang unjuken, tukur, ulu emas, rudang-rudang, senina singakuiranan, bere-bere, perkempun, perbibin, perkembaren, sirembah kulau, bena emas, inget-inget, sikelang, ciken-ciken, tebus tulan, anakberu silatih, tegun beru, simajek lape-lape, gamber inget-inget, buka-buka, dan pertudungen. Dari 21 dua puluh satu jenis mas kawin tersebut sebagian besar diserahkan kepada kelompok kerabat dari garis keturunan ibu. Sedangkan kelompok kerabat penerima mas kawin dari garis ayah sebagian besar juga diterima oleh pihak perempuan. Arti dari jenis-jenis mas kawin baik secara harafiah maupun dalam konteks mas kawin menggambarkan posisi dan kedudukan juga tugas dan tanggungjawab pihak-pihak yang menerima mas kawin terhadap kehidupan pengantin perempuan dan laki-laki, bahkan sejak mereka dilahirkan sampai mereka mati. Mas kawin bagi orang Karo diumpamakan dengan tubuh manusia dalam hal ini tubuh pengantin perempuan yaitu tulang dan daging. Tulan atau tulang, bagian mas kawin yang tidak dapat dibagi diserahkan kepada keluarga inti karena posisinya yang tidak dapat diganti. Jukut atau daging, bagian mas kawin yang dapat dibagi diserahkan kepada pihak kerabat lainnya sebagai wujud penghargaan. Hal ini menggambarkan bahwa mas kawin diserahkan sebagai pengganti tubuh pengantin Universitas Sumatera Utara perempuan yang tidak lagi menjadi bagian keluarganya. Untuk menegaskan bahwa mas kawin diserahkan bukanlah untuk membeli seorang perempuan, maka kata tukur yang artinya membeli diubah menjadi batang unjuken yang artinya harga pokok, karena kata tukur dianggap kurang pantas untuk menggambarkan mas kawin. Jenis- jenis mas kawin tersebut adalah sebagai berikut. 1. Batang Unjuken Secara harafiah batang berarti pokok dan unjuken berarti harga. Jadi batang unjuken artinya harga pokok atau harga yang utama. Batang unjuken disebut juga tulan atau tulang oleh sebab itu tidak dapat dibagi, batang unjuken hanya diserahkan kepada sukut 23 Secara harafiah Ulu berarti kepala dan emas adalah harta yang paling tinggi nilainya. Ulu emas adalah bagian mas kawin yang diserahkan kepada kelompok saja. Akan tetapi seperti layaknya batang pohon maka batang unjuken mempunyai cabang-cabang. Bagian-bagian mas kawin yang menjadi cabang tersebut disebut jukut atau daging sehingga dapat dibagi- bagikan. 2. Tukur Secara harafiah tukur berarti membeli atau harga pembelian. Pada dasarnya tukur adalah sama dengan batang unjuken. Batang unjuken adalah penghalusan bahasa untuk menyebutkan mas kawin. Kata tukur sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk mengukur harga barang salah satunya adalah hewan ternak, oleh sebab itu kata tukur dianggap kurang pantas bagi orang Karo. 3. Ulu emas 23 Keterangan mengenai sukut dapat dilihat di halaman 46. Universitas Sumatera Utara kerabat dari garis keturunan ibu kalimbubu pengantin laki-laki. Kelompok kerabat dari garis keturunan ibu tersebut adalah saudara laki-laki ibu pengantin laki-laki atau disebut juga kalimbubu singalo ulu emas 24 Secara harafiah rudang-rudang berarti bunga-bunga, atau bisa juga diartikan keindahan. Rudang-rudang adalah jenis mas kawin yang diserahkan kepada kelompok kerabat dari garis keturunan ibu kalimbubu pengantin perempuan. Pihak penerima jenis mas kawin ini disebut kalimbubu sitelu sedalanen . 4. Rudang-rudang 25 Secara harafiah singakuiranan berarti yang bertanggung jawab. Senina singakuiranan adalah senina . 5. Senina singakuiranan 26 yang bertanggung jawab menyampaikan kepada kalimbubu 27 hasil keputusan musyawarah dalam maba belo selambar. Oleh karena itu jenis mas kawin ini diserahkan kepada senina sitelu sedalanen 28 Bere-bere adalah mas kawin yang diserahkan kepada kelompok kerabat dari garis keturunan ibu yang akan menikah kalimbubu. Kelompok kerabat dari garis keturunan ibu kalimbubu tersebut adalah saudara laki-laki ibu pihak pengantin perempuan atau disebut juga kalimbubu singalo bere-bere . 6. Bere-bere 29 . 24 Keterangan mengenai kalimbubu singalo ulu emas dapat dilihat di halaman 47. 25 Keterangan mengenai kalimbubu sitelu sedalanen dapat dilihat di halaman 47. 26 Senina adalah kelompok kerabat yang memiliki nenek yang sama, juga kelompok kerabat yang memiliki marga yang sama. 27 Kalimbubu adalah kelompok kerabat yang merupakan penerima dara atau ‘wife takers’. 28 Keterangan mengenai senina sitelu sedalanen dapat dilihat di halaman 48 29 Keterangan mengenai kalimbubu singalo bere-bere dapat dilihat di halaman 47. Universitas Sumatera Utara 7. Perkempun Secara harafiah kata perkempun berasal dari kata dasar kempu yang berarti cucu. Penyebutan cucu dalam hal ini ditujukan kepada pengantin perempuan. Jenis mas kawin perkempun ini diserahkan kepada kakek si pengantin perempuan. Kakek tersebut adalah saudara laki-laki dari nenek pengantin perempuan dari garis keturunan ibu. Dengan demikian pihak penerima disebut dengan kalimbubu singalo perkempun 30 Perbibin artinya bagian yang diterima oleh bibi. Bibi adalah saudara perempuan ibu pengantin perempuan. Pemberian kepada bibi ini dimaksudkan karena jika ibu dari pengantin perempuan meninggal dan ayah menikah lagi maka secara adat bibinyalah yang akan mengurusnya. Pihak penerima jenis mas kawin perbibin ini disebut kalimbubu singalo perbibin .

8. Perbibin

31 Secara harafiah sirembah artinya orang yang memikul atau menggendong dan kulau artinya ke air. Menurut adat tradisional karo ketika seorang anak lahir, maka seorang perempuan yang disebut bibi harus membawa anak tersebut ke . 9. PerkembarenPerseninaan PerkembarenPerseninaan diserahkan kepada kelompok kerabat dari garis keturunan ayah pengantin perempuan. Kelompok kerabat tersebut adalah saudara perempuan ayah pengantin perempuan anakberu. Anakberu tersebut adalah anakberu yang bekerja dalam pesta atau disebut juga anakberu silatih. 10. Sirembah kulau 30 Keterangan mengenai kalimbubu singalo perkempun dapat dilihat di halaman 47. 31 Keterangan mengenai kalimbu singalo perbibin dapat dilihat di halaman 47. Universitas Sumatera Utara sungai lau dengan cara menggendongnya untuk dimandikan. Perempuan tersebut adalah saudara perempuan ayah anak tersebut pengantin perempuan. Oleh karena itu jenis mas kawin sirembah kulau diserahkan kepada saudara perempuan ayah yang disebut juga anakberu ipupus 32 Inget-inget diserahkan kepada kelompok kerabat dari garis ayah pengantin perempuan. Kelompok kerabat tersebut adalah saudara perempuan suami adik ayah pengantin perempuan. Jenis mas kawin ini diserahkan dengan tujuan untuk mengingatkan kepada pihak anakberu bahwa impalnya telah menikah dengan laki-laki dari keluarga lain. Kelompok kerabat ini disebut juga anakberu iangkit . 11. Bena Emas Secara harafiah bena atau binana berarti pangkal dan emas adalah harta yang utama. Bena emas dan batang unjuken adalah sama, bedanya adalah bena emas diserahkan jika perkawinan terjadi antara orang-orang yang mempunyai hubungan impal. Karena seorang perempuan dianggap emas dalam keluarga sehingga jika ia menikah dengan impalnya yaitu anak dari pamannya, maka ia merupakan bagian dari harta kekayaan yang hanya berpindah pemilik saja. Sedangkan batang unjuken diserahkan jika perkawinan yang terjadi di luar hubungan impal. 12. Inget-inget 33 . 32 Keterangan mengenai anakberu ipupus dapat dilihat di halaman 48. 33 Keterangan mengenai anakberu iangkit dapat dilihat di halaman 48. Universitas Sumatera Utara 13. Sikelang Secara harafiah sikelang berarti orang yang menjadi perantara. Yang dimaksud perantara adalah kelompok kerabat dari pihak ayah anakberu yang menjadi juru bicara dalam musyawarah maba belo selambar. Dia bertugas juru bicara yang menghubungkan pihak keluarga perempuan dengan keluarga laki-laki dan sebaliknya. 14. Ciken-ciken Secara harafiah ciken-ciken berarti tongkat. Penerima mas kawin ini adalah kakek dari nini atau nenek pengantin perempuan dari garis ibu. Kakek tersebut adalah saudara laki-laki ibu nenek pengantin perempuan yang disebut juga kalimbubu singalo ciken-ciken. 15. Tebus tulan Tebus tulan berarti menebus tulang, yaitu menebus bagian yang seharusnya diterima oleh sukut. Akan tetapi, karena kedua orangtua telah meninggal sedangkan di dalam keluarga tersebut tidak ada anak laki-laki sehingga tidak ada yang meneruskan keturunan maka jenis mas kawin ini diserahkan kepada saudara laki-laki ayah sembuyak. 16. Anakberu silatih Anakberu silatih yaitu anakberu yang letih bekerja atau yang berbicara dalam musyawarah. Jenis mas kawin ini diserahkan kepada anakberu tua atau anak beru cekoh baka tutup yang bertanggung jawab dalam pesta. Universitas Sumatera Utara 17. Tegun beru Tegun beru artinya giliran anakberu. Tegun beru adalah jenis mas kawin yang diserahkan kepada kelompok kerabat dari garis ayah anakberu. Kelompok kerabat tersebut adalah anakberu sitelu sedalanen 34 34 Keterangan mengenai anakberu sitelu sedalanen dapat dilihat di halaman 48. yaitu anakberu ipupus, anakberu iangkit dan anakberu tua atau anakberu cekoh baka tutup. 18. Simajek lape-lape Simajek lape-lape artinya orang yang mendirikan tempat berteduh. Pada waktu belum didirikan jambur, pesta diadakan di lapangan. Oleh karena itu kelompok kerabat dari garis ayah bertugas mendirikan tenda untuk pesta. Kelompok kerabat tersebut adalah saudara perempuan suami adik ayah pengantin perempuan disebut juga anakberu mentri. 19. Gamber inget-inget Gamber inget-inget artinya gambir pengingat. Tujuan pemberian jenis mas kawin ini pada dasarnya sama dengan inget-inget, hanya berbeda dalam penyebutan di wilayah asalnya. Dahulu gamber inget-inget diserahkan dalam bentuk gambir sedangkan sekarang telah diserahkan dalam bentuk uang. Kelompok kerabat yang menerima jenis mas kawin ini sama dengan kelompok kerabat yang menerima jenis mas kawin inget-inget. 20. Buka-buka Buka-buka diserahkan kepada salah satu unsur pemerintahan yang diwakili oleh kepala desa. Di sebagian daerah mas kawin dibagi oleh kepala desa sehingga ia mendapat bagian pertama kali sebagai pembuka dan sebagai penghormatan. Universitas Sumatera Utara 21. Pertudungen Pertudungen secara harafiah berarti tudung di kepala yang berfungsi sebagai pelindung. Jenis mas kawin ini diserahkan kepada pemerintah setempat yang diwakili oleh kepala desa dimana pihak keluarga perempuan bertempat tinggal. Pemberian ini sebagai tanda bahwa mereka telah berada dalam wilayah kekuasaannyaperlindungannya.

3.2. Penerima Mas Kawin Pada Orang Karo